SwaraWarta.co.id – Hubungan antara teknologi dan struktur organisasi telah menjadi perhatian utama dalam studi organisasi modern. Beberapa teori besar, termasuk penelitian Joan Woodward, James D. Thompson, studi Aston Group, dan Charles Perrow, menawarkan wawasan berharga mengenai bagaimana teknologi memengaruhi desain organisasi, efisiensi operasional, dan pengambilan keputusan. Artikel ini akan menganalisis penelitian-penelitian tersebut secara rinci, menguraikan perspektif masing-masing, dan menghubungkannya dengan teknologi dalam konteks organisasi.
PERTANYAAN:
Berikan Analisa Anda tentang penelitian Woodward, Thompson serta penelitian Aston dan Perrow yang terkait dengan teknologi. sertakan referensinya
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
1. Penelitian Joan Woodward: Teknologi dan Struktur Organisasi
Joan Woodward adalah pelopor dalam studi hubungan antara teknologi dan struktur organisasi. Penelitiannya berfokus pada perusahaan manufaktur di Inggris dan menghasilkan klasifikasi organisasi berdasarkan jenis teknologi produksi yang digunakan.
Temuan Utama Woodward
Woodward membagi teknologi menjadi tiga kategori utama:
- Teknologi Unit (Unit Production): Produksi bersifat khusus, seperti pesanan pelanggan.
- Teknologi Massa (Mass Production): Produksi dalam skala besar dan terstandarisasi.
- Teknologi Proses (Process Production): Produksi berkelanjutan yang sering kali terotomasi.
Ia menemukan bahwa jenis teknologi menentukan struktur organisasi yang paling efisien. Misalnya, organisasi dengan teknologi proses cenderung memiliki struktur hierarki yang lebih kompleks dibandingkan dengan organisasi yang menggunakan teknologi unit.
Analisis:
Woodward menunjukkan bahwa tidak ada satu struktur organisasi yang cocok untuk semua jenis teknologi. Sebaliknya, efektivitas organisasi bergantung pada kesesuaian antara teknologi yang digunakan dan desain struktur. Dalam konteks modern, temuan ini relevan dalam memahami bagaimana perusahaan teknologi tinggi (high-tech) mengatur operasionalnya untuk mengelola inovasi dan skala produksi.
2. Penelitian James D. Thompson: Ketidakpastian dan Teknologi
James D. Thompson menyoroti hubungan antara teknologi, ketidakpastian, dan koordinasi dalam organisasi. Ia mengembangkan konsep task interdependence untuk menjelaskan tingkat saling ketergantungan dalam pekerjaan organisasi.
Jenis Interdependensi Menurut Thompson
- Pooled Interdependence: Aktivitas yang saling mandiri tetapi mendukung tujuan bersama.
- Sequential Interdependence: Aktivitas di mana hasil dari satu pekerjaan menjadi input untuk pekerjaan berikutnya.
- Reciprocal Interdependence: Aktivitas yang melibatkan umpan balik dan koordinasi intensif.
Analisis:
Thompson menekankan bahwa semakin tinggi tingkat interdependensi, semakin kompleks teknologi organisasi. Untuk menghadapi ketidakpastian yang dihasilkan, organisasi harus menggunakan mekanisme koordinasi yang lebih canggih, seperti teknologi informasi. Dalam konteks era digital, pendekatan ini penting dalam mengelola interdependensi tim lintas fungsi dan kolaborasi global.
3. Studi Aston Group: Teknologi dan Diferensiasi Struktural
Penelitian yang dilakukan oleh Aston Group berfokus pada hubungan antara ukuran organisasi, kompleksitas teknologi, dan diferensiasi struktural. Mereka menemukan bahwa teknologi berperan penting dalam menentukan tingkat spesialisasi, formalitas, dan hierarki dalam organisasi.
Temuan Utama:
Organisasi yang lebih besar dan menggunakan teknologi canggih cenderung memiliki tingkat diferensiasi yang lebih tinggi. Hal ini mengarah pada lebih banyak divisi kerja dan pembagian tanggung jawab yang spesifik.
Analisis:
Dalam konteks organisasi modern, terutama perusahaan multinasional yang menggunakan teknologi kompleks, temuan ini menunjukkan pentingnya desain struktur organisasi yang adaptif untuk mengelola skala dan kompleksitas operasional.
4. Teori Charles Perrow: Kerumitan dan Variabilitas Teknologi
Charles Perrow memperkenalkan dimensi kerumitan tugas (task complexity) dan variabilitas tugas (task variability) dalam hubungannya dengan teknologi.
Dimensi Teknologi Menurut Perrow
- Variabilitas: Tingkat variasi dalam tugas yang dihadapi organisasi.
- Kerumitan: Tingkat kesulitan tugas yang memerlukan penanganan khusus.
Perrow mengelompokkan teknologi menjadi empat kategori berdasarkan kedua dimensi ini:
- Routine Technology: Variabilitas rendah, kerumitan rendah.
- Craft Technology: Variabilitas rendah, kerumitan tinggi.
- Engineering Technology: Variabilitas tinggi, kerumitan rendah.
- Non-Routine Technology: Variabilitas tinggi, kerumitan tinggi.
Analisis:
Perrow menekankan pentingnya desain organisasi yang sesuai dengan karakteristik teknologi yang digunakan. Dalam era teknologi digital, seperti kecerdasan buatan dan big data, organisasi perlu mengadopsi struktur yang fleksibel untuk menangani teknologi non-rutin dengan variabilitas tinggi.
Kesimpulan: Integrasi Temuan dan Relevansi dengan Teknologi Modern
Penelitian Woodward, Thompson, Aston Group, dan Perrow masing-masing memberikan wawasan yang berbeda tetapi saling melengkapi mengenai hubungan antara teknologi dan organisasi.
- Woodward menekankan pentingnya kesesuaian antara teknologi dan struktur organisasi.
- Thompson menunjukkan bagaimana ketidakpastian dan interdependensi memengaruhi desain organisasi.
- Aston Group menjelaskan dampak teknologi terhadap diferensiasi struktural.
- Perrow menguraikan pengaruh kerumitan dan variabilitas tugas terhadap organisasi.
Dalam konteks modern, temuan ini sangat relevan untuk memahami bagaimana teknologi seperti otomatisasi, kecerdasan buatan, dan digitalisasi mengubah cara organisasi beroperasi. Pendekatan fleksibel dan adaptif dalam desain organisasi menjadi kunci untuk menghadapi tantangan teknologi yang terus berkembang.