Kemenkes Serahkan Bukti Bulying Dokter Aulia

- Redaksi

Friday, 6 September 2024 - 05:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Usai viralnya kasus kematian seorang calon dokter spesialis dokter Aulia Risma yang diduga meninggal karena bullying yang terjadi di universitas nya. Kini kasus ini menemukan titik terang.

 

 

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyerahkan bukti-bukti yang mereka dapat terkait kasus perundungan yang menimpa mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip), dokter Aulia Risma, laporan ini disetorkan pada Kepolisian Daerah Jawa Tengah.

 

Menurut Nadia, bukti-bukti yang ditemukan kemenkes tersebut meliputi rekaman wawancara, bukti transfer rekening, dan rekaman percakapan almarhumah.

 

 

Tindakan pelaporan ini diambil setelah keluarga dokter Aulia Risma melaporkan dugaan perundungan yang diduga berujung pada kematian, yang menyebabkan korban bunuh diri.

Baca Juga :  Tips Meningkatkan Inner Beauty: Pancarkan Aura Positif dengan 4 Langkah Mudah Ini dan Lakukan Konsisten Hingga 6 Bulan!

 

Kematian dokter Aulia Risma menjadi perhatian publik setelah terungkap adanya dugaan perundungan dan pemerasan yang dialaminya. Aulia diduga mengalami tekanan psikologis yang berat selama pendidikan spesialis di kampus, yang menyebabkan tekanan dan berakhir pada kematiannya.

 

Kemenkes berharap dengan diserahkannya bukti-bukti ini, penyelidikan dapat segera menemukan kejelasan dan memberikan keadilan bagi keluarga korban.

 

Saat ini, Polda Jawa Tengah masih menganalisis hasil investigasi dari Kementerian Kesehatan ( kemenkes ) terkait kematian dokter Aulia Risma Lestari, mahasiswa PPDS anestesi Undip, yang ditemukan meninggal di kamar kosnya pada 13 Agustus 2024.

 

 

Semua data yang kami terima dari tim investigasi Kemenkes akan kami dalami dan analisis dahulu guna bahan penyelidikan,” ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah, Komisaris Besar Artanto, pada Selasa, 3 September 2024.

Penulis : Pipit Adila Wati, Siswi Magang, SMAN 1 Ponorogo.

Berita Terkait

Apa Itu SPPI Batch 3? Yuk Cari Tahu Disini Penjelasannya!
Banjir di Batang, Perjalanan Kereta Terganggu dan Alami Rekayasa Jalur
Puncak Arus Mudik Lebaran 2025 Masih Terjadi di Tol Cikampek
Ibu Muda Melahirkan di Trotoar Jalan Suromenggolo, Bayi Selamat
Pelaku Pelecehan Anak Dihakimi Warga di Jakarta Timur
Polsek Matraman Gelar Patroli Cegah Kejahatan di Rumah Kosong Saat Mudik
Terjadi Krisis Kesehatan di Gaza, Ribuan Pasien Kehilangan Akses ke Pengobatan
Jadwal Daftar Ulang SPAN PTKIN 2025: Panduan Lengkap untuk Calon Mahasiswa

Berita Terkait

Saturday, 29 March 2025 - 09:45 WIB

Apa Itu SPPI Batch 3? Yuk Cari Tahu Disini Penjelasannya!

Saturday, 29 March 2025 - 08:34 WIB

Puncak Arus Mudik Lebaran 2025 Masih Terjadi di Tol Cikampek

Saturday, 29 March 2025 - 08:29 WIB

Ibu Muda Melahirkan di Trotoar Jalan Suromenggolo, Bayi Selamat

Saturday, 29 March 2025 - 08:25 WIB

Pelaku Pelecehan Anak Dihakimi Warga di Jakarta Timur

Saturday, 29 March 2025 - 08:21 WIB

Polsek Matraman Gelar Patroli Cegah Kejahatan di Rumah Kosong Saat Mudik

Berita Terbaru

Bagaimana Jika Telat Lapor SPT

Ekonomi

Bagaimana Jika Telat Lapor SPT? Ini Dampak dan Solusinya

Saturday, 29 Mar 2025 - 16:02 WIB

Cara Aktivasi Akun Wajib Pajak CoreTax

Ekonomi

Cara Aktivasi Akun Wajib Pajak CoreTax, Khusus untuk Pemula

Saturday, 29 Mar 2025 - 15:24 WIB

Apa Itu SPPI Batch 3

Pendidikan

Apa Itu SPPI Batch 3? Yuk Cari Tahu Disini Penjelasannya!

Saturday, 29 Mar 2025 - 09:45 WIB