Swarawarta.co.id – Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sedang berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) serta pihak-pihak terkait mengenai kecelakaan pesawat perintis milik PT SAM Air dengan nomor registrasi PK-SMH (DHC6) yang terjadi di Bandara Panua, Pohuwato.
“Saya berharap proses investigasi berjalan lancar, dan langkah-langkah pencegahan ke depan dapat diambil untuk meningkatkan keselamatan penerbangan di masa mendatang,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F Laisa, Minggu (20/10/2024).
Pemerintah berkomitmen untuk melakukan investigasi lebih mendalam mengenai insiden tersebut dan menyampaikan rasa duka cita yang mendalam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami sangat berduka atas kecelakaan yang menimpa pesawat perintis PT. SAM Air di Pohuwato. Doa dan simpati kami sampaikan kepada keluarga korban yang ditinggalkan,” ujarnya.
Pesawat PK-SMH beroperasi dari Bandara Djalaluddin, Gorontalo, menuju Bandara Panua, Pohuwato.
Pesawat tersebut dipiloti oleh Capt. M. Saefurubi A, dengan First Officer M. Arthur V. G, serta seorang teknisi bernama Budijanto.
Di dalam pesawat juga terdapat seorang penumpang bernama Sri Meyke Male.
Kronologi insiden mencatat bahwa pesawat lepas landas dari Bandara Gorontalo pada pukul 07:03 WITA (23:03 UTC) dengan perkiraan waktu kedatangan di Bandara Panua pada pukul 07:33 WITA (23:33 UTC), saat kondisi cuaca berawan.