SwaraWarta.co.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi melaporkan ada 70 titik bencana yang terjadi pada Selasa (5/11/2024) akibat cuaca ekstrem.
Hujan lebat dan angin kencang melanda wilayah Kota Sukabumi, menyebabkan banjir, longsor, pohon tumbang, hingga bangunan ambruk.
Koordinator Lapangan BPBD Kota Sukabumi, Yudi Kristianto, menyampaikan bahwa bencana terjadi hampir di semua wilayah Kota Sukabumi, terutama di tujuh kecamatan, yaitu Kecamatan Baros, Cibereum, Cikole, Citamiang, Gunung Puyuh, Warudoyong, dan Lembur Situ.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Terjadi bencana akibat cuaca ekstrem yang melanda 7 Kecamatan yaitu Kecamatan Baros, Cibereum, Cikole, Citamiang, Gunung Puyuh, Warudoyong dan Lembur Situ. Data terbaru ada 70 titik kejadian diantaranya 48 titik banjir limpasan, 10 titik longsor, 2 pohon tumbang, 2 rumah ambruk, 2 kejadian dinding jebol dan 5 kejadian TPT jebol,” ungkap Yudi Kristianto, Rabu (6/11)
Dari 70 titik bencana, yang terbanyak adalah banjir limpasan, yaitu sebanyak 48 titik. Selain itu, ada juga 10 titik longsor, 2 pohon tumbang, 2 rumah ambruk, 2 kejadian dinding jebol, dan 5 tembok penahan tanah (TPT) yang rusak.
Yudi menjelaskan bahwa sejak Selasa malam, petugas BPBD terus melakukan evakuasi dan membantu warga yang terdampak.
Mereka juga membersihkan puing-puing dan material yang terbawa banjir. Selain itu, BPBD juga memberikan bantuan berupa makanan dan minuman bagi warga yang membutuhkan.
“Kita mencoba untuk mengevakuasi korban yang dilokasi sekiranya membahayakan masyarakat, kedua kita saat inu melakukan assesment kembali untuk berapa KK dan jiwa yang terdampak karena kita membutuhkan kepastian untuk memberikan bantuan logistik. Dan kita juga mengerahkan massa untuk membersihkan material-material bangunan yang mengalami kerusakan,” terangnya.
BPBD Kota Sukabumi saat ini masih melakukan pengecekan lanjutan untuk memastikan berapa jumlah warga dan bangunan yang terdampak.
Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana, terutama di musim peralihan cuaca seperti sekarang.