Swarawarta.co.id – Revanda Bangun, yang menjabat sebagai Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Waingapu di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah dicopot dari posisinya.
Pencopotan ini terjadi setelah Revanda terlibat perselisihan dengan salah satu pegawai yang mengeluh mengenai perlakuan kasar dan kata-kata tidak pantas yang sering diucapkan oleh Revanda.
Menurut keterangan Maliki, saat ini Revanda sedang menunggu proses pemeriksaan lebih lanjut dari kantor pusat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Hari Senin (16/11/2024) kemarin itu, Kalapasnya sudah saya copot. Sudah ditugaskan oleh kantor pusat ke Kanwil Kemenkumham NTT,” ujar Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kanwil Kemenkumham NTT, Maliki, Jumat (22/11/2024).
Sementara itu, posisi Kalapas Waingapu diisi sementara oleh Robin, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban, sebagai Pelaksana Harian (Plh).
Mengenai apakah Revanda akan menghadapi sanksi disiplin atau pelanggaran kode etik, Maliki menegaskan bahwa akan ada tindakan terkait hal tersebut.
“Jadi saat ini jabatan Kalapas sudah ada penunjukan kepada Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban, Pak Robin sebagai Plh Kalapas,” jelas Maliki.
Kasus ini sedang ditangani oleh atasan dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM NTT.
“Tentunya ada pelanggaran kode etik yang diturunkan kepada yang bersangkutan,” pungkas Maliki.
Diberitakan sebelumnya, Revanda cekcok dengan sejumlah pegawai lapas. Rekaman video yang menunjukkan keributan tersebut viral di media sosial (medsos
Dalam sebuah video yang berdurasi 3 menit 2 detik, terlihat Revanda sedang merokok di depan sejumlah pegawai.
Seorang pegawai yang mengenakan pakaian hitam tampak memprotes perlakuan Revanda, dengan meminta agar ia berhenti bersikap arogan dan menghina bawahannya.
Pegawai tersebut juga menyebutkan bahwa beberapa rekannya di bagian penjagaan sering disebut “goblok” oleh Revanda, serta tidak mampu menjalankan tugas dengan baik.
Pegawai itu pun berulang kali meminta agar Revanda menghentikan ucapan yang kasar dan tidak pantas tersebut.