SwaraWarta.co.id – Hanni, anggota girl group Kpop NewJeans, menyampaikan pernyataan emosional pada hari Selasa (15/10) di hadapan sidang parlemen Korea Selatan.
Ia menyerukan perbaikan terhadap perlakuan artis muda di industri K-pop, yang selama ini terkenal dengan tekanan tinggi dan praktik tidak sehat, termasuk bullying.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam sidang tersebut, Hanni mengungkapkan pengalamannya yang pernah menjadi korban bullying di lingkungan kerja.
Hal ini ia sampaikan secara langsung di hadapan Komite Ketenagakerjaan parlemen dalam sesi audit yang disiarkan secara nasional.
Pengakuan Hanni menjadi perhatian publik karena jarang ada bintang besar di industri K-pop yang berani berbicara terbuka tentang masalah bullying, apalagi dalam forum resmi seperti parlemen.
Hanni, yang memiliki nama lengkap Hanni Pham, merupakan penyanyi berusia 20 tahun berdarah Vietnam-Australia.
Ia mengatakan bahwa alasannya tampil di sidang parlemen adalah agar para trainee atau artis muda lainnya di industri K-pop tidak mengalami pengalaman serupa.
Hanni juga menceritakan salah satu kejadian yang memperlihatkan perlakuan tidak pantas di tempat kerja.
Dalam kesaksiannya, ia mengungkapkan bahwa dirinya pernah mendengar seorang manajer memberi instruksi kepada staf untuk mengabaikan dan berpura-pura tidak melihat grup tersebut saat mereka melewati koridor.
Sikap acuh dari pihak manajemen dan staf membuat anggota NewJeans merasa dibenci dan tidak dihargai oleh perusahaan tempat mereka bernaung.
Industri K-pop sendiri telah lama mendapat sorotan karena kondisi kerja yang menekan dan praktik yang tidak sehat bagi para artisnya.
Para idol, khususnya yang masih muda, sering kali dihadapkan pada jadwal yang sangat padat, tekanan untuk tampil sempurna, serta ekspektasi tinggi dari penggemar dan agensi.
Banyak yang telah mengeluhkan masalah kesehatan mental dan fisik akibat tekanan tersebut, termasuk kasus-kasus bullying di antara sesama trainee maupun dari pihak manajemen.
Penampilan Hanni di sidang parlemen ini pun menjadi momen bersejarah, mengingat ia merupakan salah satu artis K-pop terkemuka yang berbicara langsung tentang masalah ini.
Pengakuan Hanni semakin menggarisbawahi pentingnya perlindungan yang lebih baik bagi para artis muda, serta mendorong pihak perusahaan untuk lebih peduli terhadap kesejahteraan mereka.
Selain itu, grup NewJeans juga tengah menghadapi perselisihan internal antara eksekutif dari label induk mereka, HYBE, dan mantan CEO anak perusahaannya, Ador, yang merupakan pengelola utama grup tersebut.
Perselisihan ini menambah tekanan bagi para anggota NewJeans, termasuk Hanni, yang harus menghadapi konflik internal di tengah upaya mereka untuk terus berkarier di industri yang kompetitif.
Menanggapi kesaksian Hanni, CEO Ador, Kim Ju-young, memberikan pernyataan dalam sidang yang sama.
Ia mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan peninjauan terkait situasi yang disampaikan oleh Hanni, tetapi hingga saat ini belum menemukan bukti yang cukup untuk mendukung klaim tersebut.
Meskipun demikian, pernyataan Hanni telah memicu perhatian luas dan kemungkinan akan mempercepat reformasi dalam perlakuan terhadap artis-artis muda di industri K-pop.
Kesaksian Hanni di sidang parlemen ini menjadi pengingat bagi industri K-pop tentang pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan mendukung bagi para idol.
Perlindungan terhadap artis muda, terutama mereka yang masih dalam tahap trainee, harus menjadi prioritas utama agar kasus-kasus bullying dan tekanan berlebihan tidak lagi menjadi bagian dari perjalanan karier mereka.***