Makan Secukupnya: Kebiasaan Sehat dalam Islam dan Sains Modern

- Redaksi

Sunday, 8 September 2024 - 18:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SwaraWarta.co.idKebiasaan makan secukupnya untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit telah lama dianjurkan dalam Islam.

Nabi Muhammad SAW menekankan pentingnya tidak berlebihan dalam makan untuk menjaga tubuh tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Prinsip ini kini semakin didukung oleh sains modern yang menunjukkan bahwa membatasi asupan makanan dapat berdampak positif bagi kesehatan secara keseluruhan.

Dalam ajaran Islam, Nabi Muhammad SAW menyarankan agar porsi makanan dibagi menjadi tiga bagian: sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk udara atau ruang bernapas.

Konsep ini dikenal luas dalam kalangan Muslim sebagai salah satu cara untuk menjaga keseimbangan dan kesehatan tubuh.

Prinsip ini mengajarkan agar umat tidak makan hingga kekenyangan, melainkan hanya mengisi perut mereka dengan jumlah makanan yang cukup untuk menjaga tubuh berfungsi dengan baik tanpa berlebihan.

Menariknya, konsep ini memiliki kesamaan dengan filosofi makan dari Jepang yang dikenal dengan istilah hara hachi bu.

Baca Juga :  Restuardy Daud: Semua Sektor Harus Berperan Aktif dalam Penanganan Stunting

Istilah ini mengajarkan agar seseorang berhenti makan ketika merasa 80% kenyang, dengan tujuan menjaga berat badan ideal dan kesehatan tubuh secara umum.

Kedua konsep ini, baik dalam Islam maupun dalam budaya Jepang, sama-sama mendorong pengendalian diri dalam hal makan dan menekankan pentingnya kesederhanaan serta moderasi.

Pengaruh Makan Berlebih terhadap Kesehatan

Sains modern telah membuktikan bahwa makan berlebihan dapat memicu berbagai masalah kesehatan.

Salah satu konsekuensi dari kebiasaan makan terlalu banyak adalah peningkatan risiko obesitas.

Obesitas sendiri berkaitan erat dengan berbagai penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi.

Dengan mengurangi asupan makanan, risiko terkena penyakit-penyakit tersebut bisa diminimalisir.

Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa makan dalam jumlah moderat dan tidak berlebihan dapat membantu memperpanjang umur serta meningkatkan kualitas hidup.

Ini karena tubuh tidak harus bekerja terlalu keras untuk mencerna makanan dalam jumlah besar.

Baca Juga :  Mengupas Tingginya Biaya Pendidikan Kedokteran dan Dampaknya pada Aksesibilitas Pendidikan

Metode ini juga membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, yang sangat penting bagi mereka yang rentan terhadap diabetes atau masalah metabolisme lainnya.

Makan dengan Kesadaran dan Pengendalian Diri

Salah satu kunci dari kebiasaan makan sehat adalah makan dengan kesadaran. Artinya, kita harus lebih peka terhadap sinyal tubuh yang memberi tahu kapan kita sudah cukup makan.

Dalam dunia yang serba cepat saat ini, banyak orang cenderung makan dengan terburu-buru tanpa benar-benar memperhatikan apakah mereka sudah kenyang atau belum.

Hal ini sering kali menyebabkan makan berlebih dan kekenyangan, yang pada akhirnya merugikan kesehatan.

Dengan mengikuti anjuran Nabi Muhammad SAW mengenai sepertiga makanan, sepertiga minuman, dan sepertiga udara, kita diajarkan untuk selalu menjaga kesederhanaan dalam hal makan.

Prinsip ini tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental. Makan secukupnya membantu kita merasa lebih ringan dan lebih fokus, serta mengurangi rasa lesu yang sering muncul setelah makan dalam jumlah besar.

Baca Juga :  Ragam Produk Basu Apa Saja? Ini Dia Deretannya

Baik dalam ajaran Islam maupun filosofi makan dari Jepang, prinsip makan secukupnya memiliki tujuan yang sama, yaitu menjaga keseimbangan tubuh dan mencegah penyakit.

Dengan mengatur porsi makan dan berhenti sebelum kenyang, kita bisa menjaga kesehatan dalam jangka panjang.

Prinsip ini semakin relevan di era modern, di mana gaya hidup cenderung mendorong konsumsi berlebihan dan berdampak buruk pada kesehatan.

Sebagai umat Muslim, mengikuti anjuran Nabi Muhammad SAW tentang pola makan tidak hanya merupakan bentuk ibadah, tetapi juga langkah bijak dalam menjaga kesehatan tubuh.

Dengan menerapkan konsep ‘1/3 untuk makanan, 1/3 untuk minuman, dan 1/3 untuk ruang bernapas,’ kita dapat menghindari berbagai penyakit yang disebabkan oleh makan berlebihan dan sekaligus meningkatkan kualitas hidup.

Prinsip ini, yang kini didukung oleh sains, membuktikan bahwa kebijaksanaan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW telah melampaui zamannya dan masih sangat relevan hingga saat ini.***

Berita Terkait

Setelah Saudara Membaca Materi Mengenai Pembentukan dan Kekosongan Hukum
Jelaskan Peran Kerajaan Majapahit Bagi Kehidupan Berbangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia
Apa Saja Kendala yang Dirasakan Saat Pelaksanaan Ujian? Berikut ini Penjelasannya!
Umpamakan Bahwa Anda Adalah Seorang Calon Pengusaha yang Akan Mendirikan Bisnis Fashion Wanita
Bagaimana Analisis atas Proyek Kereta Cepat Whoosh yang Sudah Berjalan Sampai dengan Saat Ini Dilihat dari Sisi Aspek Ekonomi
Buatlah Analisis Sensitivitas dan Tentukan Rencana Manakah yang Paling Baik di Antara Dua Rencana di Atas
Produksi Merupakan Proses Merubah Input atau Beberapa Input Menjadi Output, Dalam Proses Ini, Produsen Tidak Serta Merta Dapat Menambah Semua Input
Jono dan Joni Merupakan Teman Dekat (Bukan Saudara) Karena Rumah Mereka Berdua Berdekatan, Suatu Hari Jono Dipindahkan Tugas Ke Kota Lain

Berita Terkait

Thursday, 21 November 2024 - 19:45 WIB

Setelah Saudara Membaca Materi Mengenai Pembentukan dan Kekosongan Hukum

Thursday, 21 November 2024 - 19:11 WIB

Jelaskan Peran Kerajaan Majapahit Bagi Kehidupan Berbangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia

Thursday, 21 November 2024 - 14:03 WIB

Apa Saja Kendala yang Dirasakan Saat Pelaksanaan Ujian? Berikut ini Penjelasannya!

Thursday, 21 November 2024 - 12:34 WIB

Umpamakan Bahwa Anda Adalah Seorang Calon Pengusaha yang Akan Mendirikan Bisnis Fashion Wanita

Thursday, 21 November 2024 - 12:23 WIB

Bagaimana Analisis atas Proyek Kereta Cepat Whoosh yang Sudah Berjalan Sampai dengan Saat Ini Dilihat dari Sisi Aspek Ekonomi

Berita Terbaru

Potret Nissa Sabyan dan Ayus (Dok.ist)

Berita

Nissa Sabyan & Ayus Resmi Menikah, Ini Lokasi dan Maharnya

Thursday, 21 Nov 2024 - 19:47 WIB