SwaraWarta.co.id – PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), perusahaan layanan keuangan digital, menegaskan pentingnya peran UMKM dalam meningkatkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Hal ini diharapkan mampu mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8 persen.
Menurut Founder dan CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra, UMKM memiliki potensi besar untuk mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, diperlukan pendekatan yang tepat agar UMKM dapat berkontribusi maksimal. Selama 14 tahun mendampingi lebih dari 2,7 juta UMKM, bano melihat potensi besar mereka, terutama di bidang pariwisata, yang harus digarap secara strategis.
“Berangkat dari pembelajaran Amartha selama 14 tahun dalam membimbing dan melayani lebih dari 2,7 juta UMKM, kami melihat bahwa UMKM memiliki peran dan potensi besar untuk mendorong pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif, namun perlu pendekatan yang tepat,” kata Founder & CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra dalam keterangan tertulis dikutip di Jakarta, Selasa.
Sebagai langkah konkret, Amartha menandatangani nota kesepahaman dengan pemerintah untuk mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di 50 desa wisata di Indonesia.
Program ini bertujuan menciptakan pariwisata berkelanjutan, seperti yang dilakukan di Desa Botubarani, Gorontalo.
Plt Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dessy Ruhati, mengapresiasi program Desa Berdaya Amartha. Ia menyebutkan bahwa program ini tidak hanya memajukan desa wisata tetapi juga meningkatkan kesejahteraan warga sekitar.
“Melalui kolaborasi dengan Amartha, kami berharap ke depan bisa menjangkau desa wisata lainnya, sehingga kemakmuran bisa lebih merata lagi. Jika desa wisata maju, otomatis ekonomi warga juga meningkat,” katanya.
Pemerintah menargetkan devisa pariwisata mencapai 22,1 miliar dolar AS pada 2025, meningkat signifikan dari target tahun ini sebesar 7,38–13,08 miliar dolar AS.
Target kunjungan wisatawan mancanegara juga naik menjadi 17 juta pada 2025, dibandingkan proyeksi tahun 2024 sebesar 10,41–14,3 juta.
Di sektor ekonomi kreatif, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekspor hingga 5,15 persen dan jumlah tenaga kerja mencapai 74,58 juta orang pada 2025, naik dari 24,34 juta orang tahun ini.
Meski berpotensi besar, UMKM di Indonesia masih menghadapi sejumlah kendala, seperti terbatasnya akses pendanaan, kurangnya inovasi, dan rendahnya literasi digital.
Menurut Andi, solusi yang tepat dapat membantu UMKM mengatasi tantangan tersebut.Melalui kerja sama ini, pemerintah dan Amartha berupaya mengembangkan industri pariwisata berkelanjutan dan memperkuat ekonomi kreatif.
Jika desa wisata maju, perekonomian masyarakat pun akan meningkat. Hal ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih merata di masa depan.