IHSG Melemah di Tengah Ketidakpastian Pemilu AS dan Perlambatan Ekonomi Indonesia

- Redaksi

Wednesday, 6 November 2024 - 18:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi IHSG Merosot (Dok. Ist)

Ilustrasi IHSG Merosot (Dok. Ist)

 

SwaraWarta.co.id – Pada akhir sesi pertama perdagangan Rabu (6/11/2024), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau kembali mengalami koreksi, dengan pelemahan sebesar 0,41% dan ditutup di level 7.461,54.

Pergerakan IHSG yang masih bertahan di level psikologis 7.400 terjadi di tengah sikap wait and see investor terkait pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat dan dampak dari perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selama sesi pertama perdagangan, IHSG mencatatkan nilai transaksi sekitar Rp 5,3 triliun dengan lebih dari 13 miliar saham yang diperdagangkan sebanyak 732.276 kali.

Data menunjukkan bahwa sebanyak 261 saham berhasil menguat, 291 saham mengalami penurunan, dan 221 saham tetap stagnan.

Secara sektoral, sektor keuangan menjadi faktor terbesar yang menekan IHSG pada sesi pertama dengan penurunan sebesar 0,87%.

Baca Juga :  Donald Trump Unggul Sementara di Pilpres AS 2024, Dampaknya Terhadap Ekonomi Indonesia

Saham dari empat bank besar Indonesia turut berkontribusi dalam pelemahan ini, di mana PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatatkan tekanan terbesar terhadap indeks dengan menyumbang penurunan sebesar 20,1 poin.

Pelemahan IHSG ini tidak terlepas dari sikap hati-hati investor terkait Pilpres AS.

Pemilu di Amerika Serikat yang berlangsung pada hari Selasa waktu setempat akan diikuti oleh proses penghitungan suara, yang dimulai setelah pemungutan suara berakhir pada pukul 18.00 waktu bagian timur AS.

Sistem pemilihan di AS sendiri tidak langsung, di mana pemilih sebenarnya memilih anggota electoral college yang akan menentukan presiden dan wakil presiden.

Hasil pemilihan bisa memakan waktu berhari-hari untuk diumumkan, terutama jika persaingan antar kandidat sangat ketat.

Mengacu pada Pilpres 2020, media di AS menyatakan bahwa Joe Biden dari Partai Demokrat baru dinyatakan menang pada tanggal 7 November, empat hari setelah pemungutan suara berakhir.

Baca Juga :  IHSG Merosot 0,87% Akibat Demo RUU Pilkada, Saham Bank Tertekan

Selain faktor eksternal tersebut, perlambatan pertumbuhan ekonomi domestik juga memengaruhi pergerakan IHSG.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal III-2024 hanya mencapai 4,95% year-on-year (yoy), yang merupakan pertumbuhan terendah dalam setahun terakhir.

Angka ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada kuartal III-2023 yang sebesar 4,94%, serta kuartal IV-2023 dan kuartal II-2024 yang masing-masing mencatatkan pertumbuhan 5,04% dan 5,05%.

Perlambatan ekonomi ini terutama disebabkan oleh melambatnya konsumsi rumah tangga, yang merupakan komponen terbesar dalam PDB dengan kontribusi sebesar 53,08%.

Pada kuartal III-2024, konsumsi rumah tangga hanya tumbuh sebesar 4,91% yoy, lebih rendah dari rata-rata historisnya yang berada di kisaran 5%.

Baca Juga :  Wayne Gretzky Sebagai Pemimpin Masa Depan Kanada? Usulan Mengejutkan Donald Trump Picu Perdebatan

Melemahnya konsumsi ini menjadi tantangan awal bagi Presiden Prabowo Subianto, karena konsumsi rumah tangga adalah mesin utama penggerak ekonomi Indonesia.

Perlambatan konsumsi dan ekonomi di awal pemerintahan Presiden Prabowo ini tentu menjadi sorotan, mengingat konsumsi rumah tangga sangat berperan dalam stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Hal ini menambah kompleksitas situasi di pasar saham, di mana investor terus mencermati perkembangan ekonomi dalam negeri sekaligus menantikan hasil Pilpres AS yang dinilai akan berdampak pada sentimen global.

Dengan berbagai faktor yang memengaruhi, IHSG masih cenderung rentan terhadap dinamika global dan domestik.

Bagi para investor, perkembangan ini menuntut kewaspadaan tinggi dalam mengantisipasi dampak lanjutan baik dari politik global maupun kebijakan ekonomi domestik yang diharapkan dapat mendukung pertumbuhan kembali di kuartal berikutnya.***

Berita Terkait

Hantam Pembatas Jalan, Sebuah Mobil di Tangerang Nyemplung Slokan
BPBD Berhasil Tangkap 25 Ekor Ular Kobra dari Rumah Warga Madiun
Terungkap, Ini Identitas Mayat di Dalam Karung Sumbar
Perempuan di Pandeglang ditemukan Tewas di Dalam Sumur setelah dikabarkan Hilang 2 Hari
Walkot Semarang Mbak Ita dan Suaminya Resmi Ditahan KPK, Ini 3 Perkara yang Menyandungnya
Kapan Pencairan THR PNS 2025? Ini Perkiraan Jadwal dan Komponennya
Tagar Indonesia Gelap Ramai di Media Sosial, Luhut: Kau yang Gelap, Bukan RI
Marselino Ferdinan Kembali Tampil 90 Menit, Oxford United U-21 Menang 1-0

Berita Terkait

Thursday, 20 February 2025 - 21:21 WIB

Hantam Pembatas Jalan, Sebuah Mobil di Tangerang Nyemplung Slokan

Thursday, 20 February 2025 - 21:19 WIB

BPBD Berhasil Tangkap 25 Ekor Ular Kobra dari Rumah Warga Madiun

Thursday, 20 February 2025 - 21:15 WIB

Terungkap, Ini Identitas Mayat di Dalam Karung Sumbar

Thursday, 20 February 2025 - 21:12 WIB

Perempuan di Pandeglang ditemukan Tewas di Dalam Sumur setelah dikabarkan Hilang 2 Hari

Thursday, 20 February 2025 - 21:09 WIB

Walkot Semarang Mbak Ita dan Suaminya Resmi Ditahan KPK, Ini 3 Perkara yang Menyandungnya

Berita Terbaru

Berita

Terungkap, Ini Identitas Mayat di Dalam Karung Sumbar

Thursday, 20 Feb 2025 - 21:15 WIB