SwaraWarta.co.id – Salah satu kesalahan yang sering terjadi dalam dunia pendidikan adalah kurangnya refleksi atau umpan balik dari pendidik setelah menjalankan proses mengajar.
Padahal, proses pengajaran yang efektif adalah yang bertujuan jelas, dengan hasil yang dapat diukur melalui pemahaman dan pencapaian siswa.
Oleh karena itu, setiap langkah yang diambil oleh pendidik dalam proses belajar mengajar harus selalu mengarah pada pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, banyak pendidik yang tidak menyadari pentingnya refleksi dalam setiap sesi pembelajaran.
Refleksi atau umpan balik ini memiliki peranan yang sangat penting untuk menilai apakah tujuan pembelajaran yang ditetapkan telah tercapai atau belum.
Sebagai contoh, seorang pendidik perlu memastikan apakah materi yang diajarkan telah dikuasai oleh siswa atau tidak.
Tanpa adanya umpan balik, pendidik tidak dapat mengetahui apakah anak didiknya benar-benar memahami materi yang disampaikan atau justru merasa kesulitan.
Selain itu, proses refleksi juga mencakup penilaian terhadap cara penyampaian materi.
Seorang pendidik perlu mengevaluasi apakah gaya berbicara atau metode yang digunakan dalam mengajar dapat dimengerti oleh siswa atau tidak.
Tidak jarang seorang pendidik merasa bahwa mereka sudah memberikan penjelasan yang baik,
namun pada kenyataannya siswa belum sepenuhnya memahami karena gaya penyampaian yang kurang efektif atau penggunaan istilah yang sulit dimengerti.
Oleh karena itu, penting bagi pendidik untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat mengikuti materi yang diajarkan.
Umpan balik atau refleksi tidak hanya berguna untuk memperbaiki cara mengajar pendidik,
tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas pembelajaran secara keseluruhan.
Misalnya, setelah proses belajar mengajar, pendidik bisa melakukan evaluasi dengan memberikan tes, kuis, atau meminta siswa untuk memberi tanggapan tentang materi yang sudah dipelajari.
Hal ini dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang apa yang telah dipahami siswa dan apa yang masih perlu dikuasai lebih lanjut.
Dalam hal ini, umpan balik bisa datang dari siswa melalui diskusi, kuis, atau bahkan evaluasi dari rekan sejawat yang ikut mengamati proses pembelajaran.
Selain itu, pendidik juga harus terbuka terhadap kritik dan saran yang diberikan oleh siswa atau kolega.
Proses refleksi yang efektif akan membantu pendidik mengidentifikasi kelemahan dalam cara mereka mengajar dan segera memperbaikinya untuk sesi-sesi pembelajaran berikutnya.
Proses perbaikan berkelanjutan ini penting agar kualitas pengajaran selalu meningkat, dan siswa dapat meraih hasil yang optimal.
Dengan kata lain, setiap pendidik harus menyadari bahwa mengajar bukan hanya tentang menyampaikan materi,
tetapi juga tentang memastikan bahwa materi tersebut benar-benar dipahami oleh siswa.
Tanpa adanya refleksi atau umpan balik, proses mengajar akan kehilangan arah, dan tujuan pendidikan yang seharusnya tercapai menjadi sulit diwujudkan.
Oleh karena itu, penting bagi setiap pendidik untuk terus menerus melakukan evaluasi dan perbaikan dalam metode dan cara mereka mengajar.***