Mengungkap Hubungan Gelap Trump dan Roy Cohn dalam Film The Apprentice

Utep Sutiana

- Redaksi

Saturday, 12 October 2024 - 17:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SwaraWarta.co.id – Film The Apprentice menampilkan momen yang mengejutkan dan memicu perdebatan, salah satunya adalah adegan fiksi yang menggambarkan Donald Trump memperkosa istrinya saat itu, Ivana.

Meskipun adegan ini langsung dibantah oleh Trump dan Ivana di kehidupan nyata, peristiwa tersebut tampaknya akan menjadi sorotan dalam banyak pembahasan terkait film ini.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, film ini tidak hanya terfokus pada kejadian kontroversial tersebut, melainkan juga memberikan pandangan yang tajam dan tidak menguntungkan mengenai karakter Trump, serta hubungannya dengan fakta, yang sering kali terkesan longgar.

Ditulis oleh jurnalis Gabriel Sherman dan disutradarai oleh Ali Abbasi, yang sebelumnya dikenal lewat film Border dan beberapa episode serial HBO The Last of Us, The Apprentice sebagian besar berfokus pada hubungan penting Trump dengan Roy Cohn.

Cohn adalah seorang pengacara terkenal yang kerap menggunakan metode intimidasi dalam karier hukumnya, terutama saat melawan komunis.

Peran Cohn dalam kehidupan Trump menjadi inti dari film ini dan memberi makna ganda pada judul film, merujuk pada acara televisi The Apprentice yang mengangkat nama Trump di kancah nasional.

Baca Juga :  Jadwal Tayang Jangan Salahkan Aku Selingkuh Episode 6A dan 6B: Konflik Semakin Memanas!

Dalam film ini, karakter Trump muda yang diperankan oleh Sebastian Stan terlihat berusaha melepaskan diri dari bayang-bayang ayahnya yang sangat dominan.

Namun, ia tidak berhasil melakukannya tanpa bantuan besar dari Cohn. Jeremy Strong, yang dikenal dari serial Succession,

memerankan Cohn dengan gaya yang penuh semangat dan agresif, menggambarkan sosok pengacara yang tak kenal takut dan siap melakukan apa pun demi kemenangan.

Pertemuan pertama Trump dan Cohn terjadi di sebuah klub mewah yang ramai, di mana Cohn memutuskan untuk mengambil Trump di bawah sayapnya.

Cohn membantu Trump dalam menghadapi tuntutan hukum terkait dugaan diskriminasi dalam praktik penyewaan apartemennya, dan kemudian mendukungnya dalam berbagai proyek pengembangan ambisius di New York.

“Kamu klienku, tapi kamu bekerja untukku,” kata Cohn dengan nada penuh wibawa. “Itu artinya kamu lakukan apa yang kukatakan, kapan pun aku mengatakannya.”

Baca Juga :  Sinopsis Film Pacific Rim Uprising: Kembalinya Ancaman Kaiju dan Lahirnya Generasi Baru Pahlawan

Dalam film ini, Cohn digambarkan sebagai pengacara mafia yang siap melakukan segalanya demi memenangkan kasus, termasuk menekan dan memeras pejabat kota.

Namun yang paling mencolok adalah bagaimana The Apprentice memperlihatkan Trump yang belajar dari Cohn, mengadopsi dan menginternalisasi aturan-aturannya dalam menghadapi publik.

Beberapa prinsip Cohn yang terkenal adalah: “1. Serang, serang, serang. 2. Jangan akui apa pun, sangkal semuanya. 3. Apapun yang terjadi, klaim kemenangan, dan jangan pernah mengaku kalah.”

Meskipun The Apprentice mengambil beberapa kebebasan artistik dalam mengadaptasi kisah nyata ke layar lebar,

banyak hal mendasar dari cerita ini telah didokumentasikan dalam proyek sebelumnya, seperti film dokumenter tahun 2019 Where’s My Roy Cohn?.

Judul film ini mengacu pada keluhan Trump saat menjabat sebagai Presiden, di mana dia sering bertanya, “Di mana Roy Cohn-ku?” karena frustrasi atas ketidakmampuannya menemukan pengacara yang bisa membelanya dengan gaya keras seperti yang dilakukan Cohn.

Baca Juga :  Mengharukan, Seorang Ibu Tinggalkan Surat Wasiat saat Letakkan Bayi di depan Rumah Warga

Seperti yang sering terlihat dalam banyak kisah, sang murid pada akhirnya menjadi lebih unggul dari gurunya.

Dalam film ini, Cohn yang kesehatannya memburuk akibat AIDS menjadi salah satu dari banyak orang yang digunakan dan kemudian ditinggalkan oleh Trump dalam perjalanannya menuju puncak kekuasaan.

Saat pertama kali bertemu dengan Cohn, Trump belum sepenuhnya menunjukkan gaya sombongnya yang kini dikenal luas.

Cohn digambarkan memperkenalkan Trump kepada berbagai tokoh penting seperti Andy Warhol, pemilik Yankees George Steinbrenner, operator politik Roger Stone, dan raja media Rupert Murdoch.

Melalui hubungan-hubungan inilah Trump mulai mengukir jalannya menuju ketenaran dan kekuasaan.

Film ini bukan hanya sekadar drama biografi, tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana Trump membentuk dirinya melalui pengaruh sosok-sosok kuat seperti Cohn, yang akhirnya menjadi model untuk pendekatan Trump dalam berpolitik dan berbisnis.***

Berita Terkait

Anthon Sihombing: Komposisi Kabinet Prabowo Beri Harapan bagi Kemajuan Indonesia
KAI Daop 1 Ubah Rute Kereta untuk Mengantisipasi Pelantikan Presiden
Persiapan Istana: Menyambut Momen Pisah Sambut Presiden dengan Sentuhan Akhir
Hari Pangan Sedunia: Khofifah Ajak Inovasi untuk Mengelola Air dan Pertanian Berkelanjutan
Viral! Video Yanti TKW Taiwan 1 Menit di TikTok, Link Asli Banyak Dicari Netizen, Ternyata Ini Isinya
Kasus Korupsi Timah: Saksi Ungkap Pembelian Porsche Mewah Senilai Rp13,18 Miliar oleh Harvey Moeis
Raffi Ahmad dan Yovie Widianto Tidak Hadir di Pembekalan Calon Wakil Menteri: Ini Alasan yang Diungkap Bima Arya
Prediksi Pemborosan Anggaran Kabinet Gemuk Prabowo-Gibran: Mencapai Rp1,95 Triliun dalam Lima Tahun

Berita Terkait

Friday, 18 October 2024 - 09:03 WIB

Anthon Sihombing: Komposisi Kabinet Prabowo Beri Harapan bagi Kemajuan Indonesia

Friday, 18 October 2024 - 08:57 WIB

KAI Daop 1 Ubah Rute Kereta untuk Mengantisipasi Pelantikan Presiden

Friday, 18 October 2024 - 08:28 WIB

Persiapan Istana: Menyambut Momen Pisah Sambut Presiden dengan Sentuhan Akhir

Friday, 18 October 2024 - 05:06 WIB

Hari Pangan Sedunia: Khofifah Ajak Inovasi untuk Mengelola Air dan Pertanian Berkelanjutan

Friday, 18 October 2024 - 05:02 WIB

Viral! Video Yanti TKW Taiwan 1 Menit di TikTok, Link Asli Banyak Dicari Netizen, Ternyata Ini Isinya

Berita Terbaru

Ni Luh Puspa 
(Dok. Ist)

Berita Terbaru

Mendadak jadi Wamen, Ini Sosok Jurnalis Kondang Ni Luh Puspa

Friday, 18 Oct 2024 - 10:14 WIB

Pedagang pasar kota Malang dukung Khofifah Emil 
(Dok. Ist)

Berita Terbaru

Siapkan 40.000 Suara, Pedagang Malang Siap Menangkan Khofifah Emil

Friday, 18 Oct 2024 - 10:08 WIB

Jubir KPK jelaskan duduk perkara dana hibah berbuntut pengeledahan 
(Dok. Ist)

Berita Terbaru

Buntut Kasus Dana Hibah, KPK Geledah Dinas Peternakan Jatim

Friday, 18 Oct 2024 - 09:50 WIB