SwaraWarta.co.id – Kebajikan anak sering kali diamati dari prestasi orang tua , sebuah prinsip yang kuat dan diakui dalam Islam .
Ada beberapa alasan mengapa pemeliharaan orang tua mempengaruhi pembentukan karakter dan spiritualitas anak-anak mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di bawah ini adalah beberapa alasan mengapa hal ini berlaku:
Pertama:
Orang tua yang saleh sangat memperhatikan perkembangan spiritual dan moral anak-anak mereka.
Mereka menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya serta berupaya mendekatkan diri kepada Allah melalui tanggung jawab mereka dalam mendidik anak-anak.
Bagi mereka, mendidik anak bukan sekadar tugas sehari-hari, melainkan bagian dari ibadah yang jalani mereka dengan penuh keikhlasan.
Mengabaikan tanggung jawab ini berarti gagal dalam menjalankan perintah Allah.
Oleh karena itu, semakin besar usaha mereka untuk menjadikan anak-anaknya orang yang saleh, semakin tinggi pula nilai ibadah mereka di hadapan Allah.
Upaya tersebut juga dianggap sebagai jihad di jalan Allah, yang dicintai dan diterima oleh-Nya, sehingga Allah akan memberikan ganjaran yang besar.
Kedua:
Orang tua yang saleh menyadari bahwa anak-anak mereka adalah perpanjangan dari nama dan amal mereka, bahkan setelah wafat mereka.
Anak-anak tersebut akan melanjutkan amal kebaikan yang dilakukan orang tuanya dan meneruskan pahala yang akan terus mengalir kepada mereka, meskipun amal perbuatan mereka telah berhenti.
Rasulullah (shallallahu ‘alayhi wa sallam) bersabda, ” Apabila anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang saleh yang mendoakannya.” [HR. Muslim].
Dengan demikian, orang tua yang bijaksana akan berusaha keras untuk mendidik anak-anak mereka menjadi anak yang saleh agar dapat terus mendoakan dan memberikan manfaat bagi orang tua mereka di akhirat kelak.
Ketiga:
Orang tua yang memiliki keimanan yang kuat akan memastikan rumah tangga mereka dipenuhi dengan hal-hal yang dapat membimbing keluarga menuju kesejahteraan.
Di rumah mereka, akan ditemukan Al-Qur’an, buku-buku yang bermanfaat, bahan-bahan inspiratif, cerita yang penuh hikmah, serta majelis-majelis dzikir.
Semua ini menjadi sarana untuk meningkatkan kesadaran spiritual dalam keluarga, yang pada akhirnya membantu anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang mendukung nilai-nilai kebaikan dan keimanan.
Keempat:
Orang tua yang saleh akan menjaga rumah tangga mereka dari sumber-sumber keburukan dan hal-hal yang dapat merusak moral serta iman anak-anak mereka.
Mereka akan melarang hiburan yang diharamkan, kegiatan yang membuang-buang waktu, dan segala sesuatu yang dapat menurunkan kualitas amal dalam keluarga.
Dengan menjauhi hal-hal negatif dari rumah, mereka menciptakan suasana yang kondusif bagi pertumbuhan spiritual anak-anak.
Orang tua yang bijaksana akan menerapkan metode pendidikan yang komprehensif dalam mendidik anak-anak mereka.
Mereka akan mengajarkan dasar-dasar Islam, termasuk aqidah, ibadah, serta mendorong anak untuk menghafal Al-Qur’an.
Mereka juga akan memperkenalkan hadits-hadits yang sahih, mempelajari sirah Nabi, mendongengkan kisah-kisah para sahabat, serta mengenalkan sejarah Islam.
Tujuannya adalah untuk menumbuhkan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya, serta menjadikan agama Islam sebagai hal yang paling dicintai oleh anak-anak mereka.
Di sisi lain, orang tua juga akan berusaha mengembangkan akhlak yang baik dan perilaku yang bijaksana dalam kehidupan sehari-hari anak-anak.
Kebajikan orang tua tidak hanya menciptakan lingkungan yang penuh keberkahan bagi keluarga, tetapi juga menyiapkan anak-anak yang akan menjadi amal jariyah bagi mereka.
Dengan mendidik anak-anak di jalan pemeliharaan, orang tua dapat memastikan bahwa mereka mewariskan warisan yang tak ternilai, yaitu generasi yang saleh dan penuh cinta kepada Allah.***