SwaraWarta.co.id – Nabi Zakaria adalah salah satu nabi yang diberikan mukjizat oleh Allah SWT berupa keturunan, meskipun usianya sudah lanjut dan istrinya diketahui mandul.
Dalam buku Kisah Para Nabi karya Ibnu Katsir, disebutkan bahwa Nabi Zakaria berasal dari Bani Israil dan sehari-harinya bekerja sebagai tukang kayu, mirip dengan Nabi Daud yang juga hidup dari hasil kerja kerasnya sendiri.
Meski usianya sudah 77 tahun dan istrinya tidak bisa melahirkan, Nabi Zakaria tidak pernah berhenti berdoa kepada Allah SWT untuk diberikan keturunan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Doa bagi Nabi Zakaria merupakan wujud kerendahan hati dan keyakinan penuh kepada kuasa Allah.
Seperti yang disampaikan dalam ajaran Islam, doa adalah sarana permohonan dan bentuk ketergantungan umat kepada Allah, serta merupakan kekuatan bagi mereka yang membutuhkan.
Dalam Al-Qur’an, Allah memerintahkan hamba-Nya untuk berdoa kepada-Nya, sebagaimana tertulis dalam Surat Al-Ghafir ayat 60:
“Berdoalah kepada-Ku, maka Aku kabulkan permohonanmu.”
Nabi Zakaria sendiri menjadi contoh bagaimana doa yang penuh harap dapat dikabulkan oleh Allah, meskipun dalam kondisi yang secara manusiawi terlihat mustahil.
Bacaan Doa Nabi Zakaria Meminta Keturunan
Doa Nabi Zakaria yang memohon keturunan tertuang dalam beberapa ayat Al-Qur’an. Salah satunya terdapat dalam Surat Ali ‘Imran ayat 38:
هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُۥ ۖ قَالَ رَبِّ هَبْ لِى مِن لَّدُنكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۖ إِنَّكَ سَمِيعُ ٱلدُّعَآءِ
Hunalika da’a zakariyya rabbah, qala rabbi hab li mil ladungka zurriyyatan ṭayyibah, innaka sami’ud-du’a.
Artinya:
“Di sanalah Zakariya berdoa kepada Tuhannya seraya berkata, ‘Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa.'” (QS Ali ‘Imran ayat 38)
Selain itu, Nabi Zakaria juga mengucapkan doa yang terdapat dalam Surat Al-Anbiya ayat 89:
وَزَكَرِيَّآ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُۥ رَبِّ لَا تَذَرْنِى فَرْدًا وَأَنتَ خَيْرُ ٱلْوَٰرِثِينَ
Wa zakariyya iz nada rabbahu rabbi la tazarni fardaw wa anta khairul-warisin.
Artinya:
“Dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya, ‘Ya Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri, dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik.'” (QS Al-Anbiya ayat 89)
Kisah Nabi Zakaria mengajarkan kita tentang pentingnya kesabaran dan keyakinan dalam berdoa.
Meskipun menghadapi situasi yang sulit, beliau tetap berdoa dengan penuh keyakinan kepada Allah SWT. Sebagai hasil dari ketekunannya, Allah mengabulkan doa Nabi Zakaria dan memberikan keturunan yang diinginkannya.