SwaraWarta.co.id – Harga saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) anjlok signifikan pada sesi pertama perdagangan Kamis, 28 November 2024.
Saham ADRO tercatat turun lebih dari 20 persen, dipicu oleh adanya ex date dividen.
Mengacu pada data RTI, harga saham ADRO merosot tajam sebesar 24,80 persen ke level Rp 2.760 per saham.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saham ini dibuka dengan penurunan sebesar Rp 910 dari harga sebelumnya. Selama sesi pertama, harga saham ADRO hanya bergerak di level Rp 2.760, tanpa fluktuasi naik atau turun.
Volume perdagangan saham ADRO tercatat sebanyak 173.237 lembar saham dengan total frekuensi perdagangan 9.699 kali.Nilai transaksi saham ini mencapai Rp 47,8 miliar.
Tak hanya ADRO, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga bergerak melemah selama sesi pertama perdagangan.
IHSG turun sebesar 0,49 persen ke level 7.210,46 setelah dibuka sedikit naik di level 7.246,28.
IHSG bergerak dalam rentang level tertinggi 7.249,69 dan terendah 7.202,16. Sebanyak 318 saham melemah, 226 saham menguat, dan 239 saham stagnan.
Total volume perdagangan mencapai 15,2 miliar saham dengan nilai transaksi harian sebesar Rp 5,8 triliun.
Di sisi lain, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di kisaran Rp 15.858 per dolar.
Menurut analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, penurunan harga saham ADRO terutama disebabkan oleh ex date dividen, yaitu tanggal di mana investor yang membeli saham setelah tanggal tersebut tidak lagi mendapatkan hak dividen.
“Ex date dividen. Sulit kalau menilai wajar atau tidak (koreksi harga saham ADRO-red) karena exdate biasanya harga saham akan cenderung price in dengan nilai dividennya,” ujar Herditya
Ia menyarankan pelaku pasar untuk mengambil sikap wait and see, karena harga saham ADRO masih rawan mengalami koreksi lebih lanjut.
Pengamat pasar modal, Desmond Wira, juga menyebutkan bahwa koreksi ini berkaitan erat dengan aksi korporasi yang dilakukan ADRO.
Perusahaan melakukan spin-off anak usaha, yaitu PT Adaro Aluminium Indonesia (AADI), dan menghasilkan dana kas besar senilai Rp 41 triliun yang kemudian dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham.
Dividen yang diberikan mencapai Rp 1.360 per saham.
Di tengah penurunan harga saham, ADRO tetap berkomitmen mendukung target Pemerintah Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca.
Perusahaan juga berupaya mencapai net-zero emissions pada tahun 2060 atau lebih awal melalui berbagai inisiatif strategis.
Penurunan harga saham seperti ini sering kali terjadi pada masa ex date dividen. Investor diharapkan berhati-hati dan memantau pergerakan pasar sebelum mengambil keputusan.