SwaraWarta.co.id – Berikut ini adalah lirik syair manaqib KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani, yang sering dibacakan menjelang Haul ke-19 Guru Sekumpul pada tahun 2024.
Acara Haul Guru Sekumpul tahun 2024 akan diselenggarakan pada hari Minggu, 14 Januari 2024, bertempat di Mushola Ar-Raudhah, Sekumpul, Martapura.
KH. Zaini bin Abdul Ghani, yang lebih dikenal dengan panggilan Abah Guru Sekumpul atau Guru Ujai, adalah seorang ulama yang sangat kharismatik dan memiliki banyak karomah (keistimewaan) sebagai wali Allah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Semasa hidupnya, Abah Guru Sekumpul memiliki ribuan bahkan jutaan jamaah yang rutin menghadiri majelis pengajiannya.
Meskipun beliau sudah wafat, jamaahnya masih setia datang ke makamnya dan mengikuti acara haul setiap tahunnya.
Teks Syair Guru Sekumpul dengan Bismillah
Berikut ini adalah lirik syair manaqib Abah Guru Sekumpul, yang sering dibacakan untuk mengobati kerinduan para jamaah kepada beliau.
Dengan Bismillah kami mulakan
Alhamdulillah kami sertakan
Sholawat salam kami haturkan
kepada Nabi,Keluarga,Shohabat ikutkan.
Sekumpul komplek Raudhohnamanya
kitab dan dzikir,sholawat dibaca
Terang cahyanya nyinari majlisnya
tercurah banyak Rahmat Tuhannya.
Sekumpul mengumpul banyak Ulama
kumpul bersama dimajlisnya
Seorang Guru lautan ‘ilmunya
Syaikhona Zaini mimpin ta’limnya.
Berbagai ‘ilmu diajarkannya
segala ‘ilmu fardhu ‘ainnya
Tauhid dan fiqih juga tasawwufnya
semoga Allah balas jasanya.
Duhai Guru Ayah kami
engkau mendidik bimbing ruh kami
Engakau lah pewaris Nabi-Nabi
nyebar luaskan sunnahnya Nabi.
Cahya sekumpul Allah masyhurkan
berbagai ‘ilmu Habaib datangan
Berbagai penjuru dunia datangan
Mekkah Hadromaut tak ketinggalan.
Seorang ‘ulama Allah komplitkan
suaranya merdu wajahnya tampan
Tinggi badannya indah menawan
siapa ketemu tunduk dan sopan.
Musholla Raudhoh tempat ajarnya
bermacam ‘ilmu serta wiridnya
Sebagai ‘ulama ikutkan Nabinya
yang islam padanya amat banyaknya.
murah hartanya sosial hatinya
Setiap tamu dan yang muallafnya
diberinya duit dengan kasihnya.
Mesjid Martapura dan pesantrennya
ikut menaruh celengan ‘amalnya
Hasilnya puas banyak dapatnya
berkah ‘ilmunya berkah Gurunya.
Sekumpul masyhur banyak muridnya
lebih sepuluh ribu orangnya
Terlebih-lebih waktu maulidnya
komplek sekumpul tak memuatnya.
Beliau keturunan Syekh Arsyadnya
Datu kelampayan itu masyhurnya
Betapa senang hati Datunya
lihat cucunya dengan suksesnya.
Pengajian sekumpul membawa berkah
akhirat berkah dunia pun berkah
Ojek dan taksi beca pun berkah
inilah majlis pembawa Rahmat.
Beliau ‘Ulama bukan ‘Umaro
bahkan ‘Umaro datang padanya
Duduk bersimpuh dengan ta’limnya
bersih politik melulu agama.
Beliau terkenal kharismatiknya
pejabat negara bahkan presidennya
Semuanya datang minta do’anya
ngambil berkahnya dengar nasehatnya.
Tugas ‘Ulama amat beratnya
bermacami rintangan dihadapinya
Segala fitnahan dengkian padanya
diterima dengan lapang dadanya.
Hidup didunia jangan herannya
negrinya bala negrinya fana
Setiap orang cinta padanya
ada juga orang benci padanya.
Rosulullah pun yang paling mulia
ada yang beriman ada yang kafirnya
Dari Nabi Adam hingga kiamatnya
ada yang suka ada yang bencinya.
Sebelum tiba waktu wafatnya
komplikasi penyakit Allah ngujinya
Hatinya sobar terus berobatnya
sakit menambah tinggi pangkatnya.
Didalam sakit terus ngajarnya
seolah penyakit tak dirasanya
Inilah hamba Allah mencintainya
Tanda Allah cinta disakitkannya.
Kini tibalah waktu wafatnya
rabu malamnya subuh waktunya
Tanggal 5 bulan Rojabnya
samping musholla raudhoh makamnya.
Orang yang sholeh banyak tandanya
terlebih-lebih waktu wafatnya
Manusia banyak datang melawatnya
Allah yang gerakkan geretek hatinya.
Guru sekumpul lebih dahsyatnya
jalanan macet dgn totalnya
Jalanan penuh dgn manusia
hadir mensholatkan sampai pemakamannya.
Semua musuh yang dengki padanya
dihari itu terbelalak matanya
Lihat manusia begitu banyaknya
karna Allahlah yang Maha Tahunya.
Dipagi rabu hari wafatnya
seperti kilat masyhur khobarnya
Langitpun mendung sedih berduka
hujan gerimis nangis padanya.
Didalam hadits Nabi sabdakan
munafiklah orang Nabi sifatkan
Jika tak sedih ‘Ulama wafatan
sejahat manusia Ya Allah jauhkan.
Wahai muslimin dan muslimatnya
paling besar musibah pada agama
Wafatnya Nabi penutup Rosulnya
dan wafat ‘Ulama penggantinya.
Duhai Ayah Guru Sekumpul
sungguh do’amu Allah qobul
Engkaulah sebab kami berkumpul
disini berkumpul di syurga berkumpul.
Kini Engkau telah tiada
pandanglah kami senantiasa
Dulu Engkau pernah berkata
pandangan Guru yang wafat lebih tajamnya.
Namamu terus dikenang-kenang
semua org cinta dan sayang
Seorang Guru lucu periang
pikiran yang kusut menjadi hilang.
Engkau figur yang Nabi gambarkan
berikan ‘ilmu berikan ‘amalan
Pastilah Engkau dikubur nyaman
terima balasan jaza’ul ihsan.
Sebelum wafat engkau sempatkan
berikan kami terbaik ‘amalan
Paket ‘Al Qur’an yang kau pilihkan
semoga kami di istiqomahkan.
Ya Allah lapangkan Beliau didalam kuburnya
Turunkan rahmat MUya Robb banyak banyak padanya
Ciumkan Beliau bau surganya
Semua dosanya hilang dan sirna.
Ya Allah kami pun mohon ampunan
Dunia akhirat mohon diselamatkan
Sekeluargaan jiran dan teman
Husnul khotimah mohon sudahkan.