Permohonan Peninjauan Kembali Kasus Wayan Mirna: Jessica Kumala Wongso Ajukan PK Kedua

- Redaksi

Wednesday, 9 October 2024 - 21:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SwaraWarta.co.id – Disebutkan bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah menerima permohonan peninjauan kembali (PK) kedua dalam kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin yang diajukan oleh Jessica Kumala Wongso.

Permohonan tersebut diajukan melalui kuasa hukumnya, Otto Hasibuan.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pejabat Humas PN Jakarta Pusat, Zulkifli Atjo, menjelaskan bahwa permohonan PK tersebut telah tercatat dengan nomor 7/Akta.Pid.B/2024/PN.Jkt.Pst, yang diajukan pada tanggal 9 Oktober 2024.

Atjo menambahkan bahwa Ketua PN Jakarta Pusat akan menunjuk majelis hakim untuk memeriksa permohonan PK kedua dari Jessica.

Ia menyatakan bahwa setelah proses pemeriksaan selesai, berkas permohonan akan dikirimkan ke Mahkamah Agung untuk diproses lebih lanjut.

“Ketua pengadilan akan menunjuk majelis hakim untuk memeriksa permohonan tersebut, dan berkasnya akan dikirim ke Mahkamah Agung untuk diadili,” ungkap Atjo.

Baca Juga :  15 Daftar Nama Bayi Perempuan Islami 2 Kata yang Memiliki Doa dan Penuh Makna

Di samping itu, Atjo juga menegaskan bahwa jaksa penuntut umum (JPU) diberikan kesempatan untuk mengajukan tanggapan terhadap permohonan PK yang diajukan.

Jika terdapat bukti baru atau novum yang muncul dalam proses tersebut, akan dilakukan pemeriksaan dan sumpah terlebih dahulu.

“Pemeriksaan berkas di PN Jakarta Pusat dibuka, dan jaksa akan diberi kesempatan untuk mengajukan jawaban. Jika ada bukti baru, akan dilakukan sumpah novum terlebih dahulu. Setelah semua lengkap, berkas akan dikirim ke Mahkamah Agung,” jelasnya.

Diketahui, Jessica Kumala Wongso beserta kuasa hukumnya, Otto Hasibuan, secara resmi mengajukan PK kedua terkait kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Otto Hasibuan mengungkapkan bahwa mereka telah menyerahkan rekaman CCTV yang diambil di Kafe Olivier sebagai novum atau bukti baru dalam kasus tersebut.

Baca Juga :  Otto Hasibuan Sebut Rekaman CCTV Kasus Kopi Sianida Rekayasa, Ayah Mirna Buka Suara

Otto menjelaskan bahwa terdapat beberapa alasan yang melatarbelakangi permohonan PK ini.

Pertama, adanya novum, dan kedua, terdapat kekhilafan hakim dalam menangani perkara ini.

Ia juga menjelaskan bahwa novum yang mereka gunakan adalah rekaman yang tersimpan dalam sebuah flash disk, yang berisi dokumentasi kejadian saat tuduhan pembunuhan terhadap Mirna terjadi di Kafe Olivier.

Lebih lanjut, Otto menekankan bahwa tidak ada saksi yang dapat membuktikan bahwa Jessica memasukkan sianida ke dalam kopi Mirna.

Ia menyatakan bahwa Jessica dijatuhi hukuman 20 tahun penjara berdasarkan petunjuk dari rekaman CCTV yang ada di Kafe Olivier.

Jessica sendiri mengaku sangat terkejut ketika mendengar adanya novum yang ditemukan oleh Otto. Ia mengungkapkan harapannya agar permohonan PK kedua yang diajukan dapat dikabulkan.

Baca Juga :  Pelaku Pembunuhan Kopi Sianida di Pacitan divonis Hukuman Mati

“Saya kaget saat pertama kali mendengar, sampai tidak bisa berkata-kata. Namun, saya bersyukur bahwa bukti-bukti tersebut ditemukan,” ujar Jessica.

Jessica Wongso sebelumnya telah divonis 20 tahun penjara karena terbukti melakukan pembunuhan terhadap Wayan Mirna Salihin pada tahun 2016.

Ia telah melalui berbagai tahap perlawanan hukum, termasuk banding, kasasi, dan peninjauan kembali. Meskipun upayanya untuk membalikkan keputusan tersebut tidak berhasil, hukumannya tetap 20 tahun penjara.

Namun, Jessica memperoleh pembebasan bersyarat pada Agustus 2024, dan kini berharap proses PK ini memberikan harapan baru dalam perjuangannya.***

Berita Terkait

Letusan Gunung Dukono Capai 346 Kali, Masyarakat Diminta Waspada
Pemerintah Rencanakan Perubahan Mekanisme Pengangkatan Guru Honorer Jadi ASN Mulai 2025
Startup Indonesia Dominasi ASEAN Digital Awards 2025, Raih 9 Penghargaan Internasional
ASN Boleh Berpoligami, Aktivis Perempuan Menilai Kebijakan Ini Merugikan Perempuan
Banjir Rendam 18 Desa di Pandeglang, Ribuan Rumah Tergenang
Belajar dari Glodok Plaza, Damkar Sarankan Gedung Punya Sertifikasi
Gunakan Skema Ponzi, Polisi Berhasil Ringkus Pelaku Arisan Bodong
Ziarah ke Makam Kiai Ageng Muhammad Besari: Tradisi, Silaturahmi, dan Nilai Sejarah di Ponorogo

Berita Terkait

Saturday, 18 January 2025 - 18:21 WIB

Pemerintah Rencanakan Perubahan Mekanisme Pengangkatan Guru Honorer Jadi ASN Mulai 2025

Saturday, 18 January 2025 - 18:15 WIB

Startup Indonesia Dominasi ASEAN Digital Awards 2025, Raih 9 Penghargaan Internasional

Saturday, 18 January 2025 - 18:07 WIB

ASN Boleh Berpoligami, Aktivis Perempuan Menilai Kebijakan Ini Merugikan Perempuan

Saturday, 18 January 2025 - 17:58 WIB

Banjir Rendam 18 Desa di Pandeglang, Ribuan Rumah Tergenang

Saturday, 18 January 2025 - 16:44 WIB

Belajar dari Glodok Plaza, Damkar Sarankan Gedung Punya Sertifikasi

Berita Terbaru