SwaraWarta.co.id – Doa rihul ahmar sering dibaca oleh umat Islam ketika sedang sakit, sebagai upaya memohon kesembuhan kepada Allah SWT.
Doa ini biasanya dilantunkan setelah melakukan pengobatan medis, minum obat, atau menjalani terapi, sebagai bentuk ikhtiar di samping upaya fisik.
Berdoa dalam Islam
Berdoa adalah salah satu aktivitas yang sangat dianjurkan dalam Islam. Allah SWT mencintai hamba-Nya yang selalu memohon dan meminta pertolongan kepada-Nya. Dalam Al-Qur’an, Surat Ghafir ayat 60, Allah SWT berfirman:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْۗ اِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَࣖ
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.
Ayat ini menegaskan pentingnya berdoa sebagai sarana komunikasi dengan Allah SWT dan sebagai bentuk ketundukan seorang hamba.
Penyakit Rihul Ahmar
Rihul ahmar, yang berarti “angin merah” atau “angin duduk,” pernah dijelaskan oleh Ad-Dairabi dalam bukunya Fathul Malik al-Majid. Penyakit ini dianggap sebagai salah satu jenis penyakit yang bisa menyerang tubuh manusia.
Nabi Muhammad SAW sendiri pernah bersabda bahwa setiap penyakit memiliki obatnya. Maka, umat Islam dianjurkan untuk berdoa dan berikhtiar untuk memperoleh kesembuhan.
Hadis riwayat Jabir yang terdapat dalam buku Mukjizat Kedokteran Nabi menyebutkan:
“Setiap penyakit ada obatnya, jika benar obat yang digunakan dapat melawan penyakit tersebut, maka dengan izin Allah akan sembuh.” (HR. Muslim & Ahmad)
Doa Rihul Ahmar
Berikut adalah doa yang sering dibaca untuk memohon perlindungan dari penyakit rihul ahmar, dikutip dari buku 180 Koleksi Doa Mustajab:
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الرِّيحِ الْأَحْمَرِ وَمِنَ الدَّاءِ الْأَكْبَرِ فِي النَّفْسِ وَالرُّوحِ وَالدَّمِ وَاللَّحْمِ وَالْعِظَمِ وَالجِلْدِ وَالْعَرُوقِ وَالْعَصَبِ. سُبْحَانَكَ إِذَا قَضَيْتَ أَمْرًا فَإِنَّمَا تَقُولُ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari penyakit angin ahmar dan dari penyakit yang besar atau berat yang menimpa jiwa, roh, darah, daging, tulang, kulit, urat, dan sarafku. Maha Suci Engkau, jika Engkau menghendaki sesuatu, Engkau hanya berkata, ‘Jadilah! Maka terjadilah ia.”
Keabsahan Doa Rihul Ahmar
Meskipun doa ini sering dibaca, tidak ditemukan dalam deretan doa-doa Al Matsur (doa yang berasal dari Nabi SAW) dan hadis yang menyebut doa ini tidaklah sahih.
Nabi Muhammad SAW memang pernah mengingatkan umatnya untuk tidak mencela angin.
Apabila angin yang datang terasa tidak menyenangkan, beliau menganjurkan doa khusus sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi:
“Jangan kalian mencela angin. Jika kalian melihat angin yang tidak kalian sukai, ucapkanlah: ‘Ya Allah, sesungguhnya kami meminta kepada-Mu dari kebaikan angin ini dan kebaikan apa yang ada padanya dan kebaikan apa yang Engkau perintahkan kepadanya. Kami berlindung kepada-Mu dari keburukan angin ini, keburukan apa yang ada padanya, dan keburukan apa yang Engkau perintahkan kepadanya.'” (HR. At-Tirmidzi)
Doa rihul ahmar memang dikenal di kalangan umat Islam, meskipun keabsahannya tidak diakui secara kuat dalam hadis.
Namun, berdoa adalah bentuk ibadah yang dianjurkan dalam Islam, terutama saat seseorang sedang menghadapi cobaan seperti sakit. Semoga doa ini bermanfaat dan membawa kebaikan bagi yang membacanya.