SwaraWarta.co.id – Mengenal apa itu istidraj? Istidraj adalah sebuah konsep dalam Islam yang sering kali diabaikan namun sangat penting untuk dipahami.
Secara sederhana, istidraj merupakan pemberian nikmat oleh Allah kepada seseorang yang terus-menerus berbuat maksiat atau menjauh dari-Nya, namun tidak disertai dengan kebaikan spiritual atau keberkahan.
Istidraj bukanlah tanda ridha atau kasih sayang dari Allah, melainkan sebuah ujian yang bertujuan untuk menjerumuskan seseorang ke dalam keburukan lebih dalam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pengertian Istidraj dalam Islam
Dalam bahasa Arab, “istidraj” berarti peningkatan bertahap. Dalam konteks keagamaan, ini mengacu pada proses di mana seseorang mendapatkan nikmat yang berlimpah meskipun hidup dalam dosa dan pelanggaran.
Istidraj tidak selalu terlihat negatif, karena orang yang mengalami istidraj sering kali merasa seolah-olah hidup mereka sangat diberkati. Mereka mungkin mendapatkan kekayaan, kekuasaan, atau kesuksesan yang berlimpah.
Namun, hal ini sebenarnya adalah bentuk ujian yang sangat berbahaya karena nikmat tersebut diberikan tanpa adanya keberkahan atau petunjuk dari Allah.
Ciri-ciri Istidraj
Salah satu tanda utama dari istidraj adalah ketika seseorang terus menerima nikmat duniawi meskipun ia terus-menerus melakukan dosa dan maksiat.
Mereka merasa aman dan bahkan lebih percaya diri untuk melanjutkan perbuatan buruk tersebut karena merasa seolah-olah Allah tidak menghukum mereka.
Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman: “Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membuka semua pintu kesenangan untuk mereka; sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (QS. Al-An’am: 44).
Bahaya Istidraj
Bahaya utama dari istidraj adalah ilusi kebahagiaan dan keberhasilan yang menyesatkan. Orang yang terkena istidraj mungkin merasa aman dari hukuman Allah dan terus melakukan maksiat tanpa sadar bahwa nikmat yang mereka terima hanyalah sebuah jebakan.
Pada akhirnya, ketika mereka merasa paling aman, hukuman Allah dapat datang secara tiba-tiba.
Istidraj juga bisa membuat seseorang menjadi sombong dan merasa tidak membutuhkan Allah dalam hidupnya. Hal ini dapat membuat hati seseorang semakin keras dan jauh dari kebenaran.
Sehungga, Istidraj adalah fenomena yang menakutkan karena tampak sebagai berkah, tetapi sebenarnya adalah bentuk peringatan dari Allah. Sebagai umat Muslim, penting untuk selalu introspeksi diri dan memastikan bahwa nikmat yang kita terima diiringi dengan rasa syukur dan ketaatan kepada Allah. Jangan sampai terlena dengan kenikmatan duniawi yang justru menyesatkan kita dari jalan yang benar.