Curug Cimahi, atau Air Terjun Cimahi, merupakan air terjun tertinggi di Bandung. Aliran dari Sungai Cimahi menjadi sumber utama air terjun ini. Jika Anda dan keluarga sedang berlibur di Kabupaten Bandung Barat, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi Curug Cimahi dan menikmati kesegaran suasana di sana.
Meskipun pusat Kota Cimahi terkenal dengan cuaca panas, terdapat banyak daerah dataran tinggi yang menawarkan tempat wisata menarik, salah satunya adalah Curug Cimahi. Jika sebelumnya Anda hanya mengenal Gunung Tangkuban Perahu sebagai destinasi favorit di Bandung, ingatlah bahwa Curug Cimahi juga layak dipertimbangkan sebagai tempat untuk melepas penat dari rutinitas sehari-hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berbeda dengan air terjun lainnya, Curug Cimahi menawarkan pemandangan air terjun pelangi yang bisa dinikmati di malam hari. Lokasinya berada di Jalan Kolonel Masturi, Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, tidak jauh dari Universitas Advent Indonesia (UNAI). Curug ini memiliki ketinggian 87 meter, menjadikannya yang tertinggi di Bandung dibandingkan dengan Curug Maribaya dan Curug Panganten.
Objek wisata alam Curug Cimahi mencakup area seluas 2 hektar. Anda dapat merasakan percikan air terjun dari jarak dekat. Jika beruntung, Anda mungkin dapat melihat pelangi yang indah pada waktu tertentu. Beberapa orang percaya bahwa berdiri di bawah guyuran air terjun ini dapat memberikan kesembuhan. Namun, kebenarannya hanya Allah yang tahu.
Dengan air yang jernih dan alam yang memukau, ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan saat berkunjung ke Curug Cimahi.
Harga Tiket Curug Cimahi
Untuk menikmati keindahan Curug Cimahi, Anda harus menuruni 687 anak tangga dari pintu gerbang. Tiket masuknya seharga Rp 20.000.
Fasilitas yang tersedia di area wisata ini antara lain mushola, area parkir, shelter, pusat informasi, dan peta lokasi objek wisata. Di sekitar lokasi juga banyak pedagang yang menjual berbagai makanan dan minuman. Selain itu, ada juga yang menawarkan mainan anak, topi, dan souvenir khas Jawa Barat.
Penulis : Pipit Adila Wati, Siswi Magang, SMAN 1 Ponorogo.