swarawarta.co.id – Kelemahan dan risiko model AMM di DeFi harus dipertimbangkan sejak awal. Hal ini bertujuan agar aktivitas perdagangan crypto tidak merugikan.
Analisa Kelemahan dan Risiko Model AMM di DeFi
DeFi (Decentralized Finance) adalah salah satu tren terbesar di industri blockchain saat ini.
Salah satu jaringan DeFi yang paling populer dan aktif adalah Automated Market Maker (AMM).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meskipun AMM telah membantu memperluas akses pasar DeFi, namun model AMM sendiri punya kelemahan dan risiko yang harus dipahami para pengguna.
AMM adalah protokol otomatis yang memperdagangkan token crypto di jaringan blockchain.
Model ini memperbolehkan pengguna untuk memperdagangkan token mereka secara langsung tanpa perantara.
Namun, kelemahan yang mendasar dari AMM adalah perubahan harga yang tidak dapat diprediksi.
Dalam AMM, harga token ditentukan oleh jumlah ketersediaan dan permintaan.
Sebuah kontrak cerdas mengatur proses perdagangan yang mempertimbangkan kepentingan semua pihak yang terlibat.
Namun, volume dan likuiditas pasar dapat memengaruhi harga secara signifikan.
Dalam situasi masa tumpang tindih, harga dapat berfluktuasi dan mengakibatkan kerugian pada pengguna.
Salah satu risiko AMM yang paling signifikan adalah kerentanan pasar. Jika transaksi yang signifikan terjadi pada pasar dengan likuiditas yang tidak mencukupi, maka harga token dapat berubah secara dramatis.
Ini dapat mengakibatkan kerugian material bagi para pengguna dan bahkan memicu likuidasi sistem.
Karena sejumlah besar token beredar di jaringan AMM, tidak semua token berkinerja baik.
Ada kemungkinan token yang tidak teratur beredar di pasar dan dapat menyebabkan kerugian bagi pengguna.
Ini sering terjadi pada pasar dengan volume perdagangan yang rendah.
Baca Juga: Prediksi Kripto yang Akan Naik Tahun 2024, Pemula Jangan Sampai Salah Pilih!
Penipuan juga menjadi risiko di AMM. Ada kemungkinan orang-orang yang tidak bermoral membuat pasar yang tidak valid dan memengaruhi harga token.
Ini disebut pasar abu-abu dan sangat sulit untuk dideteksi oleh pengguna.
Pada akhirnya, pengguna AMM harus memahami risiko dan kelemahan model ini.
AMM telah membuka pintu untuk penggunaan crypto dalam pasar keuangan yang terdesentralisasi, tetapi risiko harus diakui dan diwaspadai.
Sebagai saran, selalu melakukan riset sebelum terjun ke jaringan AMM dan memperhatikan pergerakan harga secara menyeluruh.