Anggota DPR Desak Dekan Cabut Pembekukan BEM FISIP Unair

- Redaksi

Monday, 28 October 2024 - 09:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Karangan bunga FISIP Unair yang menuai sejumlah sorotan 
(Dok. Ist)

Karangan bunga FISIP Unair yang menuai sejumlah sorotan (Dok. Ist)

Swarawarta.co.id – Anggota Komisi X dari Fraksi PDIP, Bonnie Triyana, mendesak Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unair untuk mencabut pembekuan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) setelah mereka membuat karangan bunga satir terkait pelantikan Prabowo-Gibran. 

Bonnie menekankan pentingnya memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengekspresikan aspirasi mereka.

Ia mempertanyakan langkah Dekan FISIP Unair yang memutuskan untuk membekukan BEM, serta menyayangkan reaksi Dekan yang dinilai berlebihan terhadap ungkapan mahasiswa.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pembekuan BEM FISIP terjadi setelah mereka menempatkan karangan bunga di Taman Barat FISIP Unair pada 22 Oktober, dengan tulisan yang menyentil pelantikan Prabowo dan Gibran.

“Saya minta Dekan FISIP Unair mencabut pembekuan itu,” kata Bonnie dilansir CNNIndonesia.com, Minggu (27/10).

Baca Juga :  Paula Verhoeven Nagkat Bicara Usai Ramai Tudingan Perselingkuhan

Karangan bunga tersebut menyebut Prabowo sebagai “jenderal bengis pelanggar HAM” dan Gibran dengan keterangan yang merendahkan.

Presiden BEM FISIP Unair, Tuffahati Ullayyah Bachtiar, mengungkapkan bahwa mereka menerima email pemberitahuan tentang pembekuan BEM dari Dekanat pada 25 Oktober.

Tuffa menjelaskan bahwa sebelumnya, BEM FISIP dipanggil oleh Ketua Komisi Etik FISIP pada malam 24 Oktober untuk memberikan klarifikasi mengenai karangan bunga tersebut.

“Ekspresi kritik mahasiswa itu secara tertulis, tidak merusak apapun. Mengapa dekan jadi reaksioner?” ucapnya.

Setelah memberikan keterangan, BEM menerima surat pembekuan yang ditandatangani oleh Dekan FISIP Unair, Prof. Bagong Suyonto, pada sore hari yang sama.

Berita Terkait

Tanpa Ampun, Pemerintah Blokir Rekening Terindikasi Judi Online
Sempat Koma, Seorang Siswa SD Subang Meninggal Dunia Usai Sebelumnya Dibully Kakak Kelas
Pantai Sanglen Yogyakarta Jadi Sorotan, Ada Apa Sebenarnya?
PJ Gubernur Jabar Ungkap Pemicu Banjir Dayeuhkolot, Ini Katanya
KPK Sita Amplop Serangan Fajar Milik Gubernur Bengkulu, Segini Isinya
Heboh Siswa SD di Lumajang Buktikan Sapi Makan Martabak, Guru Beri Uang Rp 1 Juta
Masuk Masa Tenang, Ridwan Kamil Pilih Lakukan Hal Ini
Diguyur Hujan Deras, 4 Orang di Padang Tewas Tertimbun Longsor

Berita Terkait

Tuesday, 26 November 2024 - 09:42 WIB

Tanpa Ampun, Pemerintah Blokir Rekening Terindikasi Judi Online

Tuesday, 26 November 2024 - 09:34 WIB

Sempat Koma, Seorang Siswa SD Subang Meninggal Dunia Usai Sebelumnya Dibully Kakak Kelas

Tuesday, 26 November 2024 - 09:26 WIB

Pantai Sanglen Yogyakarta Jadi Sorotan, Ada Apa Sebenarnya?

Tuesday, 26 November 2024 - 09:18 WIB

PJ Gubernur Jabar Ungkap Pemicu Banjir Dayeuhkolot, Ini Katanya

Tuesday, 26 November 2024 - 09:08 WIB

KPK Sita Amplop Serangan Fajar Milik Gubernur Bengkulu, Segini Isinya

Berita Terbaru