SwaraWarta.co.id – Timnas Indonesia bersiap menghadapi tantangan besar melawan Jepang dalam pertandingan kelima Grup C Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada 15 November 2024.
Dalam laga penting timnas ini, pelatih Shin Tae-yong diharapkan dapat memanfaatkan keahlian Pratama Arhan dalam melempar bola dari sisi lapangan sebagai salah satu cara untuk mengatasi kebuntuan dalam mencetak gol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sepanjang kariernya, Arhan dikenal memiliki keunggulan dalam melakukan lemparan ke dalam yang jauh dan akurat.
Teknik lemparan ini telah terbukti efektif dalam beberapa pertandingan sebelumnya, termasuk ketika Indonesia melawan Jepang pada awal tahun di babak grup Piala Asia.
Meskipun Indonesia kalah 1-3 dalam laga tersebut, satu-satunya gol Garuda tercipta dari peluang yang dibangun melalui lemparan jauh Arhan.
Bola lemparan yang langsung masuk ke kotak penalti menciptakan situasi kemelut, dan Sandy Walsh sukses mengonversi peluang itu menjadi gol.
Efek dari lemparan ini sangat diingat oleh pemain Jepang, salah satunya Takumi Minamino, yang mengakui bahwa lemparan jauh Arhan melebihi ekspektasinya.
“Kami benar-benar terkejut dengan jarak lemparan Arhan. Bola itu melayang jauh lebih jauh dari yang saya perkirakan,” ungkap Minamino dalam sebuah wawancara yang dikutip dari media Jepang, Hoshi.
Tidak hanya Jepang, China juga menjadi “korban” lemparan jauh Arhan dalam laga Grup C Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia yang berlangsung pada 15 Oktober lalu di Qingdao Youth Football Stadium.
Meskipun pada akhirnya Indonesia harus mengakui keunggulan China dengan skor 1-2, gol semata wayang Indonesia pada menit ke-86 juga berawal dari lemparan jauh Arhan.
Saat itu, bola yang dilemparkan Arhan menciptakan situasi kemelut di depan gawang China, hingga akhirnya Thom Haye berhasil memanfaatkannya menjadi gol.
Kekuatan lemparan Arhan menjadi salah satu senjata yang akan dipertimbangkan oleh pelatih Shin Tae-yong.
Namun, bukan berarti Arhan akan turun sejak awal dalam laga melawan Jepang di GBK.
Shin Tae-yong kemungkinan akan tetap mempertahankan pola permainan dengan lebih mengandalkan pemain-pemain dari klub luar negeri yang sudah terbukti dapat diandalkan, seperti Calvin Verdonk, Nathan Tjoe-A-On, atau Shayne Pattynama.
Namun, Arhan tetap menjadi opsi penting di bangku cadangan, terutama bila tim kesulitan mencetak gol di babak kedua.
Kemungkinan, Arhan akan diturunkan sebagai pemain pengganti di sekitar 10 menit terakhir waktu normal, mengingat perannya yang krusial dalam menciptakan peluang dari lemparan jauh.
Sebagai bek yang bermain di klub Korea Selatan, Suwon FC, Pratama Arhan sudah menunjukkan performa yang konsisten dan efektif saat bermain sebagai pemain pengganti dalam pertandingan sebelumnya melawan China.
Oleh karena itu, Shin Tae-yong tampaknya akan tetap mempertahankan strategi ini untuk menghadapi Jepang.
Lemparan jauh Arhan bisa menjadi senjata tak terduga yang mampu mengganggu pertahanan Jepang, sehingga membuka peluang untuk mencetak gol di detik-detik akhir pertandingan.
Pertandingan melawan Jepang ini tentu bukan laga yang mudah bagi Timnas Indonesia.
Namun, dukungan penuh dari suporter yang memadati Stadion Utama GBK diyakini akan menjadi motivasi ekstra bagi para pemain.
Dengan strategi yang cermat dan pemanfaatan keterampilan unik dari Pratama Arhan, Tim Garuda diharapkan mampu memberikan perlawanan sengit terhadap Jepang dan membuka peluang lebih besar untuk melaju ke babak berikutnya.***