SwaraWarta.co.id – Ketegangan di Timur Tengah mencapai puncaknya setelah Israel meluncurkan serangan militer pertama terhadap Iran pada dini hari tadi.
Serangan ini menandai eskalasi baru dalam hubungan yang sudah tegang antara kedua negara selama bertahun-tahun.
Sumber militer Israel menyatakan bahwa serangan tersebut menargetkan fasilitas militer Iran yang diduga menjadi pusat pengembangan senjata canggih, termasuk proyek nuklir yang dikhawatirkan akan mengancam stabilitas kawasan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Serangan ini disebut-sebut sebagai langkah preventif dari Israel untuk menekan potensi ancaman dari Iran.
Militer Israel, melalui juru bicaranya, menyatakan bahwa serangan ini adalah bentuk respons terhadap aktivitas militer Iran yang dinilai semakin agresif dalam beberapa bulan terakhir.
“Israel tidak akan tinggal diam menghadapi ancaman yang dapat membahayakan rakyat kami,” ujar juru bicara tersebut dalam konferensi pers singkat di Tel Aviv.
Ia menambahkan bahwa pihaknya telah berupaya mengumpulkan intelijen terkait operasi militer Iran selama beberapa waktu sebelum akhirnya memutuskan untuk melancarkan serangan.
Sebagai reaksi atas serangan ini, Pemerintah Iran mengutuk tindakan Israel dan menyatakan akan membalas dengan kekuatan penuh.
Dalam sebuah pernyataan resmi, Presiden Iran menegaskan bahwa tindakan Israel adalah pelanggaran serius terhadap kedaulatan negara dan hukum internasional.
“Iran tidak akan menoleransi tindakan agresif ini. Kami siap untuk mempertahankan tanah air kami dan akan memberikan respons yang setimpal,” ujar Presiden Iran dalam pidatonya yang disiarkan di televisi nasional.
Negara-negara besar di dunia, termasuk Amerika Serikat dan Rusia, langsung bereaksi terhadap perkembangan ini.
Kedua negara menyerukan penurunan eskalasi dan menekankan pentingnya upaya diplomasi untuk menghindari konflik lebih luas.
Dewan Keamanan PBB dijadwalkan mengadakan pertemuan darurat untuk membahas krisis ini dan mencari cara untuk meredakan ketegangan antara Israel dan Iran.
Para pengamat internasional menyatakan bahwa perkembangan ini dapat memicu ketidakstabilan besar di Timur Tengah.
Konflik terbuka antara Israel dan Iran berpotensi melibatkan negara-negara lain di kawasan itu, yang sudah lama terbagi dalam kubu-kubu dukungan terhadap masing-masing pihak.
Dengan situasi yang semakin memanas, masyarakat internasional kini menanti langkah-langkah lebih lanjut dari kedua negara tersebut. Meskipun serangan ini menimbulkan kekhawatiran global, upaya diplomasi diyakini akan terus dilakukan untuk mencegah eskalasi konflik yang lebih besar di kawasan yang rentan tersebut.