SwaraWarta.co.id – Bandung selalu dikenal dengan kuliner-kulinernya yang unik dan menggugah selera.
Salah satu camilan yang wajib dicoba ketika berkunjung ke Kota Kembang adalah gehu jeletot.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Makanan ini termasuk dalam kategori gorengan yang digemari banyak orang, terutama bagi pecinta pedas.
Gehu jeletot sendiri adalah varian dari gehu biasa, namun dengan tambahan rasa pedas yang ekstrem, membuatnya mendapatkan julukan “jeletot”,
yang dalam bahasa Sunda berarti meledak, menggambarkan rasa pedas yang menyengat di mulut.
Sebelum membahas lebih jauh tentang gehu jeletot, kita perlu mengenal terlebih dahulu apa itu gehu.
Gehu adalah singkatan dari “toge tahu,” yang merujuk pada isian tahu yang digoreng. Biasanya, gehu berisi sayuran seperti toge dan wortel yang ditumis dengan bumbu-bumbu sederhana.
Gehu kemudian dilapisi dengan adonan tepung sebelum digoreng hingga renyah.
Camilan ini menjadi salah satu pilihan populer di antara aneka gorengan lainnya, seperti bakwan, pisang goreng, dan cireng.
Gehu memiliki rasa yang gurih, dengan tekstur tahu yang lembut di bagian dalam dan lapisan luar yang renyah.
Di Bandung, gehu sering dijual oleh pedagang kaki lima atau di pasar-pasar tradisional sebagai camilan sehari-hari.
Sementara gehu biasa umumnya tidak terlalu menonjolkan rasa pedas, gehu jeletot membawa level pedas ke tingkatan yang lebih tinggi.
Varian ini muncul untuk memenuhi selera para pencinta pedas yang selalu mencari tantangan baru dalam makanan mereka.
Tidak hanya memiliki isian sayuran seperti toge dan wortel, gehu jeletot juga diperkaya dengan cabai rawit yang dicincang halus dan dicampurkan ke dalam isian.
Inilah yang membuat setiap gigitan dari gehu jeletot bisa memberikan sensasi pedas yang “meledak” di mulut.
Selain cabai rawit, beberapa penjual gehu jeletot juga menambahkan bumbu-bumbu lain seperti bawang putih dan merica untuk memperkaya cita rasanya.
Meski rasa pedas mendominasi, gehu jeletot tetap mempertahankan kelezatan rasa tahu dan sayuran di dalamnya.
Pedas yang dihadirkan pun bukan hanya sekadar sensasi terbakar di mulut, melainkan pedas yang berpadu harmonis dengan bumbu lainnya.
Proses pembuatan gehu jeletot dimulai dengan menyiapkan tahu sebagai bahan utama.
Tahu yang digunakan biasanya adalah tahu kotak berukuran sedang, yang kemudian diisi dengan campuran sayuran seperti toge, wortel, dan irisan cabai rawit.
Beberapa variasi gehu jeletot bahkan menambahkan isian lain seperti daging cincang atau bakso untuk memberikan rasa yang lebih kaya.
Setelah tahu diisi, tahap selanjutnya adalah melapisinya dengan adonan tepung basah yang dibuat dari campuran tepung terigu, air, dan bumbu-bumbu seperti garam serta merica.
Tahu yang telah terbalut adonan kemudian digoreng dalam minyak panas hingga berubah menjadi kecokelatan dan renyah.
Proses penggorengan ini memastikan lapisan luar tahu menjadi garing, sementara bagian dalamnya tetap lembut dengan isian sayuran yang penuh rasa.
Gehu jeletot paling nikmat disantap saat masih panas, ketika bagian luarnya masih renyah dan isiannya masih hangat.
Sensasi pertama yang dirasakan biasanya adalah rasa gurih dari tepung yang renyah, diikuti dengan kelembutan tahu.
Namun, sensasi tersebut dengan cepat disusul oleh rasa pedas yang perlahan mulai terasa dari isian sayuran dan cabai.
Bagi pecinta pedas, rasa ini adalah kepuasan tersendiri, sementara bagi yang kurang toleran terhadap pedas, gehu jeletot bisa menjadi tantangan yang seru.
Gehu jeletot sering disajikan sebagai camilan sore hari atau sebagai teman minum teh.
Namun, bagi mereka yang menyukai gorengan, gehu jeletot juga bisa menjadi camilan kapan saja. Selain itu, makanan ini juga cocok dijadikan sebagai lauk pendamping nasi atau mi goreng.
Seiring dengan popularitas gehu jeletot yang semakin meningkat, banyak penjual yang mulai berinovasi dengan menciptakan variasi gehu jeletot.
Salah satu varian yang banyak ditemui adalah gehu jeletot isi keju.
Dalam varian ini, selain sayuran dan cabai, tahu juga diisi dengan keju yang meleleh ketika digoreng.
Rasa gurih dari keju memberikan keseimbangan yang sempurna dengan rasa pedas dari cabai, menjadikan gehu jeletot semakin nikmat.
Ada pula varian gehu jeletot dengan isian daging ayam cincang atau udang, yang semakin memperkaya rasa dan tekstur hidangan ini.
Dengan berbagai variasi ini, gehu jeletot semakin diminati oleh banyak kalangan, terutama mereka yang senang mencoba sesuatu yang baru dan menantang.
Gehu jeletot adalah salah satu camilan khas Bandung yang patut dicoba, terutama bagi Anda yang menyukai sensasi pedas.
Dengan perpaduan tahu yang lembut, isian sayuran yang gurih, dan rasa pedas dari cabai, gehu jeletot mampu memberikan pengalaman kuliner yang unik dan memuaskan.
Tak heran jika makanan ini terus diminati dan menjadi bagian dari kekayaan kuliner Bandung yang penuh dengan variasi.***