SwaraWarta.co.id – Presiden Prabowo Subianto secara resmi melantik tujuh Penasihat Khusus Presiden pada Selasa (22/10/2024). Di antara mereka terdapat Jenderal TNI (Purn) Wiranto, yang dikenal luas di kalangan masyarakat Indonesia.
Pelantikan ini merupakan bagian dari implementasi Peraturan Presiden Nomor 137 Tahun 2024 yang mengatur tentang keberadaan Penasihat Khusus dan Staf Khusus Presiden.
Selain Wiranto, tokoh lain yang dilantik termasuk Luhut Binsar Pandjaitan dan Muhadjir Effendy, masing-masing memiliki keahlian di bidang yang berbeda seperti ekonomi dan kesehatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Wiranto lahir di Yogyakarta pada 4 April 1947 dan merupakan lulusan Akademi Militer pada 1968. Karier militernya melesat, pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat hingga Panglima ABRI pada 1998-1999.
Ia juga sempat menjadi Menteri Keamanan Pertahanan dalam kabinet reformasi di era Presiden B.J. Habibie.
Setelah pensiun, Wiranto terjun ke dunia politik dengan bergabung ke Partai Golkar dan mengikuti konvensi calon presiden.
Ia berhasil terpilih sebagai calon presiden pada Pemilu 2004, meskipun kalah dalam pemilihan tersebut. Pada 2006, ia mendirikan Partai Hanura dan mencoba peruntungannya lagi sebagai cawapres pada Pilpres 2009, namun kembali mengalami kekalahan.
Walaupun tidak berhasil dalam beberapa pemilu, Wiranto tetap berperan aktif di dunia politik. Di era Joko Widodo, ia menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, lalu menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Presiden hingga 20 Oktober 2024.
Kini, Wiranto kembali mengemban tugas baru sebagai Penasihat Khusus Presiden di bidang Politik dan Keamanan. Dengan segudang pengalaman di militer dan politik, kehadirannya di jajaran pemerintahan dianggap sangat berharga.