SwaraWarta.co.id – Nilai tukar Rupiah pada perdagangan Rabu dibuka melemah, seiring dengan penguatan imbal hasil obligasi Pemerintah Amerika Serikat (AS)
Di awal perdagangan, Rupiah turun 38 poin atau 0,24 persen menjadi Rp15.605 per dolar AS, dari posisi sebelumnya di Rp15.567 per dolar AS.
“Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang masih melanjutkan penguatan dan imbal hasil obligasi AS yang naik oleh menurunnya ekspektasi pada pemangkasan suku bunga oleh The Fed,” kata analis mata uang Lukman Leong
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lukman menjelaskan bahwa imbal hasil obligasi Pemerintah AS bertenor 10 tahun naik ke level 4,222 persen.
Penguatan dolar AS juga dipengaruhi oleh melemahnya Euro, setelah adanya sinyal bahwa European Central Bank (ECB) mungkin akan menurunkan suku bunganya lebih cepat. Hal ini disebabkan inflasi di zona Euro turun lebih cepat dari perkiraan.
Selain itu, dolar AS juga masih mendapat dukungan dari situasi geopolitik di Timur Tengah dan ketidakpastian politik menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) AS.
Lukman memprediksi pergerakan Rupiah hari ini akan berada di kisaran Rp15.550 hingga Rp15.650 per dolar AS.