SwaraWarta.co.id – Lisa Ayu Kusumawati, salah satu atlet bulu tangkis ganda campuran Indonesia, mengungkapkan hasratnya untuk mencari pengalaman baru dengan berganti pasangan bermain.
Bersama Rehan Naufal Kusharjanto, Lisa telah menjalin kerja sama sejak 2019 dan memulai debut di tingkat senior pada 2021.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, meskipun sempat disebut sebagai pasangan yang menjanjikan, performa mereka sepanjang 2024 dianggap belum memuaskan.
Dari total 19 turnamen BWF World Tour yang diikuti sepanjang tahun ini, hasil terbaik mereka belum memenuhi ekspektasi.
Setelah lima tahun bersama, Lisa merasa bahwa mencoba pasangan baru dapat menjadi langkah penyegaran yang diperlukan.
Ia menilai, perubahan seperti ini bisa membawa energi baru dalam kariernya.
Meski sudah memikirkan opsi tersebut, Lisa mengakui bahwa ia belum memberanikan diri untuk membicarakannya dengan Herry Iman Pierngadi, pelatih kepala ganda campuran Pelatnas PBSI.
Herry IP sendiri dikenal aktif melakukan perombakan pemain, terutama untuk pasangan pelapis di sektor ganda campuran.
Kebijakan tersebut membuahkan hasil positif, terlihat dari beberapa prestasi atlet muda di turnamen level bawah.
Namun, hingga kini, belum ada keputusan yang mengarah pada perubahan pasangan utama seperti Rehan/Lisa.
Selain mempertimbangkan pergantian pasangan, Lisa juga mengungkapkan kabar mengejutkan tentang kemungkinan pensiun lebih awal jika ia terus merasa terjebak dalam stagnasi.
Lisa menegaskan bahwa keputusan seperti itu tidak akan diambil secara terburu-buru. Ia akan menjalani tahun 2025 bersama Rehan sambil terus melakukan evaluasi secara berkala.
Pasangan Rehan/Lisa sempat digadang-gadang menjadi harapan baru di sektor ganda campuran Indonesia.
Namun, persaingan ketat di tingkat dunia menuntut konsistensi dan hasil yang stabil, yang menjadi tantangan besar bagi keduanya.
Ketidakpuasan terhadap pencapaian tahun ini menjadi salah satu alasan utama Lisa membuka opsi perubahan.
Terlepas dari apapun yang terjadi di masa depan, Lisa menunjukkan sikap profesional dengan menempatkan keputusannya di tangan pelatih.
Ia tetap menghormati strategi dan kebijakan yang diambil Herry IP untuk meningkatkan performa sektor ganda campuran secara keseluruhan.
Melalui pernyataannya, Lisa Ayu menunjukkan sisi reflektif sebagai seorang atlet yang terus mencari cara untuk meningkatkan kualitas diri.
Tidak hanya berfokus pada hasil, ia juga mempertimbangkan pentingnya penyegaran dalam menjaga semangat bertanding.
Hal ini mencerminkan perjalanan emosional dan mental yang kerap dialami para atlet di tingkat tertinggi.
Dengan tahun baru yang akan segera dimulai, publik bulu tangkis Tanah Air menantikan perkembangan karier Lisa Ayu Kusumawati.
Apakah pergantian pasangan akan menjadi solusi yang membawa perubahan positif? Atau, justru semangatnya bersama Rehan Naufal kembali bangkit untuk mencetak prestasi lebih baik? Hanya waktu yang akan menjawabnya.***