SwaraWarta.co.id – Jaran Kamput adalah salah satu kesenian tradisional yang sangat khas dari suku Sasak di Pulau Lombok.
Kesenian ini memiliki makna yang dalam dan memainkan peran penting dalam berbagai upacara adat masyarakat Sasak.
Dalam bahasa Sasak, “jaran” berarti kuda, sedangkan “kamput” berarti tunggangan. Jadi, Jaran Kamput dapat diartikan sebagai “kuda tunggangan.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, yang dimaksud di sini adalah kuda yang terbuat dari kayu, dibentuk dan dihiasi dengan berbagai ornamen menarik.
Pertunjukan Jaran Kamput
Dalam pertunjukannya, Jaran Kamput dipikul oleh empat orang dan diiringi oleh alunan musik tradisional khas Sasak.
Suara tabuhan gamelan dan alat musik lainnya menambah suasana pertunjukan yang meriah. Masyarakat suku Sasak masih mempertahankan tradisi ini dan menggunakannya dalam berbagai upacara adat hingga saat ini.
Jaran Kamput dalam Upacara Adat
Salah satu acara di mana Jaran Kamput sering digunakan adalah dalam tradisi besunat atau khitanan, yang populer dengan sebutan Praje Sunat.
Dalam acara ini, Jaran Kamput berfungsi sebagai hiburan bagi anak-anak yang akan di khitan.
Mereka akan menaiki Jaran Kamput dan diarak mengelilingi kampung, menciptakan suasana ceria dan penuh kegembiraan.
Selain dalam acara khitanan, Jaran Kamput juga digunakan dalam ritual adat lainnya, seperti adat nyongkolan yang merupakan tradisi pernikahan.
Dalam acara ini, Jaran Kamput mengarak pengantin, menambah kesan meriah dan sakral pada pernikahan.
Tidak jarang, Jaran Kamput juga dipakai untuk menggotong tamu agung yang berkunjung ke Lombok, menjadikannya simbol penyambutan yang hangat.
Daya Tarik Wisata
Jaran Kamput tidak hanya memiliki nilai budaya dan sosial, tetapi juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Lombok.
Pertunjukan ini menawarkan pengalaman unik bagi pengunjung untuk melihat dan merasakan langsung kebudayaan suku Sasak.
Wisatawan dapat menyaksikan keindahan dan kemeriahan Jaran Kamput, serta berinteraksi dengan masyarakat lokal yang dengan bangga menunjukkan warisan budaya mereka.
Jaran Kamput merupakan simbol kekayaan budaya suku Sasak di Pulau Lombok. Dengan fungsinya yang beragam dalam berbagai upacara adat, Jaran Kamput tidak hanya melestarikan tradisi, tetapi juga memperkuat identitas komunitas Sasak.
Melalui pertunjukan ini, generasi muda diharapkan dapat terus mengenal dan menghargai warisan budaya mereka, sehingga Jaran Kamput akan terus hidup dan berkembang di tengah masyarakat.