SwaraWarta.co.id – Mengapa adab di kalangan pelajar mulai memudar? Adab atau perilaku sopan santun memiliki peran penting dalam dunia pendidikan. Ia bukan hanya sekadar aturan, tetapi nilai yang menunjukkan karakter seseorang.
Namun, belakangan ini semakin banyak orang tua, guru, dan masyarakat yang merasa bahwa adab di kalangan pelajar mulai memudar.
Fenomena ini semakin terlihat dari perilaku sehari-hari, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Lantas, apa yang menjadi penyebabnya? Mengapa adab di kalangan pelajar bisa memudar?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
1. Perkembangan Teknologi dan Akses Internet
Teknologi yang semakin maju tentu memberikan manfaat, namun juga memengaruhi perilaku dan adab pelajar. Akses informasi yang cepat membuat banyak pelajar cenderung terpengaruh oleh konten negatif yang tersebar di internet.
Sosial media, misalnya, kerap memuat konten-konten yang tidak pantas atau tidak mendidik.
Tanpa pengawasan yang baik, pelajar bisa dengan mudah meniru perilaku atau bahasa yang kurang sopan dari apa yang mereka lihat secara online.
Konten seperti ini sering kali dianggap “keren” atau “kekinian” oleh pelajar, padahal tidak sejalan dengan nilai adab yang baik.
2. Kurangnya Pendidikan Karakter
Di tengah fokus pada pencapaian akademik, pendidikan karakter sering kali terabaikan. Banyak sekolah lebih menekankan pada pelajaran akademis tanpa mengimbangi dengan pendidikan karakter atau moral. Padahal, pendidikan karakter sangat penting untuk menanamkan adab dan sikap yang baik pada siswa.
Kurikulum yang tidak mengedepankan karakter membuat pelajar kurang paham tentang pentingnya adab, baik terhadap guru, teman, maupun lingkungan. Akibatnya, siswa cenderung mengabaikan sikap hormat dan sopan yang seharusnya menjadi bagian dari interaksi sehari-hari.
3. Pengaruh Lingkungan dan Teman Sebaya
Lingkungan memiliki pengaruh besar dalam membentuk karakter seorang pelajar. Jika pelajar berada di lingkungan yang kurang memperhatikan etika dan adab, besar kemungkinan mereka akan terpengaruh.
Teman sebaya juga memiliki andil dalam perilaku ini. Pelajar cenderung meniru sikap dan gaya komunikasi teman-teman di sekitarnya, terutama jika mereka ingin diterima dalam kelompok sosial tertentu.
Jika teman-teman dalam kelompok tersebut memiliki perilaku kurang sopan, pelajar mungkin akan ikut-ikutan agar dianggap “cocok” dengan lingkungannya.
4. Peran Orang Tua yang Kurang Maksimal
Orang tua memiliki peran penting dalam membentuk adab anak. Namun, kesibukan dan rutinitas orang tua sering kali membuat mereka kurang memperhatikan perilaku anak-anak mereka. Komunikasi yang kurang serta waktu kebersamaan yang terbatas membuat orang tua sulit memantau perkembangan adab dan perilaku anak.
Dalam beberapa kasus, orang tua bahkan abai terhadap kesopanan anak selama anak memiliki prestasi akademik yang baik, tanpa menyadari bahwa adab adalah bagian penting dari kesuksesan jangka panjang anak.
Memudarnya adab di kalangan pelajar bukanlah hal yang bisa diabaikan. Perlu kerja sama dari berbagai pihak, mulai dari sekolah, orang tua, hingga masyarakat, untuk mengembalikan nilai-nilai kesopanan ini.
Pendidikan karakter yang baik serta pengawasan dari orang tua dan lingkungan sekitar sangatlah penting agar generasi muda memiliki akhlak yang baik. Dengan begitu, mereka tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki adab yang mulia.