Mengatasi Masalah: Suami Sering Bilang Pisah Saat Marah? Ini Cara Menanganinya

- Redaksi

Friday, 6 September 2024 - 12:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mengatasi Masalah: Suami Sering Bilang Pisah Saat Marah? Ini Cara Menanganinya

Mengatasi Masalah: Suami Sering Bilang Pisah Saat Marah? Ini Cara Menanganinya

SwaraWarta.co.id – Dalam sebuah hubungan pernikahan, salah satu tantangan besar yang sering dihadapi pasangan adalah perbedaan cara mengatasi konflik dan emosi. Salah satu isu yang mungkin muncul adalah ketika suami sering mengancam untuk berpisah saat marah. Masalah ini bukan hanya menyakitkan secara emosional tetapi juga dapat merusak stabilitas hubungan. Artikel ini akan membahas secara mendalam cara mengatasi masalah ketika suami sering bilang pisah saat marah, memberikan panduan praktis dan solusi yang dapat diterapkan untuk menjaga keharmonisan rumah tangga.

1. Pengertian dan Konteks Masalah

Dalam konteks pernikahan, mengancam untuk berpisah merupakan tindakan yang bisa menggambarkan ketidakstabilan emosional atau mekanisme pertahanan diri dari salah satu pasangan. Ketika suami sering mengatakan untuk berpisah saat marah, ini sering kali merupakan bentuk dari ketidakmampuan mengelola emosi atau ketidakmampuan berkomunikasi dengan efektif.

Menurut Dr. John Gottman, seorang psikolog dan peneliti dalam bidang hubungan, ancaman perceraian saat bertengkar dapat menjadi tanda bahwa pasangan tidak memiliki keterampilan komunikasi yang efektif dan mungkin juga mengalami ketidakpuasan dalam hubungan (Gottman, The Seven Principles for Making Marriage Work). Menurutnya, ancaman seperti ini sering kali merupakan manifestasi dari rasa frustrasi yang lebih dalam dan perlu ditangani dengan cara yang lebih konstruktif.

2. Menyadari Penyebab dan Dampak Emosional

Penting untuk memahami penyebab di balik perilaku suami yang sering mengancam untuk berpisah. Beberapa penyebab umum meliputi:

  • Keterampilan Komunikasi yang Kurang: Ketidakmampuan untuk mengungkapkan perasaan dengan cara yang sehat dapat membuat seseorang merasa tertekan dan mengancam untuk berpisah sebagai cara untuk menghindari konflik lebih lanjut.
  • Kecemasan dan Ketidakamanan: Rasa tidak aman dalam hubungan atau kehidupan pribadi sering kali memicu ancaman perceraian sebagai cara untuk menarik perhatian atau mencari pengakuan.
  • Pengalaman Masa Lalu: Pengalaman masa lalu atau trauma yang belum terselesaikan dapat berkontribusi pada pola perilaku ini.

Dampak emosional dari ancaman seperti ini sangat signifikan, baik untuk suami, istri, maupun anak-anak. Menurut Dr. Harville Hendrix, penulis buku Getting the Love You Want, ancaman berpisah dapat menurunkan rasa percaya diri, meningkatkan kecemasan, dan merusak fondasi kepercayaan dalam hubungan (Hendrix, Getting the Love You Want).

 

Mengatasi Masalah: Suami Sering Bilang Pisah Saat Marah? Ini Cara Menanganinya
Mengatasi Masalah: Suami Sering Bilang Pisah Saat Marah? Ini Cara Menanganinya

3. Langkah-Langkah untuk Menangani Masalah

Menangani masalah ini memerlukan pendekatan yang sistematis dan penuh perhatian. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:

a. Berkomunikasi secara Terbuka dan Jujur

Langkah pertama adalah komunikasi yang terbuka dan jujur. Penting untuk berbicara dengan suami tentang bagaimana pernyataan-pernyataannya mempengaruhi perasaan Anda. Pilihlah waktu yang tepat untuk berdiskusi, ketika emosi sudah tenang.

Baca Juga :  Perbedaan Body Mist dan Parfum: Mana yang Lebih Cocok untuk Anda?

Menurut Dr. Marshall Rosenberg, penulis buku Nonviolent Communication, komunikasi non-kekerasan adalah kunci untuk menyelesaikan konflik. Ini melibatkan menyampaikan perasaan dan kebutuhan tanpa menyalahkan atau mengkritik pasangan (Rosenberg, Nonviolent Communication).

b. Mengidentifikasi dan Mengatasi Masalah yang Lebih Dalam

Cari tahu apakah ada masalah mendasar yang mungkin menyebabkan perilaku ini. Misalnya, mungkin ada masalah terkait kepercayaan, kesulitan dalam menangani stres, atau masalah emosional lainnya. Mengidentifikasi akar masalah dapat membantu mencari solusi yang lebih efektif.

Sebagai contoh, terapi pasangan dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah yang lebih mendalam. Dr. Sue Johnson, seorang ahli terapi pasangan, merekomendasikan terapi untuk membantu pasangan memahami dan mengatasi pola-pola yang merusak hubungan mereka (Johnson, Hold Me Tight).

c. Menerapkan Teknik Manajemen Emosi

Mempelajari teknik manajemen emosi dapat membantu suami dan istri untuk lebih baik dalam mengelola marah dan frustrasi. Teknik-teknik seperti meditasi, pernapasan dalam, dan latihan kesadaran dapat membantu meredakan ketegangan dan mencegah kemarahan dari eskalasi.

Mindfulness atau kesadaran penuh, sebagaimana dijelaskan oleh Jon Kabat-Zinn dalam bukunya Wherever You Go, There You Are, dapat membantu individu untuk lebih baik mengelola reaksi emosional dan meningkatkan kesejahteraan mental (Kabat-Zinn, Wherever You Go, There You Are).

Baca Juga :  Tips Anti Males Belajar! Bikin Kamu Anti Sistem Kebut Semalam

d. Mencari Dukungan Profesional

Jika masalah ini terus berlanjut dan memengaruhi kualitas hidup Anda secara signifikan, mencari dukungan profesional seperti konselor pernikahan atau psikolog dapat menjadi langkah yang bijaksana. Profesional dapat membantu dalam memberikan perspektif yang objektif dan solusi yang lebih terarah.

4. Mencegah Ancaman Perceraian di Masa Depan

Setelah mengatasi masalah saat ini, penting untuk mencegah terulangnya ancaman perceraian di masa depan dengan:

  • Membangun Keterampilan Komunikasi: Mengembangkan keterampilan komunikasi yang baik dan saling memahami.
  • Meningkatkan Kualitas Hubungan: Menginvestasikan waktu dan usaha dalam hubungan, seperti mengadakan kegiatan bersama yang menyenangkan.
  • Menetapkan Aturan dan Batas: Membuat kesepakatan tentang bagaimana menangani konflik tanpa melibatkan ancaman perceraian.

Kesimpulan

Mengatasi masalah ketika suami sering bilang pisah saat marah memerlukan pendekatan yang penuh perhatian dan sistematis. Dengan berkomunikasi secara terbuka, mengidentifikasi penyebab mendasar, dan menerapkan teknik manajemen emosi, pasangan dapat memperbaiki hubungan dan mencegah terulangnya ancaman perceraian di masa depan. Dukungan profesional juga bisa menjadi langkah tambahan yang bermanfaat untuk menangani masalah yang lebih dalam.

Berita Terkait

4 Cara Menghitung Berat Badan Ideal untuk Kesehatan Optimal
Viral Joget THR: Tren Lebaran yang Dianggap Mirip Tarian Yahudi
Apa Arti Nikka? Menelisik Makna dan Asal Usul Nama yang Unik
Tradisi Praonan di Pasuruan, Polisi Tegaskan Pentingnya Keamanan dan Keselamatan Laut
Recruitment KAI Services Buka Lowongan Pramugara dan Pramugari, Kesempatan untuk 1.100 Orang Tahun 2025 (Apply Now)
7 Keutamaan Puasa Syawal: Amalan Sunnah yang Penuh Berkah
Cara Mengatasi Ejakulasi Dini pada Pria dengan Efektif
Kebiasaan Menggunakan Layar Sebelum Tidur Dapat Ganggu Kualitas Tidur, Aini Faktanya

Berita Terkait

Saturday, 5 April 2025 - 17:17 WIB

4 Cara Menghitung Berat Badan Ideal untuk Kesehatan Optimal

Saturday, 5 April 2025 - 09:38 WIB

Viral Joget THR: Tren Lebaran yang Dianggap Mirip Tarian Yahudi

Friday, 4 April 2025 - 11:01 WIB

Apa Arti Nikka? Menelisik Makna dan Asal Usul Nama yang Unik

Friday, 4 April 2025 - 10:01 WIB

Tradisi Praonan di Pasuruan, Polisi Tegaskan Pentingnya Keamanan dan Keselamatan Laut

Friday, 4 April 2025 - 09:29 WIB

Recruitment KAI Services Buka Lowongan Pramugara dan Pramugari, Kesempatan untuk 1.100 Orang Tahun 2025 (Apply Now)

Berita Terbaru

Cara Menghitung Berat Badan Ideal untuk Kesehatan Optimal

Lifestyle

4 Cara Menghitung Berat Badan Ideal untuk Kesehatan Optimal

Saturday, 5 Apr 2025 - 17:17 WIB