SwaraWarta.co.id – Di masa lalu, kesadaran akan hubungan antara penghasilan dan tingkat pengetahuan yang dimiliki seseorang tidak begitu kuat.
Banyak orang merasa bahwa untuk memperoleh penghidupan, tidak diperlukan tingkat pendidikan yang tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada saat itu, pekerjaan-pekerjaan yang bisa dilakukan oleh mereka yang tidak memiliki pendidikan formal atau pengetahuan budaya yang mendalam masih cukup banyak tersedia.
Namun seiring perkembangan jaman, situasi ini telah berubah secara drastis.
Saat ini, pekerjaan dan profesi yang bisa dilakukan oleh orang-orang dengan tingkat literasi rendah atau yang kurang berbudaya semakin berkurang.
Di era modern ini, kemajuan teknologi dan globalisasi menuntut keterampilan serta pengetahuan yang lebih kompleks dari tenaga kerja.
Hal ini menyebabkan banyak pekerjaan tradisional yang dulunya bisa diakses oleh orang-orang dengan pendidikan rendah mulai menghilang, digantikan oleh pekerjaan yang membutuhkan kemampuan intelektual lebih tinggi.
Pentingnya pengetahuan dalam dunia kerja tidak hanya terbatas pada bidang teknologi saja, tetapi juga mencakup berbagai sektor lainnya.
Dalam bidang pertanian, misalnya penerapan teknologi dan metode pertanian modern kini memerlukan pemahaman yang lebih mendalam tentang ilmu tanah, cuaca, dan teknik yang cocok untuk bercocok tanam yang lebih efisien.
Hal ini membuktikan bahwa bahkan pekerjaan yang dulunya dianggap tidak memerlukan pendidikan formal kini mengalami perubahan signifikan dan memerlukan keterampilan yang lebih canggih.
Perubahan ini menjadi tantangan besar bagi mereka yang tidak mengikuti perkembangan zaman.
Ketika peluang pekerjaan bagi orang-orang yang tidak terdidik semakin menyempit, hanya mereka yang memiliki keterampilan yang sesuai dengan tuntutan zaman yang mampu bertahan dan berkembang.
Oleh karena itu, peningkatan pengetahuan menjadi suatu keharusan yang tidak dapat dihindari bagi siapa pun yang ingin tetap relevan dalam dunia kerja modern.
Tidak hanya di tingkat individu, dampak dari berkurangnya peningkatan pengetahuan juga terasa di tingkat bangsa.
Negara yang gagal meningkatkan tingkat pendidikan dan pengetahuan anak-anaknya akan mengalami kemunduran di berbagai aspek kehidupan.
Mereka akan semakin tertinggal dari negara-negara maju dan berpotensi menjadi bangsa yang hanya mengikuti Arah dari negara-negara yang lebih maju.
Ini akan membuka peluang bagi eksploitasi di berbagai bidang, mulai dari ekonomi, politik, hingga budaya.
Tanpa peningkatan pendidikan dan pengetahuan, sebuah bangsa akan sulit bersaing di panggung global.
Negara-negara maju dengan tingkat pengetahuan yang lebih tinggi akan selalu berada di posisi terdepan dalam inovasi dan pengembangan teknologi.
Akibatnya, negara-negara yang tidak memprioritaskan pendidikan akan semakin bergantung pada bangsa lain dalam memenuhi kebutuhan mereka, yang pada pasangannya dapat merusak kemandirian dan keberdaulatan bangsa tersebut.
Dalam konteks ini, penting bagi setiap individu dan bangsa untuk terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka.
Pendidikan formal bukan satu-satunya jalan, karena kini terdapat banyak cara untuk memperoleh pengetahuan, termasuk melalui kursus online, pelatihan, dan berbagai sumber belajar lainnya yang tersedia secara luas.
Investasi dalam pendidikan adalah investasi jangka panjang yang tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga sosial dan budaya.
Pada akhirnya, peningkatan teknologi tidak hanya membuka peluang ekonomi yang lebih baik, tetapi juga membangun landasan yang kuat bagi kemajuan bangsa.
Hanya dengan pendidikan yang baik, suatu negara dapat mengatasi tantangan globalisasi dan teknologi, serta memastikan kemandiriannya di tengah persaingan internasional yang semakin ketat.***