Hamas Tuding Netanyahu atas Kebuntuan Negosiasi Gencatan Senjata di Jalur Gaza

- Redaksi

Monday, 2 September 2024 - 18:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SwaraWarta.co.id – Pada Minggu (1/9), kelompok perlawanan Palestina, Hamas, mengeluarkan pernyataan yang menuduh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bertanggung jawab atas terhentinya negosiasi terkait gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera.

Menurut Hamas, kebuntuan ini disebabkan oleh tindakan Netanyahu yang mereka sebut sebagai “teroris dan kriminal.”

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam pernyataan resminya, Hamas menegaskan bahwa Netanyahu adalah pihak yang bertanggung jawab atas kegagalan dalam mencapai kesepakatan

untuk mengakhiri agresi terhadap rakyat Palestina dan kesepakatan untuk pembebasan tahanan secara timbal balik.

Hamas menyebut negosiasi yang bertujuan untuk mengakhiri konflik dan pertukaran tahanan tidak berhasil mencapai kesepakatan karena adanya kebuntuan ini.

Sebelumnya, pada Jumat, portal berita Walla melaporkan bahwa Israel dan Hamas telah membuat beberapa kemajuan dalam negosiasi yang dimediasi, khususnya mengenai pertukaran sandera dengan tahanan.

Baca Juga :  Peluang Itu Masih Ada, Shin Tae-yong Optimis Timnas Indonesia U-23 Bisa Lolos ke Olimpiade 2024

Namun, meskipun ada kemajuan, kedua belah pihak belum berhasil mencapai kesepakatan terkait gencatan senjata.

Sumber dari Hamas dan penasihat Netanyahu, Dmitry Gendelman, memberikan informasi kepada media Rusia, Sputnik, bahwa sejauh ini tidak ada kemajuan signifikan yang dicapai dalam pembicaraan tentang gencatan senjata.

Hal ini menunjukkan bahwa masih ada perbedaan yang signifikan antara kedua pihak mengenai bagaimana gencatan senjata dapat dilaksanakan di lapangan.

Negosiasi terbaru antara Israel dan Hamas yang membahas kemungkinan kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza serta pembebasan sandera berlangsung di Kairo pada bulan Agustus.

Dalam pertemuan ini, turut hadir Direktur CIA William Burns, Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, dan beberapa pejabat senior dari Israel dan Mesir.

Baca Juga :  Rekomendasi Kuliner Legendaris di Jakarta, Tertarik Mencoba?

Namun, pertemuan di Kairo ini tidak menghasilkan terobosan berarti.

Menurut laporan media yang mengutip sumber keamanan Mesir, pembicaraan tersebut berakhir tanpa adanya kesepakatan karena kedua belah pihak, Israel dan Hamas, menolak proposal yang diajukan oleh mediator.

Mediator internasional berusaha mencari jalan tengah untuk mengakhiri konflik dan mengamankan pembebasan sandera, namun ketidaksepakatan di antara kedua pihak masih menjadi penghalang utama.

Situasi ini menunjukkan betapa kompleks dan tegangnya proses negosiasi antara Israel dan Hamas.

Meski terdapat upaya mediasi dari berbagai pihak, termasuk negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Qatar,

mencapai kesepakatan damai yang dapat diterima oleh kedua belah pihak ternyata bukanlah tugas yang mudah.

Baca Juga :  BNPB Tangani Kerusakan 628 Rumah di Sukabumi, Tidak Semua Harus Direlokasi

Berbagai perbedaan pandangan dan kepentingan politik membuat proses ini menjadi lebih sulit dan memakan waktu.

Dengan belum tercapainya kesepakatan ini, situasi di Gaza dan wilayah sekitarnya tetap berada dalam ketegangan tinggi.

Masyarakat internasional terus memantau perkembangan ini dengan harapan agar perdamaian dapat segera terwujud dan penderitaan warga sipil di wilayah konflik dapat segera diakhiri.

Namun, hingga saat ini, masa depan negosiasi antara Israel dan Hamas masih belum dapat dipastikan, dan bagaimana hasil akhir dari pembicaraan ini akan berpengaruh pada stabilitas kawasan masih menjadi tanda tanya besar.***

Berita Terkait

Arus Mudik Gilimanuk Meningkat, Penyeberangan Ketat Diperketat
Memahami Aturan Ganjil Genap Jakarta: Upaya Mengatasi Kemacetan Ibu Kota
Viral, Rumah di Jakut Ambruk Imbas Angin Puting Beliung
Pria 72 Tahun Ditangkap atas Dugaan Pencabulan terhadap Bocah 9 Tahun di Magelang
Lima Bocah di Malang Alami Luka Bakar Akibat Ledakan Petasan
Penemuan Jasad Mutilasi di Tangerang, Korban Ternyata Buronan Kasus Penipuan
UGM Pastikan Keaslian Ijazah dan Skripsi Jokowi, Klarifikasi Soal Font Times New Roman
Presiden Prabowo Undang Ustadz Adi Hidayat untuk Ceramah di Depan Kabinet Merah Putih

Berita Terkait

Saturday, 22 March 2025 - 20:11 WIB

Arus Mudik Gilimanuk Meningkat, Penyeberangan Ketat Diperketat

Saturday, 22 March 2025 - 20:07 WIB

Memahami Aturan Ganjil Genap Jakarta: Upaya Mengatasi Kemacetan Ibu Kota

Saturday, 22 March 2025 - 10:40 WIB

Viral, Rumah di Jakut Ambruk Imbas Angin Puting Beliung

Saturday, 22 March 2025 - 10:23 WIB

Lima Bocah di Malang Alami Luka Bakar Akibat Ledakan Petasan

Saturday, 22 March 2025 - 09:55 WIB

Penemuan Jasad Mutilasi di Tangerang, Korban Ternyata Buronan Kasus Penipuan

Berita Terbaru

Memahami Istilah Velocity yang Sedang Trend di Media Sosial

Teknologi

Memahami Istilah Velocity yang Sedang Trend di Media Sosial

Saturday, 22 Mar 2025 - 20:55 WIB

Apa Itu Backburner?

Lifestyle

Apa Itu Backburner? Memahami Konsep dan Dampaknya dalam Hubungan

Saturday, 22 Mar 2025 - 20:21 WIB

Arus Mudik Gilimanuk

Berita

Arus Mudik Gilimanuk Meningkat, Penyeberangan Ketat Diperketat

Saturday, 22 Mar 2025 - 20:11 WIB

Berita

Viral, Rumah di Jakut Ambruk Imbas Angin Puting Beliung

Saturday, 22 Mar 2025 - 10:40 WIB