Hati yang mati adalah kondisi berbahaya bagi umat Islam karena dapat menghalangi seseorang menerima hidayah Allah SWT.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ibnu Atha’illah as-Sakandari dalam kitab Hikam menyebutkan bahwa tanda hati mati adalah tidak merasakan kesedihan saat meninggalkan amal kebaikan dan tidak menyesali dosa. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW.
Selain itu, terdapat riwayat yang menjelaskan tanda seseorang dicintai dan dimurkai Allah SWT.
Ada sebuah cerita dari Abdullah Bin Mas’ud RA, tentang ciri orang yang dicintai dan dimurkai Allah SWT.
Suatu hari ketika Rasulullah SAW berada di majelis bersama para sahabatnya, tiba-tiba muncul seseorang yang turun dari kendaraan nya dan mendekat menghampiri Rasulullah SAW.
Orang itu berkata, “Ya Rasulullah, saya telah melelahkan kendaraanku selama sembilan hari, maka saya jalankan terus menerus selama enam hari, tidak tidur di waktu malam dan puasa pada siang hari, hinga lelah benar kendaraanku ini, keperluannya hanya untuk menanyakan kepadamu dua masalah yang telah merisaukan hatiku hingga tidak dapat tidur.”
Lalu, Nabi Muhamad SAW pun bertanya siapakah namanya. Orang itu bernama “Zaidul-Khoir”.
Rasulullah SAW lalu memberi kesempatan kepada Zaidul-Khoir untuk menyampaikan dua pertanyaan yang merisaukan hatinya.
Zaid berkata, “Saya akan bertanya kepadamu tandanya orang yang disukai Allah dan orang yang tidak disukai (dimurkai)?”
Nabi SAW pun menjawab Zaid-Khoir, “Untung, untung, bagaimanakah keadaanmu kini hai Zaid?”
Zaid menjawab, “Saya kini suka kepada amal kebaikan dan orang-orang yang melakukan amal kebaikan, bahkan suka akan tersebarnya amal kebaikan itu, dan bila aku ketinggalan merasa menyesal dan rindu pada kebaikan itu, dan bila aku berbuat amal sedikit atau banyak, tetap saya yakin akan pahalanya.” dikutip dar detikhikmah.
Nabi SAW menjawab, “Ya itu, yaitulah dia, andaikan Allah tidak suka kepadamu, tentu engkau disiapkan untuk melakukan yang lain dari itu, dan tidak peduli di jurang yang mana engkau akan binasa.”
Itu tadi ciri orang yang dicintai dan dimurkai Allah SWT, maka berbahagialah kalian yang masih merasakan rasa takut dan menyesal saat berbuat dosa. Karena sesungguhnya Allah SWT merisaukan hati kalian agar kalian tidak terjerumus ke dosa yang lebih besar. Ma Shaa Allah betapa sayangnya Allah SWT pada kita semua.
Penulis : Pipit Adila Wati, Siswi Magang, SMAN 1 Ponorogo.