SwaraWarta.co.id – Duka yang mendalam tengah menyelimuti keluarga Uya Kuya setelah sang ayah, Naraya Sutrasno, meninggal dunia pada Rabu, 30 Oktober 2024.
Kabar duka ini mengagetkan banyak pihak, termasuk rekan-rekan dekat Uya di dunia hiburan dan politik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sang ayah yang dikenal sebagai sosok berpengaruh bagi Uya, mengembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 10.00 WIB.
Kepergian Naraya Sutrasno tentu membawa kesedihan yang mendalam bagi keluarganya.
Pada hari yang sama, jenazah ayah Uya Kuya sempat disemayamkan di rumah duka yang terletak di kawasan Duren Sawit, Jakarta.
Kemudian, keluarga memutuskan untuk menyalatkan jenazah di masjid yang terletak tidak jauh dari rumah duka.
Dalam prosesi tersebut, Uya Kuya terlihat turut serta mengangkat keranda jenazah sang ayah saat berjalan menuju masjid, menunjukkan rasa hormatnya yang dalam terhadap sosok yang begitu ia cintai.
Usai prosesi salat jenazah, Uya tampak terdiam dan enggan banyak berbicara.
Ia hanya menyampaikan terima kasih kepada media yang hadir, namun mengakui bahwa dirinya masih dalam keadaan bingung dan penuh kesedihan atas kehilangan tersebut.
Rasa duka yang begitu mendalam membuat Uya hanya bisa mengucapkan beberapa kata singkat kepada awak media, mengungkapkan betapa beratnya menerima kenyataan ini.
Pihak keluarga kemudian menyampaikan bahwa jenazah Naraya Sutrasno akan dimakamkan di Al Azhar Memorial Park yang berlokasi di Karawang Timur.
Salah seorang perwakilan keluarga, yang turut mendampingi Uya, meminta doa dari seluruh kerabat dan pelayat yang hadir agar prosesi pemakaman berjalan dengan lancar.
Permohonan ini disampaikan dengan harapan besar agar perjalanan terakhir almarhum menuju tempat peristirahatan terakhirnya dipermudah.
Selain itu, keluarga juga menyampaikan permintaan maaf kepada semua pihak yang hadir jika semasa hidup almarhum pernah melakukan kesalahan, baik yang disengaja maupun tidak disadari.
Perwakilan keluarga juga membuka kesempatan bagi siapa saja yang memiliki urusan utang-piutang dengan almarhum agar dapat diselesaikan bersama keluarga.
Permohonan ini disampaikan sebagai bentuk tanggung jawab keluarga untuk menyelesaikan semua urusan almarhum.
Setelah prosesi salat jenazah dan doa bersama, rombongan jenazah diberangkatkan menuju lokasi pemakaman sekitar pukul 15.30 WIB dari masjid dekat rumah duka.
Iring-iringan jenazah berjalan dengan penuh khidmat, dengan Uya Kuya dan keluarga besar mengiringi perjalanan tersebut hingga jenazah tiba di tempat peristirahatan terakhir.
Sebelumnya, Uya Kuya pernah menceritakan tentang kondisi kesehatan sang ayah yang sempat mengalami serangan jantung saat berada di Amerika Serikat.
Kondisi tersebut membuat ayahnya harus menjalani tindakan medis berupa pemasangan ring untuk menjaga kesehatan jantungnya.
Meski demikian, ternyata upaya medis tersebut belum mampu menahan kondisi kesehatan almarhum yang akhirnya berpulang.
Kepergian Naraya Sutrasno ini tentunya meninggalkan duka yang dalam bagi Uya Kuya dan seluruh keluarga.
Banyak pihak, termasuk rekan-rekan Uya, turut menyampaikan bela sungkawa dan memberikan dukungan kepada Uya dalam menghadapi masa sulit ini.
Kehadiran pelayat yang mengiringi prosesi pemakaman menjadi bentuk penghormatan terakhir bagi almarhum yang telah meninggalkan banyak kenangan bagi keluarga dan orang-orang terdekat.
Peristiwa ini tentu menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya menghargai setiap momen bersama orang terkasih.
Kepergian orang yang dicintai, seperti yang dialami oleh Uya Kuya, mengajarkan nilai untuk selalu memberikan yang terbaik bagi keluarga dan merawat hubungan dengan mereka yang kita sayangi.***