SwaraWarta.co.id – Gudang kayu milik PT Pinus Jaya Playwood di Jalan Ponorogo-Madiun terbakar hebat.
Gudang tersebut menyimpan ribuan lembar kayu olahan. Kebakaran ini disebabkan oleh percikan api dari pembakaran sampah yang kemudian merembet karena angin kencang.
Baca Juga: Kebakaran Melanda Kawasan Bukit Anak Dara, Pendaki Diimbau Segera Turun
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kapolsek Babadan, AKP Hariyadi, menjelaskan bahwa kebakaran bermula dari tumpukan sampah yang terbakar. Angin yang sangat kencang membuat api cepat menjalar ke tumpukan kayu di gudang.
“Berawal dari terbakarnya tumpukan sampah, dan saat itu angin bertiup sangat kencang, sehingga api cepat sekali merambat ke tumpukan lembaran kayu,” ujar Hariyadi kepada wartawan, Minggu (1/9).
Untungnya, saat kejadian, pabrik sedang libur sehingga tidak ada karyawan yang berada di lokasi.
Namun, karena tidak ada yang mengetahui sumber api dengan cepat, satpam baru menyadari sekitar pukul 11.30 WIB.
“Kondisi pabrik yang sedang libur membuat sumber api tidak segera diketahui oleh petugas keamanan pabrik,” ungkap Hariyadi.
Mereka berusaha memadamkan api, tetapi karena tumpukan kayu kering dan angin kencang, api semakin besar.
“Akhirnya api merembet ke sisa-sisa kayu hasil pengolahan PT Pinus Jaya Playwood,” tandas Hariyadi.
Kabid Damkar Satpol PP Kabupaten Ponorogo, Bambang Supeno, menyatakan bahwa kerugian akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Untuk memadamkan api, pihaknya menerjunkan tiga truk pemadam kebakaran dan meminta truk suplai air dari BPBD Ponorogo.
Proses pemadaman cukup sulit karena banyaknya material kayu yang mudah terbakar.
“Kendalanya adalah banyaknya kayu yang terbakar dan volume yang besar,” ungkap Bambang.
Baca Juga: Kebakaran di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta: Penyelidikan Berlangsung, Operasional Tetap Normal
Selama pemadaman, petugas terpaksa menjebol dinding gudang yang terkunci agar dapat masuk. Atap yang runtuh juga menghalangi akses untuk memadamkan api.
“Terpaksa kita harus menjebol tembok, kemudian atap yang runtuh juga menghalangi proses pemadaman,” pungkasnya.