SwaraWarta.co.id – Kylian Mbappe, kapten tim nasional Prancis, saat ini sedang menghadapi kritik di negaranya.
Hal ini terjadi setelah ia absen dalam dua pertandingan penting di ajang UEFA Nations League melawan Israel dan Belgia, tetapi tetap siap membela Real Madrid dalam kompetisi domestik dan Eropa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Banyak pihak mempertanyakan keputusan Mbappe dan kondisinya yang sebenarnya, mengingat ia baru pulih dari cedera otot yang dialaminya beberapa waktu lalu.
Penyerang berusia 25 tahun tersebut mengalami cedera otot pada bulan lalu. Namun, ia sudah kembali bermain dari bangku cadangan ketika Real Madrid kalah di pertandingan Liga Champions melawan Lille pada Rabu lalu.
Meskipun belum pulih sepenuhnya, Mbappe tetap diturunkan oleh pelatih Real Madrid dalam pertandingan penting tersebut.
Kendati demikian, pelatih tim nasional Prancis, Didier Deschamps, memutuskan untuk tidak memanggil Mbappe ke dalam skuad yang diumumkannya pada hari Kamis lalu.
Deschamps menyatakan bahwa Mbappe belum cukup siap untuk bergabung dengan timnas, karena ia belum mendapatkan waktu bermain yang cukup setelah cederanya.
“Ia belum berada dalam kondisi yang ideal untuk tampil bersama kami di tim nasional,” ungkap Deschamps.
Namun, yang memicu perdebatan di kalangan penggemar sepak bola Prancis adalah keputusan Mbappe untuk tampil sebagai starter dalam pertandingan La Liga melawan Villarreal pada Sabtu, hanya beberapa hari setelah ia tidak masuk dalam skuad tim nasional.
Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang komitmen Mbappe terhadap timnas Prancis dan kepentingan klubnya, Real Madrid.
Mantan pemain timnas Prancis, Maxime Bossis, juga turut memberikan komentar terkait situasi ini.
Dalam wawancaranya dengan media olahraga Prancis, L’Equipe, Bossis menyatakan bahwa ada ketidakjelasan dalam sikap Mbappe.
“Antara cedera, tidak bermain dengan klub, dan absen dari tim nasional, situasi ini menjadi rumit. Namun, saat ia bisa turun sebagai pemain pengganti di Liga Champions dan menjadi starter di La Liga, semuanya menjadi membingungkan,” ungkap Bossis.
Ia juga menambahkan, “Mbappe adalah pemain yang istimewa. Kami sudah tahu ini sejak era Michel Platini. Kita selalu menginginkan pemain hebat seperti dia bersama kita, bahkan ketika ia sedang cedera.”
Dalam video yang dirilis oleh Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) pada hari Senin, Didier Deschamps memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai situasi Mbappe.
Deschamps menekankan bahwa kepentingan klub dan tim nasional seringkali berbeda.
“Kylian adalah pemain yang mewujudkan banyak hal untuk kami. Namun, kita juga harus ingat bahwa klub adalah pemberi kerja utama pemain, bukan federasi,” ujar Deschamps.
Situasi yang dihadapi oleh Mbappe semakin rumit setelah ia terpilih sebagai kapten tim nasional Prancis, menggantikan Antoine Griezmann.
Griezmann sendiri baru-baru ini mengumumkan pengunduran dirinya dari kancah sepak bola internasional.
Jabatan kapten ini menambah sorotan terhadap Mbappe, terutama ketika ia absen di pertandingan penting tim nasional.
Prancis, yang saat ini berada di peringkat kedua Grup A Nations League, akan menghadapi Israel di Budapest pada hari Kamis mendatang.
Setelah itu, mereka akan bertandang ke Belgia untuk pertandingan penting lainnya pada hari Senin.
Absennya Mbappe dalam dua laga ini membuat tekanan semakin besar, baik terhadap dirinya maupun pelatih Deschamps, yang harus mencari solusi terbaik untuk membawa tim nasional Prancis meraih hasil maksimal di Nations League.
Meskipun begitu, Mbappe tetap menjadi sosok sentral bagi tim nasional Prancis. Sebagai kapten dan salah satu pemain terbaik dunia, banyak yang berharap bahwa situasi ini segera diselesaikan demi kepentingan tim.
Namun, hanya waktu yang bisa menjawab bagaimana hubungan antara Mbappe, tim nasional, dan Real Madrid akan berkembang ke depannya.***