SwaraWarta.co.id – Di tengah dunia yang sering kali terpecah oleh perbedaan, Islam menawarkan visi yang kuat tentang persatuan.
Persatuan ini tidak didasarkan pada budaya, kebangsaan, atau kepentingan pribadi, melainkan berakar pada iman yang sama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dua konsep utama yang menjadi inti dari persatuan dalam Islam adalah ukhuwah (persaudaraan) dan ummah (komunitas umat Islam global).
Kedua konsep ini bukan sekadar idealisme, tetapi juga diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari umat Islam di seluruh dunia.
Ukhuwah: Persaudaraan yang Melampaui Batas
Dalam Islam, ukhuwah memiliki makna yang jauh lebih dalam daripada sekadar persahabatan.
Ukhuwah adalah ikatan spiritual yang menjadikan sesama Muslim merasa seperti keluarga, meskipun mereka mungkin berasal dari latar belakang yang sangat berbeda.
Persaudaraan ini melampaui perbedaan suku, bahasa, warna kulit, atau status sosial.
Ketika seorang Muslim bertemu Muslim lainnya, mereka tidak hanya melihat seseorang dari bangsa atau negara lain, tetapi melihat saudara seiman.
Hal ini dapat dilihat dengan jelas dalam kehidupan sehari-hari umat Islam.
Misalnya, di masjid-masjid di seluruh dunia, umat Islam dari berbagai latar belakang berkumpul untuk sholat bersama.
Ketika bulan Ramadan tiba, semangat ukhuwah semakin terlihat dalam bentuk berbagi makanan berbuka puasa, membantu yang membutuhkan, dan saling mempererat hubungan di antara sesama.
Dalam Islam, persaudaraan ini bukanlah sesuatu yang hanya diucapkan, tetapi benar-benar diwujudkan dalam tindakan.
Ummah: Komunitas Global Umat Islam
Konsep ummah membawa makna ukhuwah ini ke tingkat global, menciptakan suatu komunitas umat Muslim di seluruh dunia yang bersatu dalam iman.
Ummah bukan hanya sekadar kumpulan individu yang memeluk Islam, tetapi adalah sebuah komunitas yang menyadari bahwa mereka terikat oleh satu keyakinan yang sama kepada Allah.
Inilah yang membuat seorang Muslim di Indonesia bisa merasa terhubung dengan seorang Muslim di Arab Saudi, Pakistan, atau di belahan dunia lainnya.
Persatuan ini mewujudkan rasa kesetaraan yang mengesankan, di mana tidak ada batasan sosial atau ekonomi yang membedakan mereka di mata Allah.
Salah satu contoh nyata dari konsep ummah ini terlihat jelas selama pelaksanaan ibadah Haji di Mekkah.
Jutaan umat Islam dari seluruh penjuru dunia berkumpul untuk menjalankan rukun Islam yang kelima ini.
Dalam satu waktu, CEO bisa berdiri berdampingan dengan petani, mahasiswa bersujud bersama orang tua, semuanya dalam satu barisan, tanpa perbedaan, karena mereka semua hadir dengan tujuan yang sama: beribadah kepada Allah.
Fenomena ini menggambarkan bahwa Islam mengajarkan kesetaraan di hadapan Tuhan, di mana status sosial, kekayaan, atau asal-usul tidak memiliki arti penting.
Manifestasi Nyata Persatuan dalam Kehidupan Sehari-hari
Persatuan dalam Islam juga bisa dilihat dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya saat menjalankan ibadah Haji.
Ketika seorang Muslim bertemu dengan Muslim lainnya, bahkan untuk pertama kalinya, sering kali mereka akan saling menyapa dengan panggilan “saudara” atau “saudari”.
Sapaan ini mencerminkan rasa persaudaraan dan menunjukkan bahwa meskipun belum pernah bertemu sebelumnya, mereka terhubung melalui iman yang sama.
Sikap tolong-menolong yang tidak pandang bulu juga menjadi ciri khas dari umat Islam, di mana seseorang sering kali akan menolong saudara seiman yang sedang membutuhkan, meskipun mereka tidak memiliki hubungan darah atau bahkan tidak saling kenal.
Ketika ada krisis kemanusiaan atau bencana alam di suatu tempat di dunia, umat Islam dari berbagai negara akan bersatu untuk memberikan bantuan.
Misalnya, dalam kasus bencana alam seperti gempa bumi atau banjir, umat Islam di seluruh dunia sering kali tergerak untuk mengumpulkan sumbangan, mengirim bantuan, atau berdoa bersama untuk korban.
Ini adalah contoh bagaimana konsep ummah tidak hanya menjadi teori, tetapi diwujudkan dalam solidaritas dan kepedulian nyata.
Mengapa Persatuan dalam Islam Menarik bagi Banyak Orang
Banyak orang yang berinteraksi dengan umat Islam sering kali merasa tertarik dengan aspek persatuan ini.
Di dunia yang sering kali terpecah oleh berbagai perbedaan, Islam menawarkan sesuatu yang berbeda—sebuah rasa kebersamaan yang mendalam, di mana setiap individu merasa diterima dan dihargai sebagai bagian dari komunitas yang lebih besar.
Persatuan yang diajarkan dalam Islam menciptakan ikatan yang kuat di antara sesama Muslim, yang melampaui perbedaan geografis, budaya, atau sosial.
Dalam Islam, persatuan ini tidak hanya dilihat sebagai kebutuhan sosial, tetapi juga merupakan perintah agama.
Allah dalam Al-Qur’an memerintahkan umat Islam untuk bersatu dan tidak berpecah belah, karena persatuan ini adalah salah satu kunci kekuatan dan kesuksesan umat.
Dengan memahami dan mengamalkan konsep ukhuwah dan ummah, umat Islam dapat menghadapi tantangan zaman modern dengan lebih baik, karena mereka tahu bahwa di balik setiap individu, ada jutaan saudara seiman yang siap mendukung dan membantu mereka.
Islam menawarkan visi persatuan yang unik dan kuat melalui konsep ukhuwah dan ummah.
Persaudaraan dalam Islam melampaui batas-batas fisik dan sosial, menciptakan ikatan spiritual yang dalam di antara sesama Muslim.
Konsep ummah memperluas makna persaudaraan ini, menciptakan komunitas global yang bersatu dalam iman dan tujuan yang sama.
Dengan menerapkan konsep-konsep ini dalam kehidupan sehari-hari, umat Islam menunjukkan bahwa persatuan bukan hanya sebuah cita-cita, tetapi sebuah kenyataan yang bisa dirasakan dan dialami oleh semua orang.***