Sammy Basso, Penyintas Progeria Terlama, Meninggal Dunia di Usia 28 Tahun

- Redaksi

Tuesday, 8 October 2024 - 21:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SwaraWarta.co.id – Dunia dikejutkan dengan berita duka dari Italia, bahwa Sammy Basso, seorang penyintas penyakit genetik langka progeria, telah meninggal dunia pada usia 28 tahun.

Sammy, yang lahir pada tahun 1995, dikenal sebagai salah satu individu dengan usia terpanjang yang hidup dengan progeria.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia mengembuskan napas terakhirnya di Schio, Veneto, Italia.

Kabar ini disampaikan oleh Asosiasi Progeria Italia pada Minggu (6/10). Asosiasi tersebut menulis pesan penuh haru untuk menghormati Sammy.

“Hari ini, cahaya kami, pemandu kami telah padam. Terima kasih, Sammy, telah menjadikan kami bagian dari kehidupan yang luar biasa ini,” demikian pernyataan yang diungkapkan asosiasi tersebut, seperti dilaporkan oleh Channel News Asia.

Dilansir dari Mayo Clinic, progeria merupakan kelainan genetik yang sangat langka dan biasanya mulai menunjukkan gejala dalam dua tahun pertama kehidupan seorang anak.

Kondisi ini menyebabkan penuaan yang cepat pada anak-anak, meskipun mereka biasanya lahir dalam keadaan sehat.

Baca Juga :  PT KAI Terus Melakukan Evakuasi Penyelamatan Korban Atas Insiden Tabrakan KA Turangga dengan KA Lokal

Anak-anak yang menderita progeria akan mengalami gejala seperti pertumbuhan yang lambat, hilangnya jaringan lemak subkutan, hingga rambut yang mulai rontok seiring bertambahnya usia mereka.

Progeria atau sindrom Hutchinson-Gilford adalah penyakit yang membuat anak-anak tampak menua jauh lebih cepat dibandingkan usia mereka yang sebenarnya.

Sayangnya, anak-anak yang mengidap progeria memiliki harapan hidup yang cukup singkat.

Rata-rata usia harapan hidup mereka adalah sekitar 15 tahun, dengan penyebab kematian yang paling umum adalah komplikasi yang terkait dengan masalah jantung dan stroke.

Hingga saat ini, belum ada obat yang bisa menyembuhkan progeria.

Namun, sejumlah penelitian terbaru menunjukkan adanya kemajuan dalam penanganan dan perawatan, yang memberikan harapan baru bagi para penyintas progeria.

Penelitian-penelitian tersebut berfokus pada pengelolaan gejala serta komplikasi yang ditimbulkan oleh kondisi ini.

Sammy Basso menjadi sorotan publik ketika kisah hidupnya diangkat dalam film dokumenter National Geographic berjudul Sammy’s Journey.

Baca Juga :  8 RT di Mojoroto Terdampak Banjir, Sebagian Warga Mengungsi

Dalam dokumenter tersebut, diceritakan bagaimana Sammy menjalani hidupnya dengan semangat yang tinggi, didampingi oleh sahabat dekatnya, Riccardo, serta orang tuanya yang selalu setia mendukung.

Kisah hidup Sammy menginspirasi banyak orang di seluruh dunia, terutama dalam perjuangannya menghadapi kondisi yang sangat menantang.

Sejak kecil, Sammy selalu menunjukkan ketabahan luar biasa dalam menghadapi penyakit yang ia alami.

Meski hidup dengan progeria, Sammy tidak pernah menyerah dan terus menjalani hidupnya dengan penuh semangat.

Ia bahkan berkesempatan untuk membagikan pengalamannya melalui film dokumenter yang memberi inspirasi bagi banyak orang untuk tetap bersyukur dan menghargai kehidupan, betapapun sulitnya tantangan yang dihadapi.

Selain itu, kedua orang tua Sammy berperan penting dalam mendirikan Asosiasi Progeria Italia pada tahun 2005, dengan tujuan untuk mendukung perawatan Sammy dan juga membantu penelitian lebih lanjut mengenai progeria.

Asosiasi ini telah memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan kesadaran tentang progeria di Italia dan dunia internasional.

Baca Juga :  Bobol Kotak Amal, Pria Asal Bondowoso Diamankan Polisi

Kepergian Sammy Basso tentu meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, teman, dan mereka yang mengenalnya, baik secara langsung maupun melalui kisah hidupnya yang luar biasa.

Meskipun Sammy telah tiada, warisannya sebagai seseorang yang terus berjuang dan memberikan inspirasi bagi banyak orang akan selalu dikenang.

Melalui film dokumenter dan kegiatan yang dilakukan oleh Asosiasi Progeria Italia, kisah Sammy akan terus hidup dan menjadi pengingat bahwa meskipun hidup dihadapkan pada tantangan yang berat,

semangat untuk bertahan dan menjalani hidup dengan penuh cinta dan semangat tetap bisa dilakukan.

Sammy Basso telah menjadi simbol keberanian dan ketangguhan dalam menghadapi hidup, terutama bagi mereka yang berjuang dengan penyakit langka seperti progeria.

Dengan segala pencapaian yang telah ia lakukan selama hidupnya, Sammy Basso akan selalu dikenang sebagai individu yang luar biasa dan menginspirasi banyak orang di seluruh dunia.***

Berita Terkait

Bagaimana Cara Cek Saldo BPNT Lewat HP? Berikut Langkah-langkahnya!
Makin Memanas! China Tak Gentar Hadapi Perang Dagang dengan Amerika Serikat
4 Cara Cek Saldo KJP dengan Mudah dan Cepat: Panduan Lengkap 2025
Harga Bawang Merah di Ponorogo Tembus Rp50 Ribu Usai Lebaran
Hiu Tutul Muncul di Laut Lamongan, Tanda Ekosistem Masih Sehat
Tersandung Kasus Hukum, Dua Siswa SMK Tulungagung Tetap Ikut Ujian Akhir
Tragis, Dua Pengunjung Meninggal Dunia Terseret Ombak di Pantai Klayar
Kardinal Ignatius Suharyo Dijadwalkan Kunjungi Hasto Kristiyanto di Rutan KPK

Berita Terkait

Sunday, 13 April 2025 - 16:54 WIB

Bagaimana Cara Cek Saldo BPNT Lewat HP? Berikut Langkah-langkahnya!

Sunday, 13 April 2025 - 16:36 WIB

Makin Memanas! China Tak Gentar Hadapi Perang Dagang dengan Amerika Serikat

Sunday, 13 April 2025 - 14:48 WIB

4 Cara Cek Saldo KJP dengan Mudah dan Cepat: Panduan Lengkap 2025

Sunday, 13 April 2025 - 09:35 WIB

Hiu Tutul Muncul di Laut Lamongan, Tanda Ekosistem Masih Sehat

Sunday, 13 April 2025 - 09:32 WIB

Tersandung Kasus Hukum, Dua Siswa SMK Tulungagung Tetap Ikut Ujian Akhir

Berita Terbaru