Bank Indonesia Peringatkan Bahaya Modus Pemalsuan Uang dengan Mutilasi

- Redaksi

Friday, 22 November 2024 - 19:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SwaraWarta.co.id – Menurut informasi, Bank Indonesia (BI) baru-baru ini memberikan penjelasan terkait video viral di media sosial yang menunjukkan modus pemalsuan uang dengan cara mutilasi.

Dalam video tersebut, uang asli dan uang palsu dipotong dan digabungkan sehingga membentuk uang yang seolah-olah asli.

Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI, Marlison Hakim, menjelaskan bahwa modus pemalsuan ini sudah lama dikenal dan melibatkan pemotongan dua uang yang berbeda—separuh uang palsu dan separuh uang asli—yang kemudian disatukan kembali.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dengan cara ini, uang yang dihasilkan bisa terlihat seperti uang dengan nominal yang lebih besar, misalnya Rp 200 ribu meskipun sebenarnya hanya setengahnya yang asli.

Marlison menyatakan bahwa meskipun cara pemalsuan uang ini sudah jarang ditemui, masyarakat tetap perlu waspada.

Baca Juga :  Selain Diskon Tempat Wisata 22 %, Ulang Tahun Kota Batu ke-22 Juga Memberikan Kejutan Lain, Yakni.....

Pemalsuan dengan cara mutilasi cukup mudah dideteksi karena akan terlihat jelas sambungan antara dua bagian uang yang berbeda.

BI menegaskan bahwa uang yang dimutilasi tidak akan diterima untuk penukaran, dan para pelaku yang terlibat dalam tindakan pemalsuan ini akan dikenakan sanksi pidana sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Dalam video yang viral di media sosial, akun @arwxxxx memperlihatkan beberapa uang pecahan Rp 100 ribu yang diduga hasil pemalsuan dengan cara mutilasi.

Dalam video tersebut, terlihat dengan jelas bahwa nomor seri pada bagian belakang uang tidak sesuai antara sisi kanan dan kiri, yang menunjukkan bahwa uang tersebut telah dipasangkan dari dua bagian yang berbeda.

Baca Juga :  Sebuah Perusahaan Fashion Yang Telah Lama Beroperasi Memutuskan Untuk Mengubah Strategi Pemasaran Mereka Dari Pemasaran Tradisional Ke Pamasaran Digital

Akun tersebut mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dan memperhatikan tanda-tanda pemalsuan ini agar tidak tertipu.

Marlison Hakim juga menegaskan bahwa meskipun modus mutilasi ini tidak lagi sering digunakan, BI tetap memastikan untuk tidak menerima uang yang sudah dimodifikasi.

Masyarakat diminta untuk selalu memeriksa dengan teliti uang yang diterima, terutama jika terdapat kejanggalan atau perbedaan yang mencolok pada desain atau nomor seri uang.

BI pun berkomitmen untuk memberikan sanksi tegas kepada siapa saja yang terlibat dalam tindakan pemalsuan ini.

Menurut Marlison, meski pelaku pemalsuan dengan modus mutilasi sudah sangat jarang, hal ini tetap menjadi perhatian BI karena dampaknya yang bisa merugikan perekonomian.

Para pelaku pemalsuan bisa dikenai pidana penjara yang berat jika terbukti melakukan tindak pidana ini.

Baca Juga :  Masjid Sejuta Pemuda Attin Viral di Media Sosial, Ini Alasannya!

BI berharap agar video peringatan tersebut bisa memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai cara mengenali uang palsu dan menghindari terjadinya kerugian akibat pemalsuan.

Kasus pemalsuan uang dengan cara mutilasi ini mengingatkan pentingnya kewaspadaan dalam transaksi keuangan sehari-hari.

Masyarakat diimbau untuk lebih jeli dan tidak ragu untuk melaporkan jika menemukan indikasi pemalsuan uang di sekitar mereka.

Selain itu, BI juga terus berupaya untuk memperkuat sistem pengawasan terhadap peredaran uang di masyarakat guna mencegah lebih lanjut penyebaran uang palsu yang dapat merugikan banyak pihak.

Dengan adanya pemberitaan ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan keberadaan modus pemalsuan uang yang semakin canggih dan dapat menghindari jebakan penipuan yang merugikan.***

Berita Terkait

Belajar dari Glodok Plaza, Damkar Sarankan Gedung Punya Sertifikasi
Gunakan Skema Ponzi, Polisi Berhasil Ringkus Pelaku Arisan Bodong
Ziarah ke Makam Kiai Ageng Muhammad Besari: Tradisi, Silaturahmi, dan Nilai Sejarah di Ponorogo
Badan Bank Tanah Siapkan 11 Lokasi untuk Dukung Dapur Makan Bergizi di Indonesia
Masyarakat Gaza Bersukacita, Gencatan Senjata Bawa Harapan Baru
TikTok di Ambang Penutupan di AS, Jutaan Pengguna Terancam Kehilangan Akses
Pertamina Raih Penghargaan Tertinggi di Indonesia Green Award 2025 atas Komitmen Lingkungan
Mbak Ita dan Suami Izin dari Panggilan KPK, Terungkap Ini Alasannya

Berita Terkait

Saturday, 18 January 2025 - 16:44 WIB

Belajar dari Glodok Plaza, Damkar Sarankan Gedung Punya Sertifikasi

Saturday, 18 January 2025 - 16:37 WIB

Gunakan Skema Ponzi, Polisi Berhasil Ringkus Pelaku Arisan Bodong

Saturday, 18 January 2025 - 16:19 WIB

Ziarah ke Makam Kiai Ageng Muhammad Besari: Tradisi, Silaturahmi, dan Nilai Sejarah di Ponorogo

Saturday, 18 January 2025 - 14:29 WIB

Masyarakat Gaza Bersukacita, Gencatan Senjata Bawa Harapan Baru

Saturday, 18 January 2025 - 14:13 WIB

TikTok di Ambang Penutupan di AS, Jutaan Pengguna Terancam Kehilangan Akses

Berita Terbaru

Perbedaan Tunangan dan Lamaran yang Perlu Anda Ketahui

Lifestyle

Perbedaan Tunangan dan Lamaran yang Perlu Anda Ketahui

Saturday, 18 Jan 2025 - 17:14 WIB

Cara Menemukan HP yang Hilang

Teknologi

6 Cara Menemukan HP yang Hilang dengan Mudah dan Cepat

Saturday, 18 Jan 2025 - 16:35 WIB