Swarawarta.co.id – Nuravia Oktavia (44) berbagi kisah berat yang dialaminya setelah suaminya terjerat masalah hukum akibat kecanduan judi online.
Ia menceritakan bagaimana suaminya harus mendekam di penjara dan dirinya bahkan harus berhadapan dengan tagihan utang yang datang dari debt collector.
Meski merasa sangat malu dan terbebani, Nuravia berusaha untuk terus bertahan, berharap suaminya bisa berubah dan bertobat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya mau pisah, tapi saya kasihan anak-anak. Udah pada dewasa, udah pada gede. Jadi saya pertahanin biarin. Apa adanya, saya tunggu. Mungkin dia suatu saat nanti akan insaf, akan sadar,” ujarnya.
Dalam situasi yang sulit ini, ia juga berusaha melindungi anak-anaknya yang mulai dewasa agar tidak terpengaruh perilaku buruk sang ayah.
“Sampai saya takut anak saya yang pertama umur 19 tahun. Saya takut ikut-ikutan karena ulah ayahnya. Makanya saya tendang jauh anak saya ke saudaranya. Saya jauhkan dari keluarga, dari rumah tangga saya. Takut ketularan kejelekannya, ikut ke bapaknya,” lanjutnya.
Sebelumnya, suaminya bekerja sebagai karyawan di sebuah pabrik baterai, namun kecanduan judi online membuatnya kehilangan pekerjaan tetap dan hanya bisa bekerja serabutan.
“Karena dari temannya mungkin pergaulan, dari suami, dari teman-teman. Jadi dia lancar gitu main. Sampai sekarang dia kerja putus, dikeluarin. Tadinya kerja enak di pabrik baterai punya gaji. Sekarang nggak punya, jadi kuli panggul di Bulog,” ungkapnya.
Di sisi lain, Nani Puspita (44) juga mengalami hal serupa. Suaminya yang terjebak dalam kecanduan judi online, bahkan sampai meminjam uang melalui pinjaman online dengan menggunakan data pribadi Nani.
“Awalnya suami bilangnya lagi main game itu biasa.Terus pas saya lihat kan suka ada iklannya tuh yang petir apa gitu, saya baru ngerti. Terus awalnya emang kayaknya dia dikasih menang. Biasanya kayak gitu ya dikasih menang. Dia kayaknya kegiur tuh. Tapi kan kalau kayak gitu nggak menang terus,” kata Nani.
“Terus ujung-ujungnya pinjol pakai data saya. Data dia kan udah blacklist, nggak bisa minjem kalau sudah blacklist. Terus data saya yang dipakai jadi debt collector nyarinya saya,” sambungnya
Kekecewaan Nani memuncak, dan akhirnya ia dan suami memutuskan untuk berpisah setelah banyaknya masalah yang ditimbulkan oleh kecanduan judi tersebut.
“Sampai akhirnya kami pisah. Terakhir dia minta video call sama anak. Anak kan udah bisa ngomong. ‘Papa, susu Dede abis’. ‘Tunggu Papa pulang’. Masa susunya habis sekarang, nunggu pulangnya kapan tau, gitu,” ucapnya.