SwaraWarta.co.id – Polres Trenggalek sedang menyelidiki kasus keracunan massal yang terjadi di Kelurahan Ngantru.
Sebanyak 98 warga mengalami keracunan setelah mengikuti acara pengajian dan selawat, dan satu orang, N (47), dinyatakan meninggal dunia.
Kasat Reskrim Polres Trenggalek, AKP Zainul Abidin, mengatakan setelah insiden tersebut, mereka langsung memanggil panitia penyelenggara acara untuk memberikan keterangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ketua RT dan pihak penyelenggara sudah kami panggil untuk dimintai keterangan terkait kejadian tersebut,” kata Abidin, Rabu (16/10).
Polisi juga memeriksa dapur katering yang menyuplai makanan untuk acara tersebut dan mengambil sampel bahan makanan yang digunakan, termasuk beras.
Tim penyidik bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Trenggalek dan RSUD dr Soedomo untuk mencari tahu penyebab keracunan.
Dinas Kesehatan saat ini sedang melakukan uji laboratorium terhadap sampel makanan yang dikonsumsi oleh para korban. Di rumah sakit, pihak berwenang juga menggali informasi mengenai riwayat kesehatan para korban, termasuk yang meninggal.
“Beberapa sampel yang kami ambil salah satunya adalah beras,” jelasnya.
“Dinas kesehatan masih melakukan uji laboratorium terhadap sampel makanan yang dikonsumsi warga. Sedangkan di rumah sakit kami juga menggali keterangan terkait riwayat para korban, termasuk yang meninggal dunia,” jelasnya.
Kejadian keracunan ini terjadi pada Rabu (9/10/2024) malam saat acara pengajian dan selawat. Sebanyak delapan orang dirawat di rumah sakit, sementara 98 warga lainnya mengalami gejala keracunan.
Sebelumnya, keracunan massal juga terjadi di Cianjur setelah warga makan nasi kotak dalam acara tahlilan.
Pihak kepolisian akan terus memantau perkembangan penyelidikan ini untuk mendapatkan hasil yang jelas mengenai insiden keracunan.
“Semua keterangan dan barang bukti akan akan kami analisa lebih lanjut,” ujarnya.