SwaraWarta.co.id – Kepala Staf Militer Israel, Herzi Halevi, menegaskan bahwa pasukannya tidak akan mundur dalam menghadapi ancaman dari Hizbullah.
Ia menyatakan bahwa serangan militer terhadap kelompok tersebut akan terus dilakukan dengan intensitas tinggi jika Hizbullah melanjutkan serangan proyektil ke wilayah Israel.
Pernyataan ini mencerminkan sikap tegas Israel dalam melindungi kedaulatan negaranya sekaligus memastikan keselamatan warganya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Halevi menegaskan bahwa aksi militer Israel akan dihentikan apabila situasi di wilayah utara negara itu berhasil dinetralisasi dan warga sipil yang terdampak dapat kembali ke rumah mereka dengan aman.
Menurutnya, stabilitas keamanan di perbatasan utara menjadi prioritas utama bagi pemerintah dan militer Israel.
Ketegangan antara Israel dan Hizbullah telah meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Kelompok yang berbasis di Lebanon ini diketahui melancarkan berbagai serangan proyektil ke arah wilayah Israel.
Serangan tersebut tidak hanya mengancam keselamatan warga sipil tetapi juga memicu ketidakstabilan di kawasan.
Dalam situasi seperti ini, militer Israel merasa perlu mengambil langkah tegas guna merespons ancaman yang terus berkembang.
Herzi Halevi menegaskan bahwa militer tidak akan ragu untuk melancarkan serangan balasan secara masif jika ancaman dari Hizbullah terus berlanjut.
Halevi juga menekankan pentingnya keselamatan warga Israel sebagai alasan utama di balik operasi militer yang dilancarkan.
Ia menyebutkan bahwa setiap langkah yang diambil oleh militer bertujuan untuk melindungi penduduk Israel, khususnya mereka yang tinggal di kawasan perbatasan utara yang rentan terhadap serangan.
“Militer akan terus berjuang hingga keamanan di wilayah utara terjamin sepenuhnya. Kami akan menghentikan operasi ketika warga Israel dapat kembali ke rumah mereka tanpa ancaman,” ujar Halevi dalam pernyataannya.
Sikap tegas Israel ini juga mencerminkan keinginan untuk menciptakan stabilitas jangka panjang di kawasan tersebut.
Namun, langkah militer ini bukan tanpa risiko. Konflik yang berkepanjangan berpotensi memicu ketegangan lebih luas di wilayah Timur Tengah.
Oleh karena itu, berbagai pihak menyerukan upaya diplomasi guna meredakan situasi sebelum eskalasi konflik semakin tak terkendali.
Meski demikian, Israel tampaknya tetap fokus pada langkah militer sebagai respons langsung terhadap ancaman yang dirasakan.
Dengan terus memantau situasi di lapangan, mereka berharap dapat memberikan rasa aman kepada warga yang terdampak konflik.
Pernyataan Herzi Halevi menegaskan bahwa Israel tidak akan tinggal diam jika menghadapi ancaman serius dari Hizbullah.
Dalam situasi ini, militer Israel memprioritaskan keselamatan warga sipil dan stabilitas wilayahnya.
Meski langkah militer sering kali menjadi pilihan terakhir, Israel berkomitmen untuk bertindak tegas guna melindungi kedaulatan dan keamanan negaranya.
Bagaimanapun, solusi diplomasi tetap diperlukan untuk mencegah konflik yang lebih luas di masa depan.***