SwaraWarta.co.id – Dari dunia internasional, Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, dijadwalkan untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada Jumat, 11 Oktober 2024, di Turkmenistan.
Ini merupakan pertemuan pertama mereka sejak meningkatnya ketegangan di kawasan Timur Tengah, yang telah menjadi sorotan global.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pertemuan ini akan dilaksanakan dalam konteks Forum Asia Tengah, di mana kedua pemimpin dijadwalkan membahas berbagai isu yang krusial, termasuk konflik yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.
Ajudan Putin, Yury Ushakov, menyatakan bahwa pertemuan ini memiliki makna penting.
Ia menekankan bahwa diskusi tidak hanya akan terfokus pada isu-isu bilateral antara Rusia dan Iran, tetapi juga akan mencakup penanganan situasi yang semakin memburuk di Timur Tengah.
Ketegangan di kawasan ini semakin meningkat, khususnya antara Iran dan Israel.
Dalam hal ini, Israel sedang bersiap untuk melancarkan serangan balasan kepada Iran atas serangan rudal hipersonik serta balistik yang dilakukan Iran pada 1 Oktober 2024.
Iran mengklaim bahwa sekitar 90 persen dari rudal yang diluncurkan berhasil mengenai sasaran, termasuk sistem pertahanan Iron Dome milik Israel serta pangkalan militer mereka.
Dalam konteks ini, sejumlah analis militer menyebutkan kemungkinan Israel akan menyerang fasilitas strategis, termasuk kilang minyak di Teheran sebagai respons terhadap serangan tersebut.
Sementara itu, pihak Iran bertekad untuk meluncurkan serangan yang lebih besar dan menghancurkan terhadap Israel jika serangan balasan benar-benar dilaksanakan oleh pasukan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Situasi yang memanas ini mengundang perhatian berbagai pengamat internasional.
Mereka berpendapat bahwa jika serangan saling dilakukan terus berlanjut, risiko terjadinya konflik yang lebih besar semakin meningkat.
Potensi terjadinya perang rudal yang meluas menjadi ancaman nyata yang dapat mempengaruhi stabilitas regional bahkan global.
Selain itu, pertemuan antara Pezeshkian dan Putin juga dianggap sebagai momen strategis bagi kedua negara.
Rusia dan Iran telah menjalin kerjasama dalam berbagai bidang, terutama dalam hal keamanan dan pertahanan, serta dalam menanggapi tantangan yang ada di kawasan tersebut.
Dalam pertemuan ini, diperkirakan kedua pemimpin akan merundingkan langkah-langkah strategis untuk mengatasi krisis yang ada serta memperkuat hubungan bilateral.
Dari perspektif geopolitik, kolaborasi antara Iran dan Rusia dapat berdampak signifikan terhadap dinamika di Timur Tengah.
Keduanya memiliki kepentingan yang sama dalam menjaga stabilitas kawasan serta melawan pengaruh kekuatan Barat.
Dalam konteks ini, pertemuan Pezeshkian dan Putin diharapkan dapat membawa hasil positif bagi kedua negara dan membantu meredakan ketegangan yang sedang terjadi.
Dengan latar belakang yang semakin rumit dan ketegangan yang terus meningkat, pertemuan ini tidak hanya menjadi sorotan media, tetapi juga menjadi perhatian para pemimpin dunia.
Diharapkan, dialog yang dibangun antara Rusia dan Iran dapat menciptakan jalan menuju perdamaian yang lebih berkelanjutan di Timur Tengah, serta memberikan kontribusi bagi stabilitas kawasan yang lebih luas.***