Swarawarta.co.id – Cara budidaya jamur tiram umumnya dapat ditempuh dengan berbagai alternatif sehingga untung ganda.
Cara Budidaya Jamur Tiram: Panduan Lengkap untuk Pemula yang Terbatas Dana
Budidaya jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah salah satu usaha agribisnis yang semakin populer di Indonesia.
Jamur ini dikenal karena rasanya yang lezat, kaya nutrisi, serta memiliki potensi pasar yang luas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berikut ini adalah panduan langkah demi langkah untuk memulai budidaya jamur tiram:
1. Persiapan Media Tanam
Media tanam merupakan elemen kunci dalam budidaya jamur tiram. Langkah-langkah persiapan media tanam:
– Pemilihan Serbuk Gergaji: Gunakan serbuk gergaji dari kayu keras seperti kayu jati atau mahoni. Hindari serbuk gergaji dari kayu yang mengandung resin atau minyak.
– Penambahan Bahan Tambahan: Campurkan serbuk gergaji dengan bahan tambahan seperti bekatul, kapur, dan air. Bekatul memberikan nutrisi tambahan, kapur menjaga pH media tetap netral, dan air menjaga kelembapan.
– Pengomposan: Media yang telah dicampur perlu dikomposkan selama beberapa hari agar menjadi lebih stabil dan nutrisi di dalamnya lebih tersedia bagi jamur.
2. Sterilisasi Media Tanam
Sterilisasi bertujuan untuk membunuh mikroorganisme yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur.
Metode sterilisasi meliputi tahapan berikut ini:
– Sterilisasi Uap: Masukkan media tanam ke dalam kantong plastik polipropilen, kemudian sterilkan menggunakan autoklaf atau drum yang dipanaskan hingga suhu 100°C selama 8-10 jam.
– Sterilisasi Panas Kering:Media tanam juga bisa disterilkan dengan menggunakan oven pada suhu 121°C selama 15-30 menit.
3. Inokulasi Bibit Jamur
Setelah media tanam disterilisasi dan didinginkan, langkah selanjutnya adalah inokulasi bibit jamur. Langkah-langkah inokulasi:
– Pemilihan Bibit: Pastikan bibit jamur tiram yang digunakan berkualitas dan bebas dari kontaminasi.
– Proses Inokulasi: Inokulasikan bibit ke dalam media tanam secara aseptik. Lakukan di ruangan yang bersih untuk mencegah kontaminasi.
– Penutupan dan Penyimpanan: Setelah inokulasi, tutup rapat kantong plastik dan simpan di ruangan dengan suhu 25-28°C dan kelembapan 60-70%.
4. Inkubasi
Inkubasi adalah proses menumbuhkan miselium jamur di dalam media tanam. Kondisi ideal selama inkubasi:
– Suhu: Pertahankan suhu ruangan antara 24-28°C.
– Kelembapan: Jaga kelembapan udara di sekitar 60-70%.
– Waktu:Proses inkubasi biasanya memakan waktu 3-4 minggu. Miselium akan terlihat menyebar ke seluruh media tanam.
5. Pemeliharaan dan Perawatan
Setelah masa inkubasi selesai, jamur tiram mulai memasuki fase pembentukan tubuh buah.
Langkah perawatan meliputi beberapa tahapan berikut:
– Penyiraman: Semprotkan air secara rutin untuk menjaga kelembapan, namun hindari menyiram langsung ke tubuh buah.
– Pencahayaan: Jamur tiram tidak memerlukan banyak cahaya, tetapi pastikan ada sedikit cahaya agar proses pembentukan tubuh buah berlangsung optimal.
– Ventilasi: Pastikan sirkulasi udara baik untuk menghindari kelembapan berlebih yang bisa menyebabkan tumbuhnya jamur patogen.