Swarawarta.co.id – Imam Mahdi adalah salah satu tokoh yang sangat penting dalam eskatologi Islam, baik dalam pandangan Sunni maupun Syiah.
Ia dipandang sebagai pemimpin yang akan datang pada akhir zaman untuk menegakkan keadilan, menghapuskan penindasan, dan mengembalikan tatanan dunia yang harmonis.
Asal-Usul dan Tanda-Tanda Kemunculan Imam Mahdi Adalah
Dalam ajaran Islam, Mahdi sering kali dikaitkan dengan akhir zaman. Secara etimologis, kata “Mahdi” berasal dari bahasa Arab yang berarti “yang mendapat petunjuk.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mahdi dipercaya akan muncul di saat dunia dipenuhi dengan ketidakadilan dan kekacauan.
Menurut tradisi, kedatangannya akan ditandai dengan berbagai peristiwa besar, seperti perang besar dan kekacauan global.
Dalam banyak hadis disebutkan memberikan tanda-tanda kemunculan Mahdi, meskipun detailnya bisa bervariasi
Pandangan Sunni tentang Imam Mahdi
Dalam pandangan Sunni, Imam Mahdi adalah seorang figur yang akan datang di masa depan, tidak ada garis keturunan khusus yang menyebut bahwa Mahdi telah lahir.
Ia diyakini akan datang dari keturunan Nabi Muhammad SAW melalui garis Fatimah, putri Rasulullah.
Beberapa tradisi Sunni menyebutkan bahwa Imam Mahdi akan memimpin umat Islam menuju kemenangan atas kekuatan-kekuatan yang menindas mereka.
Hadis-hadis tentang Mahdi dalam tradisi Sunni berfokus pada peran beliau sebagai pemimpin adil yang akan menegakkan syariat dan menghadapi musuh-musuh Islam.
Pandangan Syiah tentang Imam Mahdi
Di sisi lain, dalam ajaran Syiah, Imam Mahdi diidentifikasi sebagai Muhammad al-Mahdi, Imam ke-12 yang hilang (ghaybah).
Menurut kepercayaan Syiah, Imam Mahdi telah lahir pada tahun 869 M, namun menghilang dari pandangan manusia pada usia yang sangat muda.
Kehilangan ini dikenal sebagai “Ghaybah Kubra” (ghaib besar), dan diyakini bahwa Imam Mahdi masih hidup hingga kini, namun tersembunyi hingga waktu yang telah ditentukan Allah untuk kembali.
Saat ia kembali, Imam Mahdi akan memimpin umat manusia dan menegakkan keadilan di bumi.
Peran Imam Mahdi di Akhir Zaman
Baik dalam tradisi Sunni maupun Syiah, peran Imam Mahdi adalah untuk menegakkan keadilan dan memperbaiki dunia yang rusak.
Menurut banyak riwayat, Mahdi akan bergabung dengan Nabi Isa (Yesus) pada akhir zaman untuk menghadapi Dajjal, tokoh jahat dalam eskatologi Islam.
Imam Mahdi akan memerangi kezaliman dan memimpin umat Islam menuju kemenangan besar sebelum akhirnya dunia mencapai keseimbangan dan kedamaian yang langgeng.
Perdebatan dan Pemahaman Kontemporer
Meskipun Imam Mahdi adalah tokoh penting dalam ajaran Islam, ada perdebatan tentang bagaimana memahami konsep ini di era modern.
Beberapa kalangan menafsirkan Mahdi secara simbolis, melihatnya sebagai lambang kebangkitan spiritual dan moralitas, sementara yang lain memegang teguh pandangan harfiah mengenai kedatangan tokoh ini di masa depan.
Banyak cendekiawan Islam menyarankan agar fokus pada pembenahan diri dan masyarakat, tanpa terlalu terfokus pada spekulasi eskatologi.
Imam Mahdi adalah tokoh penting dalam kepercayaan eskatologis Islam yang ditunggu-tunggu untuk membawa keadilan di dunia yang dipenuhi dengan ketidakadilan.
Terlepas dari perbedaan pandangan antara Sunni dan Syiah mengenai siapa Mahdi sebenarnya dan bagaimana ia akan datang, konsensus umum adalah bahwa kedatangan Mahdi akan menandai transformasi besar dalam sejarah manusia.
Kepercayaan kepada Imam Mahdi mencerminkan harapan akan masa depan yang lebih baik dan adil, yang terus menjadi inspirasi bagi banyak umat Islam di seluruh dunia.