SwaraWarta.co.id – Bulan Ramadan selalu dinanti oleh umat Muslim di seluruh dunia sebagai waktu untuk menjalankan ibadah puasa.
Tahun 2025 diperkirakan Ramadan akan tiba lebih awal dibandingkan tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Jika Ramadan 2024 diperkirakan jatuh antara Maret hingga April, bagaimana dengan Ramadan di tahun 2025?
Ramadan merupakan bulan ke-9 dalam kalender Hijriah dan menjadi waktu yang sangat penting bagi umat Islam.
Ramadan hadir setelah bulan Syakban (bulan ke-8) dan sebelum bulan Syawal (bulan ke-10), yang menandai perayaan Idul Fitri.
Namun, kalender Hijriah yang digunakan untuk menentukan waktu Ramadan berbeda dengan kalender Masehi.
Kalender Hijriah perhitungannya didasarkan pada peredaran bulan, sementara itu untuk kalender Masehi didasarkan pada peredaran matahari.
Oleh karena itu, tanggal mulai Ramadan setiap tahun selalu berubah dalam kalender Masehi.
Untuk mengetahui prediksi awal Ramadan, biasanya diperlukan pengamatan hilal (bulan sabit baru) atau perhitungan astronomi.
Menurut prediksi yang didasarkan pada perhitungan Kalender Hijriah, awal Ramadan 2025 kemungkinan besar akan jatuh antara akhir Februari hingga awal Maret.
Namun, penentuan pastinya tetap harus menunggu keputusan resmi pemerintah Indonesia melalui sidang isbat yang digelar oleh Kementerian Agama.
Sidang isbat ini juga akan mengonfirmasi hasil pengamatan hilal dan perhitungan astronomis dari berbagai ahli.
Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam besar di Indonesia, memprediksi bahwa awal Ramadan 2025 akan jatuh pada 1 Maret 2025.
Perhitungan ini merujuk pada Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT), yang saat ini digunakan oleh Muhammadiyah sebagai acuan.
Dengan demikian, Ramadan 2025 akan bertepatan dengan tahun 1446 Hijriah.
Selain awal Ramadan, Idul Fitri 2025 atau 1 Syawal 1446 Hijriah juga telah diprediksi. Berdasarkan Kalender Hijriah Global Tunggal, Hari Raya Idul Fitri diperkirakan akan jatuh pada 30 Maret 2025.
Namun, sekali lagi, kepastian tanggal tersebut harus menunggu hasil sidang isbat yang digelar pemerintah.
Saat ini, pemerintah Indonesia belum merilis keputusan resmi terkait hari libur nasional dan cuti bersama untuk tahun 2025, termasuk libur Idul Fitri.
Kalender Hijriah Indonesia yang resmi untuk tahun 2025 juga belum dipublikasikan oleh Kementerian Agama.
Di Indonesia, penentuan awal Ramadan dilakukan melalui sidang isbat yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama. Sidang ini menggunakan dua metode utama,
yaitu rukyatul hilal (pengamatan langsung bulan sabit baru) dan hisab (perhitungan astronomis).
Metode ini diatur dalam Fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2024 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.
Jika hilal tidak terlihat pada hari yang diprediksi, maka awal Ramadan dapat bergeser satu atau dua hari dari perhitungan awal.
Di luar pemerintah, Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal, yang memungkinkan organisasi ini menetapkan awal Ramadan jauh sebelum waktunya.
Dengan menggunakan metode ini, Muhammadiyah lebih mengandalkan perhitungan astronomi daripada pengamatan langsung hilal.
Selain itu, Muhammadiyah juga telah menerapkan Kalender Islam Global (KIG) sebagai acuan, yang merujuk pada Kalender Hijriah Global Tunggal.
Dengan demikian, umat Muslim di Indonesia dan seluruh dunia tinggal menunggu hasil sidang isbat untuk mengetahui secara pasti kapan mereka akan memulai puasa Ramadan 2025 dan merayakan Idul Fitri.***