UNRWA: Gaza Tidak Aman bagi Anak-Anak Setelah Serangan Terbaru di Sekolah

- Redaksi

Thursday, 22 August 2024 - 17:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SwaraWarta.co.id – Dari dunia internasional diberitakan bahwa UNRWA, sebagai badan PBB yang menangani pengungsi Palestina, mengungkapkan rasa prihatinannya terkait kondisi anak-anak di Jalur Gaza yang tidak lagi aman.

Hal ini disampaikan setelah Israel kembali melakukan pengeboman terhadap salah satu sekolah yang dikelola PBB di Kota Gaza.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada hari Rabu, 21 Agustus, Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, menyatakan bahwa telah terjadi serangan yang sangat mengerikan di salah satu sekolah UNRWA di Kota Gaza.

Laporan tersebut menambah daftar panjang serangan terhadap fasilitas pendidikan di wilayah yang penuh konflik tersebut.

Menurut laporan, serangan tersebut menargetkan Sekolah Salah al-Din, yang menyebabkan dua warga Palestina tewas dan 15 lainnya terluka, termasuk beberapa anak-anak.

Baca Juga :  Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Tampak Bungkam Usai Diperiksa KPK Atas Kasus Bansos

Beberapa korban dikabarkan tewas dalam keadaan terbakar, yang memperlihatkan betapa brutalnya serangan tersebut.

Lazzarini menegaskan bahwa Gaza sudah tidak lagi menjadi tempat yang layak bagi anak-anak untuk tinggal.

Ia menambahkan bahwa anak-anak menjadi korban pertama dari perang yang terus berlanjut tanpa belas kasihan ini.

Kondisi yang tidak manusiawi ini, menurutnya, tidak boleh dibiarkan menjadi norma baru di tengah konflik yang semakin memanas.

Selain itu, Lazzarini juga menyuarakan keprihatinannya tentang kemanusiaan yang tampaknya semakin hilang di tengah perang ini.

Ia menegaskan bahwa gencatan senjata sudah sangat mendesak untuk dilakukan guna mengakhiri penderitaan yang terus berlangsung.

Pada hari yang sama, PBB juga mengeluarkan peringatan mengenai perintah evakuasi militer Israel yang sedang berlangsung.

PBB menyebut bahwa perintah ini dapat memperburuk kondisi penduduk Jalur Gaza yang telah menderita akibat pengungsian paksa.

Baca Juga :  Rizki Juniansyah Berambisi Perbarui Sasana Latihan Pasca Medali Emas Olimpiade 2024

Ada kekhawatiran besar bahwa layanan-layanan penting di Gaza akan segera terputus, yang akan semakin memperburuk situasi kemanusiaan di wilayah tersebut.

Saksi mata melaporkan kepada Anadolu bahwa serangan udara Israel menghantam Sekolah Salah al-Din, yang merupakan sekolah kesembilan yang digunakan untuk menampung para pengungsi.

Sejak awal Agustus, sekolah-sekolah ini telah menjadi sasaran militer Israel, yang semakin memperburuk kondisi di Gaza.

Israel terus melakukan serangan di Jalur Gaza setelah kelompok perlawanan Palestina, Hamas, melakukan serangan pada 7 Oktober.

Serangan ini dilakukan meskipun ada resolusi dari Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Konflik yang terus berlanjut ini telah menelan korban lebih dari 40.170 jiwa warga Palestina, dengan sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak.

Baca Juga :  Gegara Main Korek Api, 2 Rumah di Ciamis Hangus Terbakar

Selain itu, lebih dari 92.740 orang dilaporkan mengalami cedera, berdasarkan laporan otoritas kesehatan setempat.

Blokade yang berkelanjutan di Gaza juga menyebabkan kekurangan kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Akibatnya, sebagian besar wilayah Gaza mengalami kerusakan parah.

Israel kini menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional, yang telah memerintahkan penghentian operasi militer di Rafah, sebuah kota di selatan Gaza.

Kota ini menjadi tempat perlindungan bagi lebih dari satu juta warga Palestina sebelum akhirnya wilayah tersebut diserbu pada tanggal 6 Mei.

Dengan kondisi yang terus memburuk, seruan untuk mengakhiri kekerasan dan mengutamakan keselamatan warga sipil, terutama anak-anak, semakin mendesak untuk direspons oleh komunitas internasional.***

Berita Terkait

Masyarakat Gaza Bersukacita, Gencatan Senjata Bawa Harapan Baru
TikTok di Ambang Penutupan di AS, Jutaan Pengguna Terancam Kehilangan Akses
Pertamina Raih Penghargaan Tertinggi di Indonesia Green Award 2025 atas Komitmen Lingkungan
Mbak Ita dan Suami Izin dari Panggilan KPK, Terungkap Ini Alasannya
Evakuasi Banjir, Pria di Lampung Tewas Tersetrum Listrik
Ayah Pramugari Korban Kebakaran Glodok Plaza Berharap Mukjizat: Skenario Tuhan
Positif Narkoba, Pelaku Pembunuhan Satpam di Bogor Terungkap
Presiden Prabowo Subianto Ingin Infrastruktur Dipegang Swasta, AHY Beri Respon Tak Terduga

Berita Terkait

Saturday, 18 January 2025 - 14:29 WIB

Masyarakat Gaza Bersukacita, Gencatan Senjata Bawa Harapan Baru

Saturday, 18 January 2025 - 14:13 WIB

TikTok di Ambang Penutupan di AS, Jutaan Pengguna Terancam Kehilangan Akses

Saturday, 18 January 2025 - 09:21 WIB

Pertamina Raih Penghargaan Tertinggi di Indonesia Green Award 2025 atas Komitmen Lingkungan

Saturday, 18 January 2025 - 09:10 WIB

Mbak Ita dan Suami Izin dari Panggilan KPK, Terungkap Ini Alasannya

Saturday, 18 January 2025 - 09:06 WIB

Evakuasi Banjir, Pria di Lampung Tewas Tersetrum Listrik

Berita Terbaru

50 mL Berapa Sendok Makan

Pendidikan

50 mL Berapa Sendok Makan? Panduan Lengkap Konversi Takaran

Saturday, 18 Jan 2025 - 14:42 WIB

Masyarakat Gaza Bersukacita, Gencatan Senjata Bawa Harapan Baru

Berita

Masyarakat Gaza Bersukacita, Gencatan Senjata Bawa Harapan Baru

Saturday, 18 Jan 2025 - 14:29 WIB

Mengapa Rumah Adat Perlu Dilestarikan

Pendidikan

Mengapa Rumah Adat Perlu Dilestarikan? Simak Penjelasannya!

Saturday, 18 Jan 2025 - 14:20 WIB