Mengupas Heretic Ending: A Theological Exploration of Faith and Doubt

- Redaksi

Wednesday, 20 November 2024 - 17:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SwaraWarta.co.id – Disebutkan bahwa film Heretic dari A24 menawarkan pandangan mendalam tentang agama dan kepercayaan melalui kisah yang dipenuhi dengan ketegangan teologis.

Meskipun tampaknya mengkritik agama secara umum, film ini juga menyajikan argumen yang mendalam tentang pentingnya agama dan kekuatan iman yang tulus.

Diperankan oleh Hugh Grant sebagai Mr. Reed, karakter ini mencerminkan sosok yang penuh dengan sarkasme dan kebodohan, yang memperlihatkan sisi gelap dari manipulasi agama untuk kepentingan pribadi.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada dasarnya, Heretic lebih tertarik pada tema besar mengenai teologi dan kepercayaan daripada pada komentar langsung mengenai agama tertentu.

Karakter Sister Barnes (Sophie Thatcher) dan Sister Paxton (Chloe East) memang menganut agama Mormon, namun kepercayaan mereka hanya berfungsi sebagai katalis untuk ide-ide yang lebih besar.

Baca Juga :  Rizky Febian Gantikan Mahalini Manggung, Tunjukkan Tanggung Jawab Sebagai Suami

Dalam konteks ini, agama bukanlah fokus utama, melainkan lebih kepada bagaimana kepercayaan bisa digunakan, disalahgunakan, dan bagaimana itu dapat memberi dampak besar pada kehidupan manusia.

Bagi saya pribadi, yang dibesarkan di sekolah Katolik dan Jesuit, film ini memiliki daya tarik tersendiri dalam menggambarkan kontradiksi yang ada dalam agama.

Di satu sisi, Heretic mengkritik aspek-aspek kelam dalam agama, seperti fanatisme dan ketergantungan buta pada dogma.

Namun, di sisi lain, film ini juga menekankan bahwa agama, bila dijalani dengan penuh kasih dan kebijaksanaan, bisa menjadi kompas moral yang memberikan makna dalam hidup.

Heretic menghadirkan konsep yang menarik tentang intervensi ilahi tanpa benar-benar menampilkan elemen supernatural.

Baca Juga :  Dua Film Baru "7 Hari untuk Keshia" dan "Semusim Setelah Kemarau" Tayang Eksklusif di KlikFilm

Sepanjang cerita, penonton dibiarkan bertanya-tanya apakah ada kekuatan yang lebih besar yang mengatur takdir para karakternya.

Cerita berfokus pada Mr. Reed yang menggunakan korban-korbannya—termasuk dua biarawati tersebut—untuk membuktikan teorinya tentang ketidakberdayaan manusia terhadap takdir dan Tuhan.

Namun, di tengah perjalanan ini, beberapa kejadian ambigu muncul yang menantang pandangan Reed. Mungkin ini adalah campur tangan ilahi, atau mungkin hanya kebetulan belaka.

Akhir cerita yang ambigu memberikan ruang bagi interpretasi, terutama terkait dengan gagasan Sister Paxton tentang kehidupan setelah mati.

Pada akhirnya, Heretic mengajak penonton untuk mempertanyakan apakah benar ada kehidupan setelah kematian dan apakah iman seseorang dapat membimbing mereka menuju kedamaian abadi, atau justru menghancurkan mereka karena kebutaan mereka terhadap kekuatan yang lebih besar.

Baca Juga :  Caisar YKS Klarifikasi Soal Isu Masuk Rumah Sakit Jiwa: Itu Hanya Konten

Secara keseluruhan, Heretic tidak hanya menawarkan kritik terhadap agama tetapi juga menantang pandangan kita tentang iman, moralitas, dan eksistensi manusia.

Film ini menyajikan pertanyaan-pertanyaan besar tentang apa artinya hidup dengan iman dan apa yang terjadi ketika kita mempertanyakan keyakinan kita.

Dengan narasi yang penuh ketegangan dan karakter yang kompleks, Heretic berhasil mengungkapkan kedalaman pemikiran tentang kekuatan dan kerentanannya agama, serta pentingnya kepercayaan dalam menghadapi dunia yang penuh dengan ketidakpastian.***

Berita Terkait

Lyora: Perjuangan Meraih Buah Hati dalam Film yang Menginspirasi
4 Tahun Menikah, Sherina Munaf Resmi Ajukan Gugatan Cerai yryadal Baskara Mahendra
Kolaborasi Harry Potter dan Detective Conan: Pertemuan Dua Ikon Dunia Populer
Dua Film Baru “7 Hari untuk Keshia” dan “Semusim Setelah Kemarau” Tayang Eksklusif di KlikFilm
Reza Rahadian: Industri Film Indonesia Bangkit dan Memasuki Era Keemasan
Jefri Nichol Rayakan Ulang Tahun ke-26 Bersama Pacar Baru, Ameera Khan
Nyoman Paul Rilis Lagu ‘Alunan Mimpi’ untuk Mengenang Sahabat
Dunia Hiburan Korea Selatan Berduka: Lee Yoon Hee Meninggal Dunia di Usia 64 Tahun

Berita Terkait

Saturday, 18 January 2025 - 09:16 WIB

Lyora: Perjuangan Meraih Buah Hati dalam Film yang Menginspirasi

Saturday, 18 January 2025 - 09:13 WIB

4 Tahun Menikah, Sherina Munaf Resmi Ajukan Gugatan Cerai yryadal Baskara Mahendra

Saturday, 18 January 2025 - 09:01 WIB

Kolaborasi Harry Potter dan Detective Conan: Pertemuan Dua Ikon Dunia Populer

Saturday, 18 January 2025 - 08:44 WIB

Dua Film Baru “7 Hari untuk Keshia” dan “Semusim Setelah Kemarau” Tayang Eksklusif di KlikFilm

Friday, 17 January 2025 - 08:32 WIB

Reza Rahadian: Industri Film Indonesia Bangkit dan Memasuki Era Keemasan

Berita Terbaru

Banjir

Banjir Rendam 18 Desa di Pandeglang, Ribuan Rumah Tergenang

Saturday, 18 Jan 2025 - 17:58 WIB

Perbedaan Tunangan dan Lamaran yang Perlu Anda Ketahui

Lifestyle

Perbedaan Tunangan dan Lamaran yang Perlu Anda Ketahui

Saturday, 18 Jan 2025 - 17:14 WIB