Swarawarta.co.id – Seorang siswa kelas 12 di Banjarnegara dinyatakan tewas tertimpa tembok sekolah yang mengalami roboh.
Saat ketiga siswa itu melompat, tembok tiba-tiba runtuh tepat ketika siswa terakhir sedang melompat.
“Anak itu melompat tembok mau keluar sekolah. Pas yang pertama melompat tembok masih belum roboh. Namun saat siswa ketiga lompat kemudian tembok roboh,” terangnya saat ditemui di lokasi kejadian, Rabu (16/10/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Akibat runtuhnya tembok tersebut, AM tewas di tempat, sementara satu siswa lainnya mengalami cedera di bagian kepala, dan satu siswa lagi berhasil selamat tanpa cedera.
“Jadi yang melompat pertama itu selamat. Dan yang melompat kedua luka-luka di bagian kepala. Dan yang melompat terakhir ini meninggal dunia karena tertimpa tembok yang roboh,” jelasnya.
Sapto menyebutkan bahwa tembok belakang sekolah yang roboh merupakan bangunan lama dan tidak diperkuat dengan besi.
Ia menduga tembok tersebut runtuh karena tidak mampu menahan beban saat dipanjat oleh ketiga siswa tersebut.
“Itu tembok tua zaman SPG sekitar tahun 1988. Dan juga tidak ada besinya. Jadi mungkin kena dorongan kaki siswa yang melompat itu,” kata dia.
Jenazah AM telah diserahkan kepada keluarga setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Islam Banjarnegara.
Aementara itu, siswa yang mengalami cedera dirawat secara rawat jalan.
Sapto juga menambahkan bahwa saat kejadian, sekolah sedang melakukan persiapan untuk acara gelar karya yang akan digelar pada Kamis (17/10).
Ia menjelaskan bahwa siswa sebenarnya bisa keluar melalui pintu depan jika memiliki izin yang jelas dari pihak sekolah.
“Hari ini kegiatan persiapan gelar karya, setelah absensi anak-anak berkelompok persiapan buat besok. Pintu depan ada sekuriti anak boleh keluar dengan membawa izin dari pendamping atau wali kelas dengan alasan yang bisa diterima. Dan memang ada beberapa anak yang keluar lewat depan,” tambahnya.