Tragedi Miras Oplosan di Garut: Tiga Pelajar Tewas dan Dua Dirawat

- Redaksi

Monday, 2 September 2024 - 18:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SwaraWarta.co.id – Diberitakan, tiga pelajar di Kabupaten Garut, Jawa Barat, dilaporkan meninggal dunia setelah mengonsumsi minuman keras oplosan.

Kejadian tragis ini terjadi setelah para pelajar tersebut mengadakan pesta miras pada Jumat, 30 Agustus 2024, di Kampung Pamegatan, Desa/Kecamatan Peundeuy.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain tiga korban tewas, dua orang lainnya masih dalam perawatan medis di Puskesmas Peundeuy dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Garut.

Pihak kepolisian melalui Humas Polres Garut, Ipda Adi Susilo, menyatakan bahwa salah satu korban meninggal dunia pada Minggu pagi di Puskesmas.

Ketiga pelajar yang meninggal tersebut adalah DA (16 tahun), AA (22 tahun), dan PN (16 tahun).

Dua korban lainnya yang masih menjalani perawatan adalah RYI (17 tahun) yang dirawat di Puskesmas Peundeuy dan AA (19 tahun) yang dirawat di RSUD Garut.

Baca Juga :  PT. KAI Klaim Penjualan Tiket Meningkat Tajam di Liburan Natal dan Tahun Baru 2024 Ini

Sementara itu, empat orang lainnya yang sempat dirawat telah diperbolehkan pulang setelah kondisi mereka membaik.

Keempat orang tersebut adalah MF (19 tahun), RM (17 tahun), W (19 tahun), dan IU (16 tahun). Mereka semua sempat ikut serta dalam pesta miras oplosan tersebut.

Menurut keterangan yang dihimpun, miras oplosan yang dikonsumsi pada pesta tersebut merupakan campuran dari alkohol 70 persen, minuman energi, dan obat penenang jenis alprazolam.

Alkohol yang digunakan dalam campuran tersebut diduga dipesan melalui toko online atau marketplace.

Pihak kepolisian menduga kuat bahwa para pelajar tersebut mengalami overdosis akibat konsumsi miras oplosan ini.

Ipda Adi Susilo menambahkan bahwa polisi saat ini masih melakukan penyelidikan di tempat kejadian perkara (TKP).

Baca Juga :  Menurut Statistik PPAPP, Anak Perempuan Lebih Sering Menjadi Korban Kekerasan

Tim inavis telah dikerahkan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut guna mengungkap detail kejadian dan asal usul bahan-bahan oplosan tersebut.

Beberapa saksi mata juga telah dimintai keterangan untuk memperjelas kronologis peristiwa ini.

Peristiwa ini memicu keprihatinan dan perbincangan luas di kalangan warga, terutama di media sosial Facebook.

Sebuah akun bernama @peundeuy_ngalengkah memposting video yang memperlihatkan proses olah TKP oleh polisi.

Dalam video tersebut, terlihat bahwa pesta miras oplosan itu diadakan di sebuah rumah semi permanen milik seorang warga bernama Ibu Iroh.

Kondisi rumah tersebut disebutkan sempat mengeluarkan bau busuk mayat.

Selain itu, beberapa pengguna media sosial lainnya juga turut memberikan informasi tambahan terkait kejadian tersebut.

Baca Juga :  Apa yang Menjadi Persamaan Pemikiran Para Pendiri Bangsa Mengenai Dasar Megara Indonesia?

Salah seorang netizen, dengan akun @Yulianti Permatasari, menyebutkan bahwa para peserta pesta miras tersebut merupakan pelajar dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) As-Salam.

Informasi ini menambah keprihatinan masyarakat, mengingat usia para korban yang masih sangat muda.

Kepolisian Garut berkomitmen untuk terus mendalami kasus ini, termasuk menelusuri jalur distribusi minuman keras oplosan yang telah merenggut nyawa para pelajar ini.

Pihak berwenang juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya orang tua dan institusi pendidikan,

untuk lebih waspada dan memperhatikan pergaulan serta aktivitas anak-anak muda agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Kejadian ini menjadi peringatan keras bagi semua pihak tentang bahaya konsumsi miras oplosan dan pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap peredaran minuman keras ilegal di masyarakat.***

Berita Terkait

Belajar dari Glodok Plaza, Damkar Sarankan Gedung Punya Sertifikasi
Gunakan Skema Ponzi, Polisi Berhasil Ringkus Pelaku Arisan Bodong
Ziarah ke Makam Kiai Ageng Muhammad Besari: Tradisi, Silaturahmi, dan Nilai Sejarah di Ponorogo
Badan Bank Tanah Siapkan 11 Lokasi untuk Dukung Dapur Makan Bergizi di Indonesia
Masyarakat Gaza Bersukacita, Gencatan Senjata Bawa Harapan Baru
TikTok di Ambang Penutupan di AS, Jutaan Pengguna Terancam Kehilangan Akses
Pertamina Raih Penghargaan Tertinggi di Indonesia Green Award 2025 atas Komitmen Lingkungan
Mbak Ita dan Suami Izin dari Panggilan KPK, Terungkap Ini Alasannya

Berita Terkait

Saturday, 18 January 2025 - 16:44 WIB

Belajar dari Glodok Plaza, Damkar Sarankan Gedung Punya Sertifikasi

Saturday, 18 January 2025 - 16:37 WIB

Gunakan Skema Ponzi, Polisi Berhasil Ringkus Pelaku Arisan Bodong

Saturday, 18 January 2025 - 16:19 WIB

Ziarah ke Makam Kiai Ageng Muhammad Besari: Tradisi, Silaturahmi, dan Nilai Sejarah di Ponorogo

Saturday, 18 January 2025 - 16:15 WIB

Badan Bank Tanah Siapkan 11 Lokasi untuk Dukung Dapur Makan Bergizi di Indonesia

Saturday, 18 January 2025 - 14:29 WIB

Masyarakat Gaza Bersukacita, Gencatan Senjata Bawa Harapan Baru

Berita Terbaru

Cara Menemukan HP yang Hilang

Teknologi

6 Cara Menemukan HP yang Hilang dengan Mudah dan Cepat

Saturday, 18 Jan 2025 - 16:35 WIB